Saturday, May 27, 2006

Kabar Jogja hari ini...

Aku baru tahu ada gempa di Jogja sekitar jam 9 pagi, ketika Nono mampir ke rumah setelah mengawasi ujian di sekolahnya. Aku langsung menyalakan televisi dan terkejut melihat berita banyak korban yang meninggal dan kerusakan yang parah.

Aku langsung telepon Paklikku yang tinggal dekat dengan rumah Mbah tapi HPnya tidak bisa dihubungi. Beberapa saat kemudian sekitar jam 10 aku hubungi nomor Bulik berhasil terhubung. Aku bicara dengan Paklik, Alhamdulillah keadaan keluarga di Kulonprogo baik, hanya sedikit lecet-lecet. Gempanya terasa kuat, sampai untuk berlari keluar rumah pun gentayangan. Rumah Paklik hanya retak ringan, sementara rumah Mbah agak rusak, dinding dapur roboh. Mungkin karena dinding itu sudah lumayan tua. Kata Paklik rumah di depan toko beliau roboh rata dengan tanah, pendopo kecamatan dekat situ juga roboh. Sementara SD tempat Irfan dan Aji (dua sepupuku) sekolah rusak parah, tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Setelah menghubungi keluarga, aku menghubungi beberapa temanku yang di Jogja. Beberapa teman tidak bisa dihubungi HP-nya membuatku agak panik. Berhasil menghubungi seorang teman yang lokasinya di sekitar UGM sekitar 10.30, dia bilang keadaanya baik, minta aku untuk hubungi temanku yang berada di Bantul dan membelikan dia voucher pulsa untuk berkomunikasi dengan keluarganya di luar jawa.Ketika kami sedang ngobrol tiba-tiba dia berteriak histeris minta dido'akan karena gempa susulan yang lumayan kuat terjadi lagi.

Kemudian aku mencoba contact temanku yang di Bantul. Baru terhubung sekitar jam 11 lewat. Dia bilang keadaannya baik, keluarganya juga selamat. Rumah yang didiami keluarganya rusak parah, hanya 1/3 yang dindingnya masih berdiri. Minta berita itu diteruskan ke teman2 yag lain. Pada saat itu katanya beredar isu tsunami sehingga orang berduyun-duyun meninggalkan kota menuju tempat yang lebih tinggi.

Aku coba hubungi teman yang lain alhamdulillah semua selamat, hanya beberapa genting rumah rusak. Hanya keluarga Mba Noel yang di kompleks Madukismo yang tidak bisa dihubungi.

Pagi ini sekitar jam 6 kurang memang aku rasakan gempa di Tegal, getaranya lumayan kuat. Awalnya aku menyangka anemiaku datang, karena biasanya habis jongkok aku agak pusing. Tapi pas dilihat lampu ikut bergoyang aku pastikan itu gempa. Waktu aku tanya ke Bapak beliau juga merasakan yang sama. Aku, Bapak dan Ibu lari keluar rumah. tapi aku tidak menyangka gempa yang kuat terjadi di Jogja.

Sampai hari ini sudah 3000 an korban jiwa yang ada di Jogja-Klaten dan sekitarnya. Ini foto-foto yang diambil Mas Yulianta yang sedang mudik ke Jogja. Entah berapa ribu rumah yang rata dengan tanah. Mudah-mudahan saudara-saudara yang tertimpa bencana bisa sabar, dan menghadapinya dengan tabah. Dan kita bergotong royong untuk membantunya sebisa kita.

Friday, May 05, 2006

Andai Saja Dijual di Toko...

"Andai saja dijual di toko,aku akan beli sekarang juga", begitu jawaban seorang sahabatku ketika ditanya oleh orang-orang di sekitarnya tentang kapan dia menikah. Dan seorang sahabat yang lain sampai males untuk mudik ke kampung halamannya karena di rumah selalu dihadapkan oleh sebuah kata "Pernikahan". "Jenuh dikejar-kejar terus untuk nikah, emangnya mencari jodoh semudah membalikkan tangan?" kata mereka. Kisah dua sahabatku ini merupakan sebagian kecil kisah yang dialami oleh banyak perempuan yang belum menikah.

Pertanyaan "kapan" menjadi sebuah pertanyaan yang sangat sensitif bagi perempuan apalagi ketika usia melewati seperempat abad. Bahkan ada yang menjadi sangat sensitif terhadap acara-acara pernikahan ataupun wacana-wacana seputar jodoh dan pernikahan. Atau bersikap seolah tak ingin segera menikah dengan berbagai alasan seperti karir, studi maupun ingin terlebih dulu membahagiakan orang tua. Padahal, hal itu cuma sebagai pelampiasan perasaan lelah menanti jodoh.

Aku sempat terkejut dengan pernyataan seorang teman yang sudah berumur kepala tiga, " Kalau pun sampai nanti akhir hayatku akhirnya aku tidak bersuami, itu bukan kehendakku. Aku ngga berdosa kan? Aku mencoba membesarkan hatinya, "Sabar mba... jangan putus asa. Kita masih wajib ikhtiar. Allah menciptakan makhluk berpasang-pasangan, mungkin sekarang belum ketemu saja. Kalau suatu saat Allah mempertemukan pasti akan dimudahkan menuju pernikahan.

Sebenarnya bukannya mereka tidak ingin untuk segera menyempurnakan separuh Din. Kadang masalahnya tidak sesederhana yang ada di benakku. Ada yang punya banyak kriteria. Ada juga yang orang tua yang menuntut lebih.

Menurut Fauzil Adhim, banyaknya muslimah yang belum menikah di usianya yang sudah cukup rawan bukannya tidak siap, tetapi karena mereka tidak pernah mempersiapkan diri. Kesiapan disini, termasuk di dalamnya adalah kesiapan untuk menerima calon yang tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan sebenarnya, meski jika ditilik kembali sesungguhnya lelaki tersebut sudah memiliki persyaratan yang ’sedikit’ lebih dibanding lelaki biasa.

===========================================================

Dini hari aku terima telpon dari rumah
Obrolan panjang yang sempat membuatku menitikan airmata
Sebuah permintaan tulus dari Bapak agarku lebih memikirkan "masa depan"
"Ojo terlena nduk... Ikhtiar... Do'a sing bener, Bapak ibu yo ndo'ake tenanan"
Wah... mba'yu kayaknya giliranku dah dimulai nih ^-^

Wednesday, April 26, 2006

Kisah Empat Lilin

Ada 4 lilin yang menyala,

Sedikit demi sedikit habis meleleh.

Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka

Yang pertama berkata:
"Aku adalah Damai."
"Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!"

Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Yang kedua berkata:
"Aku adalah Iman."
"Sayang aku tak berguna lagi."
"Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala."

Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:
"Aku adalah Cinta"
"Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala."
"Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna."
"Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya."

Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

Tanpa terduga...

Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam.

Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata:
"Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!"

Lalu ia mengangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:

Jangan takut,
Janganlah menangis,
selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:

" Akulah H A R A P A N "

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah H A R A P A N yang ada dalam hati kita....dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!

Monday, April 24, 2006

B R O W N I E S

Waah... ada oleh-oleh dari yang baru dinas ke Bandung nih. Tentunya makanan berwarna coklat yang bernama Brownies tidak ketinggalan, karena brownies kukus merupakan oleh-oleh khas dari Bandung. Sejarah dari brownies sendiri ada berbagai versi, salah satunya adalah Brownies ditemukan oleh seorang Dosen pada tahun 1890-an. Saat itu sang dosen sedang mempraktekan membuat kue tapi kue itu tidak mengembang alias bantat. Karena tidak mau malu di depan mahasiswanya dosen itu mengatakan bahwa kue yang dibuatnya adalah kue jenis baru yang dia namakan Brownies.


Ngomong-ngomong tentang brownies, nama kue yang manis ini diangkat menjadi judul sebuah film layar lebar beberapa taun yang lalu. Pemerannya Marcella Zalianti. Aku pernah nonton filmnya, pas ditayangin di sebuah televisi swasta sih (soalnya males banget klo nonton di bioskop, temen-temenku ga punya selera yang sama). Kemarin temanku bawa novelnya, yah kaya script film Brownies. Lumayan buat bacaan sambil nunggu teman yang ngajak ketemuan di daerah Menteng (hampir setengah novel ini aku abisin waktu menunggumu lho...).

Film Brownies menceritakan tentang lika-liku kehidupan Mel seorang eksekutif muda yang merasa hancur seluruh hidupnya karena ditinggal Djoe, tunangannya. Menceritakan bagaimana Didi dan suaminya berusaha membantu sahabatnya (Mel) untuk bangkit lagi. Di situ hadirlah Are, seorang novelis yang membuka sebuah toko buku (mirip Cafe konsepnya). Si Are ini seorang yang pandai membuat brownies, sedangkan Mel walaupun beratus-ratus kali mencoba membuat kue itu tetap saja hasilnya tidak memuaskan. Dari brownies inilah kisah mereka teruntai....

Ehm... aku jadi ingat kemarin pas ngumpul di Kaliurang-Jogja, brownies sempat muncul di pembicaraan kami. Brownies mengingatkan kami pada seorang sahabat yang sekarang sudah menjadi seorang umi. Dulu dia sering membuatkan kami brownies kalo mudik ke kampung halamannya. Seorang sahabat yang terus terang kami kangen kamu.

Dan di film Brownies ini aku menemukan arti namaku yang lain. Penasaran?? liat aja filmnya lagi atau baca novelnya ^-^

Wednesday, April 19, 2006

Matahari Odi bersinar karena Maghfi


Aku tertarik buku ini setelah membaca sebuah ceritanya di blog Taqin. jadi pas jalan-jalan di Islamic Book Fair kemarin langsung beli. Buku ini merupakan karya Neno Warisman yang kedua, setelah buku pertamanya yang bertajuk "Izinkan Aku Bertutur". Membaca buku ini benar-benar seperti mendengar cerita dari Mbak Neno ( betul kata M. Fauzil Adhim dalam pengantarnya.Empat jam menjelajahi halaman demi halaman buku "Matahari Odi bersinar karena Maghfi" serasa berada di rumah Mbak Neno. Sebenarnya buku ini berkisah tentang interaksi sang Bunda ( Neno warisman ) dan ketiga anaknya ( yang juga sebagai ilustrator isi buku bunda nya ) Giffari Zaka Waly ( Giff ), Maghfira Izzani Maulani ( Maghfi ) dan Raudyatuzzahra Ramadhani ( Odi ) , ada 24 judul berbeda di dalamnya dan isinya di kemas dalam tulisan seolah-olah si pembaca sedang penonton opera keluarga. Tempat kejadian "opera" itu pun bervariasi ada di ruang tamu, tempat tidur, bahkan dapur.

Saya akui buku ini memang buku pengasuhan anak yang menggetarkan. Ada banyak keteladanan dan hikmah yang ada didalamnya. Benar-benar salut dengan cara mendidik yang dipakai oleh mbak Neno. Cara berinteraksinya, bagaimana berdiskusi dengan anak, bagaimana cara menyelesaikan masalah (yang kadang tidak pernah terlintas dalam benak kita) dan yang lebih hebat lagi bagaimana menghadirkan dan melibatkan Allah dalam setiap momen, melandasi aqidah anak sedari kecil dengan mengoptimalkan masa ”Golden Age”nya. Yang jelas membaca buku ini bisa bikin mupeng dan membuatku smakin sadar bahwa jadi ibu itu perlu ilmu. Kayaknya 2 buku selanjutnya wajib ditunggu nih (buku ini bagian dari trilogi)

Nah coba apa yang mereka bilang di pengantar buku ini
“Mbak Neno, selalu saja ada yang membuat saya harus menangis, berfikir dan menerawang tentang alangkah masih kurangnya saya belajar menjadi orangtua setiap kali saya baca tulisan2 Njenengan. Di buku ini saya merasakan setiap tulisan benar-benar berbicara, hidup dan menyentuh…”
( Mohammad Fauzil Adhim, penulis, kolumnis parenting Majalah hidayatullah )

“..buku karya Neno Warisman ini benar-benar cocok di baca oleh siapa saja yang ingin menghadirkan kegembiraan, ketakjuban dan cinta ! bahasanya mengalir indah, mengesankan dan materinya memuat sesuatu yang dapat melangitkan jiwa…”
( hernowo , penulis 23 buku )

‘ ..Kumpulan cerita yang ditulis berdasarkan pengalaman langsung Neno dalam mendidik anak-anaknya ini memberikan masukan yang sangat berharga bagi para orangtua dan terasa sangat menyejukkan..” (Astri Ivo, ibu)

Thursday, April 06, 2006

Servlet dan JSP

Definisi Servlet
Java Applet merupakan aplikasi yang telah terkenal, client melakukan download terhadap applet lewat web browser. Begitu telah sampai dibrowser kemudian dijalankan oleh Java Virtual Machine di web browser tersebut. Java applet adalah solusi untuk sisi client sementara servlet semacam applet disisi server.
Sehingga servlet bisa didefinisikan :
1. Servlet serupa applet, hanya berjalan di server bukan di browser.
2. Servlet adalah fasilitas pengembangan aplikasi independen dan interaktif.
3. Servlet merupakan metode aman pengolahan transaksi informasi yang dimiliki client dengan SSL (Secure Socket Layer transmisi data).
4. Servlet menuruni fitur-fitur yang dimiliki J2EE.
5. Servlet bertumpu pada komponen guna ulang cross platform yang disebut JavaBeans dan EJB.Kebutuhan untuk menjalankan sebuah servlet adalah:
• Web Server yang mendukung servlet API
• Client yang meminta layanan yang disediakan oleh servlet

Manfaat dan Keunggulan Java Servlet
Karena servlet dieksekusi di server, isu-isu keamanan di applet menjadi tidak ada. Dengan cara ini membuka banyak peluang yang tidak mungkin atau sulit dilakukan oleh applet, misalnya:
1. Komunikasi dengan sistem lama lewat CORBA, RMI, socket dan native cell dapat dilakukan
2. Web Browser tidak berkomunikasi secara langsung dengan servlet, servlet dieksekusi oleh web server yang berarti jika web server telah aman di belakang firewall, maka servlet telah aman.


Sedangkan keunggulan servlet jika dibandingkan dengan CGI:
1. Servlet adalah persistent
2. Servlet berjalan secara cepat
3. Servlet adalah platform independen
4. Servlet mudah diperluas
5. Servlet adalah aman
6. Servlet dapat digunakan dengan beragam client

Mekanisme Pelaksanaan Servlet
1. Client (biasanya web browser) membuat permintaan lewat HTTP
2. Web server menerima dan melewatkan ke servlet. Jika servlet belum dimuat ke memori web server akan memuatkan ke Java Virtual Machine dan akan mengeksekusinya
3. Server menerima permintaan HTTP dan melakukan pengolahan
4. Servlet akan mengirimkan tanggapan ke web server
5. Web server akan meneruskan tanggapan ke client

JSP
JSP merupakan perluasan teknologi Java Servlet. JSP adalah teknologi yang mengkombinasikan HTML dengan java untuk membangun halaman web dinamis. Karena JSP dibangun di atas java dan HTML, teknologinya tidak dibatasi suatu platform atau server spesifik.

Arsitektur JSP
Komponen JSP:
1. Web server adalah perangkat lunak yang menerima permintaan dan mengirim informasi balik , jawaban yang akan ditampilkan browser.
2. Container adalah perangkat lunak yang menyimpan file JSP, servlet, mentransformasikan file JSP menjadi servlet, mengkompilasi dan menjalankan servlet untuk menghasilkan HTML.

Mekanisme Kerja JSP
1. Web server mengirimkan permintaan satu halaman JSP
2. Web server mengenali file .jsp di URL yang diminta browser, mengindikasikan sumber daya yang diminta adalah halaman JSP, dan harus ditangani JSP engine
3. Halaman JSP itu kemudian diterjemahkan menjadi java class yang kemudian dikompilasi menjadi servlet. Penerjemahan dan kompilasi hanya dilakukan sekali saat JSP pertama kali dipanggil atau saat terjadi perubahan JSP.

Ehm... ini ringkasan PMK ku buat knowledge sharing besok

Saturday, April 01, 2006

Alhamdulillah Masih Rezekiku

Kamis, 30 Maret 2006 jam 19.10
Pesawat landing jam 19.10 waktu Jakarta, karena masih dalam satu wilayah waktu (WIB) ga ada perbedaan waktu antara Medan-Jakarta. Sepanjang perjalanan tadi sempat ada beberapa goncangan kecil karena cuaca tidak begitu bagus. Tapi alhamdulillah pesawat bisa landing dengan mulus.Ada sedikit kegaduhan sehabis landing, seorang ibu beserta anaknya akan melanjutkan perjalanan ke Solo karena pesawat terlambat 10 menit ibu itu panik. Akhirnya kejadian tersebut dikomunikasikan dengan bandara sehingga ibu tersebut bisa terbang ke Solo.

Kamis, 30 Maret 2006 jam 19.30
Pak Bangir, Mas Rizki, Bu Ina, Maya & aku ikut antri mengambil bagasi. Disitu kita bertemu dengan Teh Elis & suami.Setelah menunggu beberapa menit satu-satu barang bawaan kami muncul. Tapi tasku dan tas bu Ina belum muncul juga.Emm... kemana ya tas kita? kata Bu Ina. Beberapa saat kemudian tas Bu Ina dibawa oleh pegawai bandara karena rupanya tas tersebut masuk ke bagasi penumpang Eksekutif. Trus dimana tasku ya???

Kamis, 30 Maret 2006 jam 20.00
Akhirnya aku melapor di bagian Lost&Found Garuda. Setelah melengkapi berkas pengaduan kita diberikan dua opsi menunggu pesawat berikutnya dari Medan yang landing jam 21.00 barangkali tasku tertinggal di Polonia trus dibawa mereka. Atau langsung pulang, menunggu info selanjutnya dari Garuda.Aku memilih opsi pertama, ditemani Bu Ina aku menunggu pesawat berikutnya. Sementara teman-teman yang lain pulang lebih dahulu karena sudah dijemput keluarganya.

Kamis, 30 Maret 2006 jam 21.15
Pesawat Garuda selanjutnya dari Medan landing lima belas menit yang lalu, bagasi penumpang baru keluar.Aku tetap menunggu untuk mengambil bagasi. Mudah-mudahan tasku terbawa di pesawat ini, do'aku dalam hati.Ternyata sampai tas terakhir diambil tasku tidak muncul juga. Akhirnya aku pulang pakai Damri ke arah Gambir trus turun di hotel Milenium.

Kamis, 30 Maret 2006 jam 22.20
Sampai di kost. Tumben ruang tengah masih rame. Ada Mba Yuni, Nana, Mba Meiwa lagi nunggu makan malam yang dibeliin Mba Ras. Aku keluarkan dari kardus oleh-oleh untuk teman kost: Bolu gulung Meranti & Manisan Jambu. Nana heran melihat aku lesu banget, Teman kostku yang juga temen SMA-ku dulu ini menanyakan sebabnya. Akhirnya aku cerita kalo tasku belum ketemu. Isi tas itu sih ga banyak, hanya baju yang dipakai selama di Medan, sepatu, oleh-oleh untuk adik-adiku. Sedangkan oleh-oleh untuk teman kost dan kantor memang dipisah di kardus kecil. Yah... kalo tas itu dan isinya masih rezekiku ya pasti kembali

Jum'at, 31 Maret 2006 jam 07.00
Hari ini aku dapat giliran untuk piket. Memang pemerintah menetapkan hari ini sebagai libur bersama, tapi instansi tempat aku bekerja masuk terbatas, dan bagianku termasuk bagian yang tetap masuk. Tidak semua orang yang masuk hari ini, cuma ada 9 orang yang lembur. Tiga orang di Project Office, 5 orang timku dan 1 orang dari tim EDW. Kantor sepi, bisa buat main bola kali.

Jum'at, 31 Maret 2006 jam 10.20
Aku hubungi lagi ke bagian Lost&Found Garuda, menanyakan kabar tasku. Belum ada kabar dari Medan mba, kata bapak yang bertugas di seberang sana. Aku tanyakan SLA mereka untuk kasus semacam aku, beliau bilang kalo samapi 14 hari belum ketemu maka aku bisa mendapatkan ganti rugi.

Jum'at, 31 Maret 2006 jam 11.30
Bu Ina telpon ke kantor, "De, tasmu masih di Medan lagi diurus sama Edwin, nanti dia fax nomer tag tasmu. Tasmu ikut penerbangan kayak kita kemarin. Kalo sudah terima fax-nya kabari aku ya, trus kamu telpon ke garudanya biar tasmu dianter ke kantor". Ga lama fax dari bang Edwin aku terima, aku langsung telpon ke Garuda dan mendapat kepastian bahwa tasku bisa diantarkan.

Jum'at, 31 Maret 2006 jam 21.40
Hp-ku berdering ternyata pihak Garuda yang menelpon mau mengantarkan tas. Akhirnya aku beritahu jalan menuju kost-ku.

Jum'at, 31 Maret 2006 jam 22.30
Alhamdulillah tasku sampai ke genggamanku lagi. Terima kasih pada pihak Garuda.

Senin, 3 April 2006
Bu Ina cerita kalo tasku kececer di boardingnya garuda, trus kebawa sama orang. Orang itu melihat identitasku dari Al Quran kecil yang aku bawa, kemudian menelpon travel yang kita pakai. Pihak travel menghubungi Bang Edwin, dan Bang Edwinlah yang mengurus ke Garuda Medan. Makasih banyak ya Bang....

Friday, March 31, 2006

N P W P

Mungkin NPWP kerap terdengar ditelinga kita. Apalagi di hari ini kantor pelayanan pajak penuh dengan para wajib pajak yang menyetorkan kewajibannya. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)?
NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban Wajib Pajak.Awal Maret kemarin aku diwajibkan untuk mempunyai NPWP. Sempat bingung juga gimana cara buatnya. Setelah searching di internet dan melihat website pajak akhirnya aku putuskan untuk membuat NPWP di Tegal. Dalam bayanganku ngurus NPWP itu ribet dan butuh waktu yang lama. Ternyata ngga lho cukup bawa persyaratan dan dua hari jadi. Dan yang penting lagi bikinnya itu free alias gratis (iya lah masa orang mau bayar kewajiban diminta bayar ini itu dulu he he he...).Nah syarat-syarat untuk membuat NPWP itu gampang kok:
1. Fotocopy KTP/identitas diri
2. Fotocopy Kartu Keluarga
Karena aku belum punya kartu keluarga sendiri, jadi masih ikut KK-nya bapak ^-^
3. SK
Kalo syarat yang ini karena PPh(Pajak Penghasilan)ku sudah dipotong kantor.
4. Mengisi formulir NPWP

Kantor pajak memberi banyak kemudahan diantaranya pengurusan NPWP bisa diwakilkan tentu saja asal ada Surat Kuasa dari wajib pajak. Aku ambil kemudahan itu karena NPWP dibuat di kampung halaman sementara aku sendiri berada di ibu kota jadi NPWP diurusin Bapak(kapan yah ngga ngrepotin orang tua, segede ini masih aja ngrepotin). Sebenarnya direktorat pajak menyediakan layanan online yang disebut e-Registration, sayang aku baru tau fasilitas ini setelah punya NPWP.

Fungsi dari NPWP itu sendiri adalah:

* Untuk mengetahui identitas Wajib Pajak;
* Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan;
* Untuk keperluan yang berhubungan dengan dokumen perpajakan;
* Untuk memenuhi kewajiban perpajakan, misalnya dalam pengisian SSP;
* Untuk mendapatkan pelayanan dari instansi-instansi tertentu yang mewajibkan pencantuman NPWP dalam dokumen yang diajukan. Misal: Dokumen Impor (PPUD, PIUD). Setiap WP hanya diberikan satu NPWP.

Oleh-oleh dari Medan

Tanggal 27-30 kemarin aku dinas ke Medan. Ibukota Sumatera Utara ini bisa ditempuh dengan pesawat selama 2 jam. Disana aku dan tim menginap di hotel Tiara. Beberapa tempat yang sempat kami kunjungi disela-sela kegiatan dinas:
Belawan
Ini merupakan pelabuhan terbesar di Sumatera Utara, sekitar hampir 1 jam dari kota Medan. Namanya juga pelabuhan jadi panasnya sangat menyengat. Disini banyak dijual barang-barang import dengan harga yang lumayan miring, mulai dari sepatu, tas, sampe perabotan dari keramik (tapi kata temenku dari pekanbaru masih lebih murah di pelabuhan Pekanbaru Riau sana). Aku gak tahan putar-putar di pelabuhan karena cuacanya ga enak, lagi pula gak ada yang perlu aku beli disini. Setelah keliling sekitar setengah jam aku nunggu di bus.

Merdeka Walk
Sebuah tempat yang lumayan asyik untuk menikmati malam di Medan. Di sepanjang jalan ini kita bisa menikmati makan malam di kafe-kafe tenda yang dihiasi lampu warna-warni. Dan yang lebih asyik lagi tepat diseberang jalan masih kokoh bangunan-bangunan tempo doeloe seperti Balaikota Medan dan Bank Indonesia Medan. Memang Medan kelihatan hidup karena lampu waktu malam. Disini juga bisa memberi pernak-pernik, ada juga pedagang kaos khas Medan, namanya "Tau Ko Medan" , semacam Dagadu-nya Jogja dan Joger-nya Bali. Aku beli 2 kaos untuk Arif & Uzi.

Istana Maimun
Istana ini merupakan sebuah istana kesultanan Deli. Ternyata tidak seindah yang aku lihat di TV pada saat MTQ diselenggarakan di Medan. Istana yang merupakan hadiah dari Sultan Deli untuk istri tercintanya tampak tidak terawat. Dindingnya yang kusam, menambah kesuramannya.Disini digunakan untuk tempat tinggal beberapa keluarga kerajaan. Sungguh sangat disayangkan warisan budaya ini tidak dilestarikan dengan baik.

Pesta Duren
Nah kalo ke Medan ga makan duren rugi banget. Disini gudangnya duren, murah lagi. Kita makan duren dipinggir jalan. Duren Medan relatif kecil, tapi rasanya manis. Entah berapa duren yang dilahap oleh rombonganku, sampe Pak Dilaks kacamatanya berembun. Sayang Maya ga doyan duren, jadi dia cuma menonton kita makan duren.

Oleh-oleh khas Medan
Pergi kemana pun jangan lupa oleh-oleh (kayak iklannya sebuah bank asing aja ^-^). Ada beberapa oleh-oleh khas dari Medan. Bika Ambon (aku masih belum ngerti kenapa bika ambon yang terkenal dari medan bukan dari ambon he..), Bolu gulung Meranti, Sirup terong belanda, Jambu Medan

Monday, March 13, 2006

Chatting with GOD

dari sebuah e-mail teman....
==========================

TUHAN: Kamu memanggilKu ?

AKU: Memanggilmu? Tidak.. Ini siapa ya?

TUHAN: Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu.

AKU: Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk.

TUHAN: Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.

AKU: Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun.Hidup jadi seperti diburu-buru.Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk

TUHAN: Benar sekali. Aktifitas memberimu kesibukan. Tapi Produktifitas memberimu hasil. Aktifitas memakan waktu, Produktifitas membebaskan waktu.

AKU: Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghidarinya.Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini.

TUHAN: Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk. Di era internet ini, Aku ingin menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada mimpi, misalnya.

AKU: OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit?

TUHAN: Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja. Analisa-lah yang membuatnya jadi rumit.

AKU: Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa senang?

TUHAN: Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan kemarin. Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa. Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu. Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.

AKU: Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada begitu banyak ketidakpastian.

TUHAN: Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari. Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.

AKU: Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.

TUHAN: Rasa Sakit tidak bisa dihindari, tetapi Penderitaan adalah sebuah pilihan.

AKU: Jika Penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita?

TUHAN: Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan. Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api. Orang baik melewati rintangan, tanpa menderita. Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi lebih baik bukan sebaliknya.


AKU: Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?

TUHAN: Ya. Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras. Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.

AKU: Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu? Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah?

TUHAN: Masalah adalah Rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental (Purposeful Roadblocks Offering Beneficial Lessons (to)Enhance Mental Strength). Kekuatan dari dalam diri bisa keluar dari perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha-leha.

AKU: Sejujurnya ditengah segala persoalan ini, kami tidak tahu kemana harus melangkah...

TUHAN: Jika kamu melihat keluar, maka kamu tidak akan tahu kemana kamu melangkah. Lihatlah ke dalam. Melihat keluar, kamu bermimpi. Melihat ke dalam, kamu terjaga. Mata memberimu penglihatan. Hati memberimu arah.

AKU: Kadang-kadang ketidakberhasilan membuatku menderita. Apa yang dapat saya lakukan?

TUHAN: Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain. Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri. Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan. Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain bekejaran dengan waktu.

AKU: Di dalam saat-saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi?

TUHAN: Selalulah melihat sudah berapa jauh saya berjalan, daripada masih berapa jauh saya harus berjalan. Selalu hitung yang harus kau syukuri,jangan hitung apa yang tidak kau peroleh.

AKU: Apa yang menarik dari manusia?

TUHAN: Jika menderita, mereka bertanya "Mengapa harus aku?". Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya "Mengapa harus aku?".

AKU: Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya disini?

TUHAN: Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin menjadi apa kamu. Berhentilah mencari mengapa saya di sini. Ciptakan tujuan itu. Hidup bukanlah proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan.

AKU: Bagaimana saya bisa mendapat yang terbaik dalam hidup ini?

TUHAN: Hadapilah masa lalu-mu tanpa penyesalan. Peganglah saat ini dengan keyakinan. Siapkan masa depan tanpa rasa takut.

AKU: Pertanyaan terakhir. Seringkali saya merasa doa-doaku tidak dijawab.

TUHAN: Tidak ada doa yang tidak dijawab. Seringkali jawabannya adalah TIDAK.

AKU: Terima Kasih Tuhan atas chatting yang indah ini.

TUHAN: Oke. Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut. Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan. Percayalah padaKu. Hidup itu indah jika kamu tahu cara untuk hidup.

Friday, March 10, 2006

Milad Ibu

Hari ini milad ibuku yang ke 48, aku telpon beliau tadi pagi menanyakan keadaannya dan janji untuk pulang ke rumah nanti malam. Ketika aku tanya Ibu pengin dibawain apa, beliau menjawab, "gawake sprei". Subhanallah.... begitulah seorang Ibu selalu saja lebih memikirkan untuk keluarga dulu daripada untuk dirinya sendiri. Setelah aku tanya lagi baru beliau minta sebuah gamis.
Tentang ibu,kayaknya rangkaian kata ini tidak mungkin cukup menggambarkan kasih sayangnya padaku. Bagiku ibu orang pertama yang sangat mengerti aku. Ibuku seorang yang sangat perhatian pada anak-anaknya. Tak heran jika semua anaknya sangat dekat dengan beliau, bahkan teman anaknya pun dekat dengan beliau. Makanya walaupun aku dan adikku ga di rumah, teman-teman kami kadang bertandang ke rumah untuk ngobrol atau curhat dengan beliau. Pas lebaran pun banyak anak-anak alumni STM Muhammadiyah samping rumah yang main.
Aku sangat salut pada beliau, seorang perempuan yang ulet, tidak pernah mau berdiam diri walaupun dalam keadaan sakit. Dulu pas aku dan Arif masih kecil beliau dagang di pasar. Setelah Uzi lahir beliau tidak lagi pergi ke pasar karena kesehatan yang tidak memungkinkan. Beliau mencoba berbagai macam usaha di rumah mulai dari buat es lilin, jualan buku sampai jualan jamu. Sekarang beliau mempunyai kantin di STM dekat rumah. Di saat orang lain susah mencari kerja ibuku malah membuka lapangan pekerjaan,ada tiga orang karyawan di kantinnya.
Ibu sangat mendukung kegiatan bapak dan anak-anaknya. Mulai kegiatanku di sanggar tari, pramuka, IRM, pencak silat, Muskamah sangat didukung beliau. Aku bersyukur punya ibu yang punya visi ke depan. Padahal saat itu teman-teman perempuanku agak dibatasi ruang geraknya oleh orang tuanya. Apalagi kalo ada acara yang mengharuskan kita menginap, mereka sulit mendapatkan izin.Ehm... pokoknya ibuku Ok deh...
Insyaallah aku pulang hari ini, tunggu aku ya bu...

Saturday, March 04, 2006

Islamic Book Fair

Islamic Book Fair mulai dibuka hari ini. Event pameran buku Islam terbesar yang diselenggarakan oleh IKAPI ini merupakan event tahunan yang kelima. Selain Pameran buku ada juga acara bedah buku, festival nasyid, pemutaran film islam, dan temu tokoh internasional (Syekh Aidh al Qarni pengarang buku La Tahzan). Di book fair ini ada juga yang jual berbagai macam aksesoris, baju, kerudung dan pernak-pernik lain Aku sengaja datang di hari pertama dengan pertimbangan pengunjung masih sedikit jadi bisa leluasa menjelajahi satu per satu stand. Ada sebuah stand yang agak unik, di stand ini dijual sebuah buku dengan berbagai ukuran. Semakin kecil ukuran bukunya harganya semakin murah.Yang tak kalah menarik adalah semua stand menawarkan diskon yang menyenangkan.
Dua jam mengelilingi istora senayan rasanya belum puas. Di book fair ini aku beli beberapa buku dan CD:
1. The Choice - Ahmed Deedat
2. Matahari Odi Bersinar karena Maghfi - Neno Warisman
3. Area X - Eliza V. Handayani
4. Revolusi Integralisme Islam - Armahedi Mahzar
5. Wanita Teladan Istri-istri, putri & shahabat wanita Rosulullah - Mahmud Mahdi
6. Shofwatul bayan Juz'amma - Khalid Abdurrahman
7. Tuntunan Sholat Sunnah - Said bin Ali
8. 7 buah CD Harun Yahya

Begitulah Nia kalau ada di pameran buku... penginnya beli semua buku yang bagus. Kalau pas anggaran lagi agak longgar sih gapapa, kalau ga ya kebutuhan yang lain terpaksa dipending dulu. Sampai ibuku pernah bilang kalau aku ke ITC paling keluar cuma sedikit, tapi klo ke toko buku sudah ga dibendung lagi :)

Thursday, February 23, 2006

1 Ons Bukan 100 Gram?

Ketika di sekolah dasar dulu kita diberi materi tentang pengukuran. Mulai dari pengukuran berat, panjang, waktu. Mungkin masih ingat dengan gambar bantu berupa tangga yang setiap anak tangganya kita tulis singkatan mulai dari mili sampai kilo. Pada saat itu juga diajarkan beberapa satuan yang diluar alat bantu tangga khususnya dalam menghitung massa, yaitu ons dan pounds. Dalam kebiasaan kita dikonversikan 1 ons = 100 gram dan 1 pound = 500 gram.
Ada suatu kasus yang berakibat fatal terkait dengan ukur mengukur ini. Seseorang yang bekerja pada sebuah perusahaan asing, di PHK akhir tahun lalu. Penyebabnya adalah kesalahan menerapkan dosis pengolahan limbah, yang telah berlangsung bertahun-tahun. Kesalahan ini terkuak ketika seorang pakar limbah dari suatu negara Eropa mengawasi secara langsung proses pengolahan limbah yang selama itu dianggap selalu gagal. Pasalnya adalah, takaran timbang yang dipakai dalam buku petunjuknya menggunakan satuan pound dan ounce. Kesalahan fatal muncul karena yang bersangkutan mengartikan 1 pound = 0,5 kg. dan 1 ounce (ons) = 100 gram, sesuai pelajaran yang ia terima dari sekolah. Sebelum PHK dijatuhkan, orang tersebut diberi tenggang waktu 7 hari untuk membela diri dgn. cara menunjukkan acuan ilmiah yang menyatakan 1 ounce (ons) = 100 g. Usaha maksimum yang dilakukan hanya bisa menunjukkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mengartikan ons (bukan ditulis ounce) adalah satuan berat senilai 1/10 kilogram. Acuan lain termasuk tabel-tabel konversi yang berlaku sah atau dikenal secara internasional tidak bisa ditemukan.

Ternyata Direktorat Metrologi(lembaga pemerintah yang paling berwenang dalam masalah ukur mengukur)-pun telah lama melarang pemakaian satuan ons untuk ekivalen 100 gram. Mereka justru mengharuskan pemakaian satuan yang termasuk dalam Sistem Internasional (metrik) yang diberlakukan resmi di Indonesia. Untuk ukuran berat, satuannya adalah gram dan kelipatannya. Satuan Ons bukanlah bagian dari sistem metrik ini dan untuk menghilangkan kebiasaan memakai satuan ons ini, Direktorat Metrologi sejak lama telah memusnahkan semua anak timbangan (bandul atau timbal)yang bertulisan "ons" dan "pound".

Sebenarnya banyak sekali literatur, khususnya yang dipakai dalam dunia tehnik, dan juga ensiklopedi ternama seperti Britannica, Oxford, dll. menyajikan tabel-tabel konversi yang tidak perlu diragukan lagi.Salah satu konversi untuk satuan berat yang umum dipakai SAH secara internasional adalah sistem avoirdupois / avdp. (baca : averdupoiz).
1 ounce/ons/onfiltered= 28,35 gram (bukan 100 g.)
1 pound = 453 gram (bukan 500 g.)
1 pound = 16 ounce (bukan 5 ons)
Mungkin ini bisa dicek di Britannica atau Wiki

Wednesday, February 22, 2006

Jeprat Jepret

Mba Yanti, Iye, Mba Juliawati, Maya & meAkhir-akhir ini butterflier ketularan sama kegemarannya Iye. Dia suka banget sama yang namanya foto. Dimana pun juga dia minta difoto dikantor, di serambi kantor sampe di masjid Baitul Ikhsan abis sholat jama'ah pun foto. Alhasil kita jadi ikut-ikutan. Dengan modal kamera Mba Yanti pulang kerja kita foto bareng.
Maya, Mba YuliaShanty, aku, Iye, Mba Yanti, Mba Fenny, Nuke gaya retro

Aku, Mba Yanti, Maya, IyeNah ini lah foto sebagian penghuni-penghuni cantik UKMI (sekali-kali narsis lah :) ) . Ada aku & Maya dari tim External Financial Report; Mba Yanti, Mba Julia & Iye trio tim Data Warehouse; Mba Yulia dari Project Office; Mba Fenny & Nuke dari Change Management.

gaya sephia

Friday, February 10, 2006

Kecerdasan Spiritual - Memasuki Relung Hati Para Pelaku Bisnis

oleh Arbono Lasmahadi

Muhamad Yunus, seorang Doktor Ekonomi lulusan Amerika Serikat. Pada awalnya dia sangat antusias untuk mengajarkan teori-teori ekonomi yang elegan kepada para mahasiswanya. Belakangan dia merasa bahwa hal-hal yang diajarkannya ternyata hanyalah rekaan semata yang tidak memberikan makna kepada kehidupan manusia. Di sekeliling kampus tempatnya mengajar, dia menemukan banyak orang-rang miskin yang sedang menantikan kematiannya, dan dia menganggap ilmu ekonomi yang ia ajarkan tidak dapat membantu mereka, kaum papa.
Puncak dari perubahan hidupnya terjadi, saat dia bertemu dengan seorang wanita pembuat bangku dari bambu. Setelah berdiskusi panjang dengan pembuat bangku tersebut, dia menemukan bahwa sang wanita itu hanya memperoleh keuntungan 2 penny Dolar Amerika untuk hasil kerja kerasnya dan untuk sebuah bangku bambu yang cantik. Bagaimana mungkin hal ini terjadi ? Wanita itu kemudian menjelaskan kepadanya bahwa keuntungan yang kecil ini terjadi karena dia tidak mempunyai cukup modal untuk membeli bambu, untuk membuat bangku. Akibatnya dia harus membelinya dari seorang pedagang. Pedagang inilah yang kemudian membuat aturan bahwa wanita itu harus menjual hasil karyanya kepada pedagang itu, dengan harga yang ditentukan oleh pedagang tersebut. Peristiwa itulah yang telah mengusik hati nuraninya dan mendorong dirinya pada akhirnya untuk membangun sebuah bank yang khusus membantu dan melalayani kaum papa di Bangladesh.
Lewat perjuangan panjang dan tidak kenal lelah, Karena adanya keengganan dari bank bank swasta yang ada untuk membantu, Muhamad Yunus akhirnya berhasil mendirikan Grameen Bank di Bangladesh,berkat bantuan dari Pemerintah Bangladesh.
Sebuah bank yang hidup dan berkembang dengan cara memberikan pinjaman uang kepada orang-orang miskin yang hidup di desa-desa di Bangladesh. Grameen Bank,sekarang telah berkembang pesat dan beroperasi di 46.000 desa di Bangladesh, dan mempunyai 1.267 kantor cabang dan 12.000 karyawan. Bank ini telah mampu menyalurkan pinjaman sebesar lebih dari 4.5 milyar Dolar Amerika, dalam bentuk pinjaman yang besarnya antara lain sekitar 12-15 Dolar Amerika, dengan rata-rata pinjaman 200 Dolar Amerika. Bank ini bahkan telah mampu memberikan pinjaman kepada para pengemis agar tidak lagi mengemis, dan untuk mulai berupaya berdagang, sebagai mata pencahariannya.

Kondisi yang mirip terjadi pada Mats Lederhausen, seorang profesional muda yang meraih puncak karir pada usia 30-an. Chief Executive sebuah perusahaan cepat saji dunia McDonald yang mempunyai cabang di Swedia ini pernah mengalami dilema karir. Mats tidak bahagia dengan kendati keluarganya harmonis dan berkelimpahan uang .
Ia gamang dengan pekerjaan yang ditekuninya dan ingin hidupnya menjadi lebih bermakna dengan berupaya secara aktif untuk terlibat dalam kegiatan perbaikan lingkungan. Hal itu secara nyata belumlah dilakukan dengan baik oleh perusahaan tempatnya bekerja. Hingga ia merasa bahwa kerja kerasnya selama 13 jam sehari, tidak memberikannya arti bagi kehidupannya, karena dia tidak mengabdikan dirinya pada hal-hal yang sangat dia pentingkan. Kondisi ini yang membuat Mats mengambil keputusan untuk membuat surat kepada pimpinan perusahaannya di Amerika Serikat, yang berisi keprihatinannya atas ketidak-pedulian perusahaan atas permasalahan lingkungan hidup. Kejutan terjadi, karena Mats ternyata diundang untuk mempresentasikan gagasannya di kantor pusat di Chicago, dan kemudian diangkat menjadi Vice President Strategy , yang bertanggung jawab untuk membantu perusahaan dalam menangani isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan kepedulian sosial.

Peristiwa yang terjadi pada baik pada Mats Lederhausen dan Muhamad Yunus menggambarkan apa yang disebut sebagai adanya Kecerdasan Spiritual pada diri mereka. Kecerdasan spiritual adalah, sebuah kecerdasan yang memberikan kesadaran bahwa hidup mempunyai dimensi yang lebih dalam ketimbang sekedar menghabiskan waktu untuk memupuk modal material. (Zohar & Marshall, 2004). Menurut Stephen R. Covey dalam bukunya The 8th Habit – From Effectiveness to Greatness (2004), Kecerdasan Spiritual adalah pusat dan dasar dari semua kecerdasan yang ada (Fisik, Mental, dan Emosional), karena menjadi sumber petunjuk bagi ketiga kecerdasan tersebut. Kecerdasan spiritual mewakili dorongan kita untuk memperoleh makna dari kehidupan dan menghubungkan kita dengan Sesuatu yang Maha tanpa batas atau Maha tak terhingga. Ia juga dapat membantu kita untuk melihat prinsip-prinsip kebenaran yang juga merupakan bagian dari hati nurani kita. Dalam bukunya SQ : Connecting with Our Spiritual
Intelligence, Danah Zohar dan Ian Marshal mengatakan " Tidak seperti halnya IQ (Kecerdasan Intelektual) , yang dimiliki oleh komputer, dan EQ (Kecerdasan Emosi) yang dimiliki oleh mamalia tingkat tinggi, SQ (Kecerdasan Spiritual) secara unik hanya ada pada manusia, dan menjadi dasar yang paling penting bagi ketiga kecerdasan lainnya. Kecerdasan spiritual menghubungkan kebutuhan manusia untuk memperoleh makna dalam kehidupannya , sebuah isu yang sangat berkaitan dengan bagian depan dari otak manusia......"

Kecerdasan spiritual, saat inipun telah memasuki relung-relung dunia bisnis, dengan semakin berkembangnya spiritualisme di kalangan para pimpinan puncak perusahaan-perusahaan besar di dunia. Sebagai buktinya adalah kisah-kisah berikut


A. Soichiro Honda (pendiri Honda)
Soichiro Honda adalah pendiri perusahaan otomotif raksasa Honda, yang memimpin 43 perusahaan yang berada di 28 negara. Ia tidak memiliki harta pribadi dan tinggal di rumah yang sederhana. Satu-satunya hobi yang amat disukainya adalah melukis di atas kain sutera. Bahkan ia tidak memberikan warisan kepada anak-anaknya, kecuali mengajarkan kepada mereka agar sanggup berusahan sendiri dan hidup mandiri.

B. Kyoto Ceramics
Perusahaan besar yang bergerak di bidang semi-konduktor yang mampu mencapai omzet 400 juta Dolar Amerika dalam setahun. Keuntungan bersihnya setelah dipotong pajak adalah 12 %. Cara hidup pemimpinnya adalah amat sederhana, yaitu " memandang rendah kemewahan".

C. Konosuke Matsushita
Konosuke Matshushita adalah pendiri dan pemimpin bisnis raksasa kelas dunia Grup Matsushita. Selain sebagai enterpreneur, beliau adalah juga seorang pendidik dan filsuf yang sangat populer. Ia telah menulis sebanyak 46 judul buku, mulai tahun 1953 hingga 1990. Di akhir hayatnya, dia menyumbang 291 juta Dolar Amerika dari saku pribadinya dan 99 juta Dolar Amerika dari kas perusahaan untuk kepentingan kemanusiaan. Ia meninggal pada usia 94 tahun. Semboyan bisnisnya adalah " Life isn't only for bread" atau hidup bukanlah sekedar untuk sepotong roti.

D. Forum Diskusi Kepemimpinan – Harvard Business School
Pada tanggal 11-12 APRIL, 2002, Diadakan pertemuan para pimpinan puncak perusahaan internasional dari berbagai jenis perusahaan yang membahas topik " Does Spritiuality Drive Success ?" Mereka membahas nilai-nilai spiritual yang mampu membantu mereka menjadi "powerful leaders". Pada akhir diskusi, mereka sepakat menyatakan bahwa paham spiritualisme mampu menghasilkan lima hal, yaitu :
1. Integritas dan kejujuran
2. Energi atau semangat
3. Inspirasi atau ide dan inisiatif
4. Wisdom atau kebijaksanaan
5. Keberanian dalam mengambil keputusan.

Semua sepakat dan setuju bahwa spiritualisme tebukti mampu membawa seseorang menuju tangga kesuksesan dan berperan besar dalam menciptakan mereka menjadi seorang powerful leader.

E. Bill Gates
Bill Gates menyerahkan +/- 40 % pendapatannya untuk PBB. Dia lebih suka berbicara tentang kepeduliannya terhadap kemanusiaan, ketimbang berbicara tentang penghasilan dan keberhasilannya.
F. Herman Arif – Vice President Sebuah perusahaan besar
Ia sangat peduli kepada nasib anak yatim piatu. Ia membelikan susu untuk anak-anak para korban banjir, dan memasukkan anak korban banjir yang sakit di Rumah Sakit Pondok Indah, pada kelas VIP.

G. Rahmat (bukan nama sebenarnya)
Rahmat adalah pemilik properti raksasa di bilangan Pondok Indah. Nilai-nilai positif yang berusaha diterapkan di perusahaan miliknya terbilang unik. Ia sangat memperdulikan nasib seluruh karyawannya dan nasib fakir miskin yang senantiasa dia santuninya. Sikap disiplinnya yang sangat tinggi begitu terpancar dari caranya mengelola perusahaan, disamping sikapnya yang lain yang senantiansa memegang teguh kepercayaan. Ketiga sikap tadi, seperti peduli sosial, cinta kepada karyawan, dan disiplin tinggi, telah menjadikan grup usahanya mampu meraih sukses, walaupun dunia usaha sedang dilanda krisis. Sikap ini telah mengantarkannya pada garis orbit spiritual.

Kalau kita perhatikan pada kisah-kisah di atas, maka baik Soichiro Honda, Matsushita, Bill Gates, Rahmat maupun Herman Arief sebenarnya adalah para pelaku bisnis. Namun nampaknya semua perhitungan bisnis, perilaku usaha, serta sikap pofesionalismenya hanya tertuju pada nilai-nilai spiritual. Nilai-nilai ini mungkin tidak mereka sadari, seperti kesederhanaan, kasih sayang yang tulus,kejujuran, kepedulian, kebersamaan , dan kesetiaan. Mereka memaknai nilai-nilai kehidupan bukan pada materi atau jumlah uang yang berhasil mereka kumpulkan, justru pada pencapaian nilai-nilai spiritual.

Pada tahun 1990 Michael Persinger seorang ahli saraf telah berhasil membuktikan tentang eksistensi God Spot pada otak manusia . Hal ini kemudian diperkuat lagi oleh V.S. Ramachandran dam timnya dari California University pada tahun 1996, yang menyatakan bahwa God Spot atau pusat spiritual ini sudah "built in" pada otak manusia.
Pada era tahun 1996, seorang ahli saraf Austria Wolf Singer menunjukkan bahwa pada dalam otak manusia ada proses saraf yang mempersatukan dan memberi makna pada pengalaman hidup kita.
Jaringan saraf tersebut mengikat pengalaman berharga kita, dan mendorong kita untuk hidup lebih bermakna. Temuan ini disebut sebagai The Binding Problem. Dan memang pada kenyataannya , banyak diantara para pengusaha dan profesional , justru merasa hidupnya lebih bermakna, ketika sedang memberi dengan penuh kasih sayang;
ketika bersikap peduli pada sesama; berlaku jujur pada orang lain dll; dan melakukan semuanya itu bukan karena uang, nama, atau jabatan.

Perasaan lebih bermakna seperti tersebut di dalam cuplikan cerita di atas pada dasarnya adalah kebahagiaan spiritual. Menurut Ary Ginanjar Agustian, pada dasarnya ada 4 macam kebahagiaan yang dirasakan manusia, yaitu :
1.Kebahagiaan Material adalah kebahagian yang dirasakan seseorang saat ia memperoleh materi yang diinginkannya; misalnya uang, mobil, rumah, pakaian, dan sebagainya
2.Kebahagiaan Intelektual adalah kebahagian yang dirasakan seseorang saat ia memperoleh tingkat ketrampilan atau pengetahuan tertentu yang ia cita-citakan; misalnya memperoleh gelar Sarjana,Master, Doktor, dan sebagainya
3.Kebahagiaan Emosional adalah kebahagian yang dirasakan seseorang saat memperoleh pengakuan atau penghargaan atas upaya yang dilakukannya; misalnya memperoleh penghargaan sebagai karyawan terbaik, memperoleh penghargaan sebagai karyawan berprestasi terbaik, hasil kreasinya diakui oleh banyak orang, dan sebagainya.
4.Kebahagiaan Spiritual adalah kebahagiaan yang dirasakan seseorang saat ia dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain dan lingkungan sekitarnya yang membutuhkan; seperti memberi materi, kasih sayang, perhatian, kepeduliaan dan sebagainya.

Dari penjelasan di atas terlihat perbedaan yang paling mendasar antara kebahagiaan spiritual dan 3 kebahagiaan lainnya (materi,intelektual dan emosional) adalah pada memberi dan menerima. Kebahagiaan Spiritual diperoleh saat kita memberi kepada orang lain,sedang 3 kebahagiaan lainnya akan diperoleh saat kita menerima sesuatu yang kita inginkan atau butuhkan.

Monday, January 30, 2006

37 Jam di Tegal

27 Jan'06 18.30
"Cepet-cepet keburu ketinggalan kereta", kata mas Ijul (jadi inget film Pacar Ketinggalan Kereta :) ). Kita bertiga bergegas ke stasiun. Aku & mas Faisal satu kereta tapi beda gerbong, mas Ijul pake senja Solo. Mereka berdua memang pelanggan setia KA karena setiap jum'at malam menggunakan jasa transportasi ini untuk menemui istri tercinta. Mba Nana, istri mas Ijul di Purwokerto, sedangkan istri mas Faisal di Pemalang.
27 Jan'06 20.00
Kereta meninggalkan stasiun senen. Gerbong sudah penuh dengan penumpang, maklum hari senen kan "harpitnas" mungkin banyak orang yang langsung mbablas :)

28 Jan'06 02.00
Akhirnya kereta nyampe juga di Stasiun Tegal,telat 2 jam dari jadwal (kayak nyanyian Iwan Fals aja). Tengok kanan kiri nyari jemputan, setelah ketemu langsung pulang. Sebenarnya kasian juga adeku, dia juga baru nyampe di Tegal jam 10 malem tadi istirahat bentar trus langsung jemput aku. Sampe rumah langsung ngobrol ma ibu bapak sambil nemenin ibu makan (makan malem apa makan pagi ya?? sbenernya males makan tapi ibunda tercinta sudah menghidangkan makanan akhirnya makan juga).Obrolan pagi buta ini membahas tuntas peristiwa si adek kecil awal Januari.

28 Jan'06 10.00
Kata sepakat terwujud juga, setelah dilakukan perundingan lewat sms akhirnya disepakati untuk menyewa Taxi. Arif, Prio & Diana (temen-temen SMA) masih kejebak macet di daerah Losari. Mereka dari Jakarta naik bis, sempet stag di daerah Indramayu karena banjir.

28 Jan'06 12.00
Agenda kepulanganku kali ini untuk menghadiri walimatul ursy temen SMA-ku Taryono (walaupun ga pernah sekelas tapi lumayan deket) & kakak angkatan Mas Eka. Otoy & Mas Eka dulu pernah aku repotin pas bolak-balik psikotes & pengetahuan umum di UI nyiapin penginapan buatku. Dapat undangan via sms dari Otoy (panggilan kesayangan temen SMA buat Taryono) tgl 22 Jan kemarin trus koordinasi lewat chat n sms janjian barengan. Aku dijemput jam 12 lebih. Se-Taxi berlima Aku, Arif, Prio, Diana & Wiwid (temen kuliah Otoy), berenam dengan supir taxi-nya. Untung badannya pada sick pack(ga mau klo dibilang kurus) smua jd berempat di jok belakang pun muat :). Keadaan kita bukan kayak orang yang mau kondangan. Baju berbasah-basah ria(dari semalam hujan ga berhenti), mereka berempat lebih parah lagi, belum sempat istirahat setelah melakukan perjalanan 15 jam Jakarta-Tegal.
Perjalanan ke resepsinya Otoy di daerah Jatibarang Brebes sekitar 1 jam. Sepanjang jalan masih hujan. Sampai disana ketemu Mas Anggi & calonnya (bu dosen di Brawijaya) dan Mas Idris.

28 Jan'06 14.00
Dari tempat Otoy kita langsung ke rumah Mas Eka. Sebenarnya acara resepsinya hari Senin, karena kita semua ga dapet cuti, Senin harus balik kerja lagi jadi kita langsung ke sana hari Sabtunya. Aku dianterin pulang ma Mas Anggi, Mba Dewi & Arif. Kebetulan rumahku cuma berjarak 300 m dr tempatnya mas Eka.

29 Jan'06 10.00
Berangkat ke stasiun Tegal diboncengin adeku. Tetep harus pake jas hujan karena hujan terus berlanjut.

29 Jan'06 12.00
Dapat kabar dari petugas stasiun klo kereta masih berada di Stasiun Tawang Semarang. Akhirnya aku putuskan untuk main dulu ke Pasific Mall, sekaligus makan siang. Putar-puter di Mall sejam lebih kita balik lagi ke stasiun.

29 Jan'06 15.20
Ah... kereta Fajar sampe juga di Stasiun Tegal (masih relevan ga disebut kereta fajar?? ). Setelah menunggu hampir tiga setengah jam kereta meninggalkan Tegal. Dapat informasi dari mas Wibi yang duduk di sebelahku Semarang banjir bandang. Stasiun keretanya kayak kolam renang.

29 Jan'06 20.30
Alhamdulillah sampe di stasiun Senen

Tahun Baru 1427 Hijriah

Alhamdulillah beberapa menit yang lalu kita sudah melewati pergantian tahun 1427 Hijriah. Waktunya kita mengevaluasi kembali apa yang telah kita kerjakan dan merencanakan untuk tahun baru ini. Tahun 1426 H ada beberapa targetku yang tidak tercapai, artinya tahun ini aku harus re-schedulling, lebih mempersiapkan diri dan memaksimalkan apa yang ada. Mudah-mudahan setelah 'peristiwa' yang menyita pikiran, waktu, tenaga dan financial itu aku dan keluarga bisa lebih merapatkan barisan. Menjadi lebih memahami satu sama lain. Dan mudah-mudahan 1427 H menjadi tahun yang penuh harapan.
Ada sebuah sms balasan dari temanku saat aku mengirimkan ucapan taun baru:
"Taun baru hanya sekedar pergantian waktu dan kalender yang sama dengan seperti hari-hari yang lain jika tanpa pemaknaan dan ghiroh. Semoga di taun-taun mendatang semakin dekat pada izzatul islam wal muslimun yang kita rindukan. Met ganti hari, bulan dan tahun..."

Seiring pergantian tahun, sebuah do'a terucap

Ya Allah, Engkaulah Dzat yang kekal abadi, sedia ada Nya.

Dengan anugerah Mu lah dan kemurahan Mu lah Dzat Yang Maha Agung, kami menggantungkan nasib.

Kini tahun baru telah tiba, kami memohon kepada Mu perlindungan sepanjang tahun ini, dari segala godaan syetan dan jin, berilah pertolongan untuk menghindarkan diri dari gangguan-gangguan nafsu yang mengajak melakukan kejahatan.

Dan bimbinglah kami dengan segala yang dapat mendekatkan kami kepada Mu wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Mulia
Amin...

Thursday, January 26, 2006

Kejutan Pagi

Hari ini aku dapat kejutan manis dari temanku. Pagi tadi, sekitar jam 8 aku ada di mejaku sedang memeriksa pekerjaan yang harus dilakukan hari ini. Tiba-tiba Yunianto menghampiri mejaku, dia langsung memberi map dengan label segera. Karena ada label segera aku menanyakan map itu untuk siapa. Ternyata map itu untukku. Aku pikir ada memorandum yang harus segera ditindaklanjuti, atau undangan rapat mendadak. Setelah aku buka ternyata formulir perubahan status dari DSDM. Thank's Yun, do'anya aja.

Temen se-timku juga dapet kejutan yang sama. Dia bilang sudah dapet bulannya. May katanya. Yah May be Januari, May be Februari, May be Maret ....... May be Desember

Friday, January 13, 2006

======Akhir Kisah Pak Jana======

Siang tadi ba'da sholat Jum'at aku dikejutkan oleh berita yang dibawa mas Gin. "Nia, tolong cek ke bawah deh, aku tadi di lift denger berita Pak Jana meninggal". Aku tetep ga percaya, sebelum menggangkat telepon aku bilang " Ah yang bener mas? Orang tadi pagi masih sehat kok. Yang meninggal bapaknya Pak Jana apa Pak Jana-nya?". Setelah telepon ke bawah baru dapat ketegasan klo Pak Jana bener-bener sudah meninggal. " Innalillahi wa inna Ilaihi rojiun..."
Pak Jana adalah Outsoursing di tempatku bekerja. Beliau merupakan teknisi jaringan komputer dan telepon. Selain itu beliau juga berjualan nasi uduk untuk sarapan. "Ibu udah sarapan bu?" begitu sapanya sambil menawarkan dagangan setiap melewati mejaku. Beliau sangat ditunggu warga UKMI pada jam sarapan. Dengan singkatan-singkatan di box nasi yang sudah familiar seperti PTR ( nasi putih + teri), DG( nasi kuning + daging), TB ( nasi kuning + telur bulat), dan bihun goreng beliau menghampiri meja kami. Beliau terkenal dengan penjual yang selalu tersenyum ramah.

Dari cerita Bang Roja yang kebetulan tetangga Pak Jana terlihat bahwa Pak Jana dimudahkan meninggalnya oleh Allah. Pagi hari sudah merasa ga enak badan (agak pusing kepalanya) tetapi tetep masuk kantor. Malah beliau juga berdagang sampai ke lantai 10. Sebelum Jum'atan beliau pamit pulang. Sampai di rumah tiduran setelah makan bubur yang dibelikan anak bungsunya. Kemudian meminta sang istri untuk menemani, sebelum tidur beliau berwasiat kepada istrinya untuk selalu sabar dan bertawakal kepada Allah. Tidur selama 10 menit, terdengar suara seperti mendengkur, beliau melafazkan kalimat Thoyibbah dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir.Subhanallah... Semoga segala amal kebajikan beliau diterima oleh Allah.

Monday, January 02, 2006

Terima kasih Sahabat

Di sebuah negara di Eropa sana ada sesuatu yang mengejutkan pernah aku baca dalam satu artikel, disana ada macam-macam jasa rental termasuk rental yang menyediakan orang yang mau mendengar keluh kesah kita. Bayaran untuk jasa rental tersebut juga lumayan mahal. Aku merasa beruntung mempunyai sahabat-sahabat yang bersedia membantuku. Sahabat yang menjadi tempatku mendengar dan didengar. Sahabat seolah tidak bisa terlepas menghiasi bagian-bagian dari perjalanan hidupku.
Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mendapat imbangan
Dialah ladang hati, yang dengan kasih kau taburi
Dia pulalah naungan sejuk keteduhanmu
Sebuah pendiangan demi kahangatan sukmamu

Karena kau menghampirinya di kala hati gersang kelaparan
Dan mencarinya di kala jiwa membutuhkan kedamaian
Bila dia bicara, menyatakan pikirannya
kau tiada menakuti bisikan "tidak" di kalbumu sendiri
Pun tiada kau takut melahirkan kata "ya"

Dan bilamana ia diam terbungkam tanpa bicara
Hatimu tiada 'kan henti, mencoba menangkap bahasa hatinya
Dalam rangkuman persahabatan, tanpa kata
segala pikiran, harapan dan keinginan
dicetuskan bersama dan didukung bersama
dengan sukacita yang utuh pun tiada disimpan

Di saat berpisah dengan teman,
kau tiada 'kan berdukacita
Sebab apa yang paling kaukasihi darinya
amatlah mungkin lebih cemerlang dari kejauhan
Sebagaimana sebuah gunung, nampak lebih agung
dari tanah ngarai daratan

Janganlah ada tujuan lain dari persahabatan
kecuali saling memperkaya kejiwaan
Sebab kasih yang mau mengandung pamrih
diluar misterinya sendiri, bukanlah kasih
namun jaring yang ditebarkan
hanya akan menangkap yang tiada diharapkan

Persembahkanlah yang terindah demi persahabatan
Jika ia harus tahu musim surutmu
biarlah dia mengenal pula musim pasangmu
Sebab, siapakah sahabat itu, hingga kau hanya mendekatinya
untuk bersama sekedar akan membunuh waktu
Carilah ia, untuk bersama, menghidupkan Sang Waktu
Sebab dialah orangnya untuk mengisi kekuranganmu
bukannya untuk mengisi keisenganmu

Dan dalam kemanisan persahabatan
biarlah ada tawa riang kegirangan
berbagi duka dan kesenangan
Sebab dari titik-titik kecil embun pagi
hati manusia menghirup fajar hari
dan mencerminkan gairah tegar kehidupan
(Kahlil Gibran)


Terimakasih teruntuk sahabatku Nono, dengan sepenuh hati ikut menjaga bapak di rumah sakit pasca operasi. Terimakasih karena telah menganggap keluargaku seperti keluarga sendiri. Punten banget kemarin ga sempet mampir. Cuma sempet ketemu Ibu dan Masmu di Kuliah Dhluha. Jazakillah khairon katsiro...

Tuesday, December 27, 2005

Satu lagi temanku pergi

Tadi malam aku dapat telepon dari adikku

Arif : Ni masih ingat Nurma ga?
Aku : Nurman Nasukhatan, yang rumahnya dideket pasar hewan?
Arif : Iya, dia meninggal baru tadi sore dimakamkan
Aku : Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.. Sakit?
Arif : Ga. Dia jadi korban pembunuhan.
Aku : Pembunuhan???
Arif : Rumah mbaknya dirampok. saat itu dia tinggal disitu karena mba Yeye pergi ke Jepang (rumahnya sepi). Nurma mergoki perampoknya trus dibunuh. Liat tv aja mungkin beritanya ada.

Satu lagi temanku pergi..
Nurma temen dari aku TK sampai SMP satu sekolahan. Sebelas (11) taun aku sekelas sama dia, kita beda kelas pas kelas III SMP. Sosok cowok yang pendiam tapi pinter itu sekarang sudah ga ada. Berita ini menyadarkanku bahwa maut adalah rahasia Allah. Bahkan kita tidak tau apa yang terjadi 1 jam, 1 menit, 1 detik lagi. Kita tidak tau apakah besok, sejam lagi, semenit lagi kita masih hidup.

Monday, December 26, 2005

Menjadi Dewasa

Dewasa sebuah kata yang begitu mudah diucapkan, tapi sangat berat untuk menuju ke sana. Dewasa bukan cuma berarti Gede (besar badannya), Dawa (bertambah tinggi), tur Rosa (kuat untuk melakukan pekerjaan berat). Tapi dewasa berarti bijak dalam melakukan tindakan, bisa bertanggungjawab. Imam Syafi'i pernah berkata bahwa usia manusia itu ada dua jenis, yaitu usia biologis dan usia kedewasaan. Usia biologis adalah usia yang selalu kita peringati setiap tahun, usia kita di KTP atau ID Card lainnya. Sedangkan usia kedewasaan ditentukan oleh seberapa tinggi tingkat keilmuannya, seberapa banyak kontribusinya bagi agama dan masyarakatnya, ataupun seberapa matang akhlak dan kepribadiannya.

Masalahnya, usia biologis seseorang tidak selalu tegak lurus, selaras, dan sebanding dengan usia kedewasaannya. Tidak sedikit orang yang kita temui yang usianya sudah 50 atau 60 tahun, tapi ia tidak mau mengembangkan diri, maka kelakuannya masih seperti anak-anak. Di pihak lain ada orang yang usianya baru 20 atau 30 tahun, tapi ia tekun belajar dan mengembangkan diri, hingga cara berpikirnya menjadi dewasa, ilmunya luas. Jadi memang benar Jinggle sebuah iklan rokok "Menjadi Tua itu Pasti, Menjadi Dewasa itu Pilihan"

Thursday, December 22, 2005

Hari Ibu

Hari ibu oleh sebagian besar orang dimaknai mengikuti tradisi Mother's Day ala negara barat yang mendedikasikan hari itu sebagai penghormatan terhadap jasa ibu dalam merawat anak dan suami serta mengurus rumah tangga. Pada Mother's Day biasanya dinyatakan dengan memberikan bunga, mengirimkan kartu atau sms, menggantikan peran domestik ibu di rumah (ibu dibebas tugaskan dari segala tugas domestik seperti pekerjaan dapur dan rumah tangga lainnya). Bahkan ada seorang teman ditelpon ayahnya karena sang ibu merasa tidak diperdulikan akibat sang anak lupa menyampaikan selamat hari ibu.

Dalam amanat inspektur (ibu MSG) pada upacara peringatan Hari Ibu yang diadakan di kantor dengan semua petugas upacara kaum perempuan disebutkan sebenarnya peringatan Hari ibu di Indonesia berbeda jauh dengan Mother's Day. Hari ibu bukan hanya memperingati jasa-jasa ibu dalam peran domestik saja, tetapi hari ibu merupakan deklarasi kaum perempuan untuk menunjukkan eksistansinya dalam keikutsertaannya dalam memperjuangkan kemerdekaan negara tercinta dan merupakan manifestasi dari semangat pembebasan nasib kaum perempuan dari ketertindasan pada waktu itu.

Peristiwa ini terjadi pada momentum Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928 (dua bulan setelah Sumpah Pemuda) yang dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Tujuan kongres ini untuk mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan perempuan Indonesia dan menggabungkan organisasi-organisasi perempuan Indonesia dalam suatu badan federasi yang demokratis tanpa memandang latar belakang agama, politik, dan kedudukan sosial dalam masyarakat. Kongres Perempuan I ini diikuti oleh organisasi Wanita Utomo, Wanita Tamansiswa, Putri Indonesia, Aisyiyah, Jong Islamieten Bond bagian Wanita, Wanita Katholik, dan Jong Java bagian Perempuan.

Salah satu keputusan pada konggres I tersebut adalah mendirikan badan permufakatan bernama Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI) yang bertujuan menjadi pertalian segala perhimpunan perempuan Indonesia dan memperbaiki nasib dan derajat perempuan Indonesia. Makna historis penting lainnya dari Kongres Perempuan I adalah menjadi batu pertama yang menandai babak baru bangkitnya gerakan kaum perempuan Indonesia pada waktu itu untuk berorganisasi secara demokratis tanpa membedakan agama, etnis, dan kelas sosial.

Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938.

Tuesday, December 06, 2005

Setaun Sudah

Ga terasa ya tanggal 1 Desember kemarin setaun sudah aku kerja di tempat kerjaku sekarang. Alhamdulillah aku dapat atasan yang baik, partner kerja yang saling melengkapi, sebuah tim yang kompak dan slalu mendukung untuk terus belajar. Terlewati sudah penantian dengan tes-tes yang panjang. Terlewati pula masa adaptasi dengan lingkungan yang baru, tempat tinggal yang baru, dan sistem kerja yang baru. Walaupun masih harus terus dan terus untuk belajar. Mau tidak mau aku harus mempelajari sedikit tentang ekonomi, bisnis rule, dan tentu saja teknologinya. Mudah-mudahan setaun yang sudah berlalu membuatku lebih baik. Dan kedepan dapat memenuhi target yang ada.

RUU Guru, Secercah Harapan

Rancangan Undang-undang yang mengatur tentang profesi guru rencananya disetujui DPR tanggal 6 Desember 2005 (hari ini). RancanganUndang-undang ini memberi secercah harapan bagi insan yang sering disebut-sebut sebagai "pahlawan tanpa tanda jasa". Bagaimana tidak, dalam Rancangan Undang-undang yang terdiri dari 17 Bab dan 47 pasal ini memperhatikan kesejahteraan guru, baik itu guru di sekolah negeri maupun swasta. Dalam pasal 13 disebutkan bahwa guru tetap mempunyai hak:

  • memperoleh penghasilan yang layak dalam melaksanakan tugas keprofesiannya
  • memperoleh tunjangan profesi diluar penghasilan
  • memperoleh maslahat sampingan;

Kongkretnya dalam Pasal 14 dijelaskan bahwa:

  • Penghasilan yang layak sebagaimana dimaksud pada pasal 13 ayat (2) butir a meliputi gaji, tunjangan yang melekat pada gaji, uang kelebihan jam mengajar, uang lembur, tunjangan khusus, dan/atau penghasilan lainnya yang terkait dengan tugasnya sebagai guru, yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi.
  • Maslahat sampingan sebagaimana dimaksud pada pasal 13 ayat (2) butir c meliputi antara lain hak mendapat cuti, libur, asuransi kesehatan, jaminan pensiun, tunjangan kemahalan biaya hidup, asuransi jiwa, asuransi kecelakaan, dan asuransi pendidikan anak bagi guru yang meninggal atau cacat permanen karena menjalankan tugas keprofesiannya.

Pencantuman tentang kesejahteraan financial bagi guru merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh para pendidik di negara kita tercinta. Sudah lama mereka menantikan kesejahteraan mereka diperhatikan oleh pemerintah. Sebuah contoh yang sangat terlihat adalah kesejahteraan seorang tenaga pengajar yang honorer di sebuah Sekolah Dasar penghasilan yang mereka dapat di tempat tinggal penulis ada yang berkisar Rp 75.000 - Rp 100.000 perbulan jauh lebih rendah dari penghasilan seorang pembantu rumah tangga (sekitar Rp 200.000 - Rp 400.000).

Program guru bantu yang dilaksanakan pemerintah sedikit membantu sebagian guru. Dengan menjadi guru bantu maka mereka memperoleh penghasilan Rp 400.000 perbulan (walaupun jumlah itu setengah dari Upah Minimum Kota di Jakarta). Tidak heran jika pada peringatan Ulang Tahun PGRI dan Hari Aksara Nasional mantan Rektor Universitas Negeri Jakarta Prof Dr Winarno Surachmad membacakan sebuah sajak. Sajak itu berbicara tentang kepedihan nasib guru karena minimnya gaji dan keadaan gedung sekolah yang tidak lebih baik daripada kandang ayam.

Sebuah ganjalan dalam Undang-undang ini adalah dalam RUU itu dituntut guru minimal mempunyai tingkat pendidikan sarjana. Dalam pasal 7 Undang-undang ini dijelaskan Guru sebagai tenaga profesional di bidang pembelajaran wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud diperoleh melalui pendidikan tinggi Program Sarjana atau Program Diploma IV (empat) yang sesuai dengan tugasnya sebagai guru. Kompetensi sebagai agen pembelajaran sebagaimana dimaksud pada pasal 17 ayat (1) meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial sesuai Standar Nasional Pendidikan, yang diperoleh melalui pendidikan profesi guru setelah Program Sarjana atau Program Diploma IV (empat) . Sebuah pertanyaan besar muncul apakah guru yang belum menyelesaikan sarjananya berhak mendapat kesejahteraan tambahan ini? Karena sebelum UU ini ada, mereka sudah memenuhi kualifikasi untuk menjadi guru. lagipula, bagian terbesar guru adalah guru SD dan pendidikan mereka belum mencapai tingkat sarjana. Sebuah pertanyaan lain adalah bagaimana nasib guru honorer yang telah bekerja bertahun-tahun? Yang jelas Undang-undang ini belum di-implementasikan, masih menunggu peraturan pemerintah yang menjabarkannya.

Wednesday, November 30, 2005

Diam

Diamku bukan karena beku
Diamku bukan karena pilu

Apakah aku pohon yang berdiri kokoh tapi tak kuasa menahan dan hanya mampu terdiam saat daun dibawa terbang oleh angin?

Apakah aku daun yang sebenarnya ingin terus bersama pohon tapi tak sanggup bertahan lebih lama lagi dan akhirnya terbuai angin?

Ataukah aku angin yang memisahkan daun dari pohon dan membawanya serta kemana aku pergi?

Dan diamku bukan karena terpaku
Aku terdiam karena menunggu

Tuesday, November 29, 2005

Sayekti & Hanafi

Film ini mengisahkan kehidupan sepasang suami istri yang hidup pas-pasan. Sayekti adalah seorang buruh angkut sayuran di sebuah pasar tradisional. Sedangkan Hanafi, suaminya, adalah seorang tukang becak. Awalnya kehidupan mereka sama dengan kehidupan kaum miskin di sekitarnya. Sampai suatu hari Sayekti yang sedang hamil tua terjatuh, yang menyebabkan harus dilakukan operasi Caesar untuk menyelamatkan nyawanya dan bayinya.

Kebahagiaan mereka melihat anak mereka yang lucu tidak berlangsung lama. Biaya operasi dan perawatan di rumah sakit sangat membuat mereka gusar. Tercantum sejumlah sepuluh digit nominal rupiah yang harus dibayarkan. Melihat uang sejumlah itu pun mereka tidak pernah, apalagi memilikinya.

Hanafi mencoba untuk membuat keterangan tidak mampu dari kelurahan tempat tinggalnya. Tapi oleh pegawai kelurahan ditolak karena dia tidak punya KTP Jakarta. Padahal untuk membuat KTP perlu uang juga (sampai ratusan ribu rupiah untuk harga sebuah KTP di Jakarta). Akhirnya pegawai kelurahan itu bersedia membuat Surat Keterangan Tidak Mampu setelah mengetahui kisah sebenarnya. Ternyata dengan kartu itupun tidak bisa menghapus seluruh biaya yang harus dikeluarkan. Kartu itu hanya menggugurkan biaya kamar dan beberapa obat-obatan yang generic. Sedangkan biaya operasi tetap dibebankan pada mereka sebesar Rp. 615.000. Padahal uang yang mereka punya cuma seperlima dari nominal tersebut.

Kondisi fisik Hanafi yang rapuh akibat penyakit TBC yang dideritanya membuat dia tidak bisa mencari uang lagi. Dengan berat hati Sayekti meninggalkan anak yang sangat dicintainya di rumah sakit. Dia berjanji akan menebusnya jika sudah mengumpulkan uang. Terpaksa Sayekti kembali ke pasar menjadi buruh angkut sayur demi mengumpulkan uang untuk menebus anaknya walaupun kondisinya belum pulih.

Kisah di atas seolah mewakili gambaran rakyat kecil yang mengalami kesulitan dalam mengakses fasilitas kesehatan. Masih segar diingatan kita kisah seorang pemulung yang membawa mayat anaknya naik kereta. Ataupun seorang bayi yang ditolak tujuh rumah sakit gara-gara tidak mempunyai uang jaminan perawatan. Dan juga kisah seorang ibu yang melahirkan anaknya di trotoar karena ditolak oleh rumah bersalin. Biaya berobat yang mahal, harga-harga obat yang semakin membumbung tinggi, sulitnya birokrasi untuk mendapatkan kartu JPS (Jaring Pengaman Sosial) membuat beberapa rakyat miskin akhirnya meninggal karena sakit tanpa perawatan medis.Ada sebuah scene yang merupakan sindiran tajam, pada saat Hanafi akan bermesraan dengan istrinya dengan lugu Sayekti menepis “Jangan Kang, nanti mahal”.

Tuesday, November 22, 2005

W A K T U

Untuk menyadari arti 1 tahun, tanyakan kepada pelajar yang gagal naik kelas,

Untuk menyadari arti 1 bulan, tanyakan kepada ibu yang melahirkan bayi prematur,

Untuk menyadari arti 1 minggu, tanyakan kepada editor majalah tabloid mingguan,

Untuk menyadari arti 1 hari, tanyakan kepada buruh yang punya 10 anak,

Untuk menyadari arti 1 jam, tanyakan kepada kekasih yang menunggu sang pacar,

Untuk menyadari arti 1 menit, tanyakan kepada orang yang ketinggalan pesawat,

Untuk menyadari arti 1 detik, tanyakan kepada orang yang lolos dari kecelakaan maut,

Untuk menyadari arti 1 milidetik, tanyakan kepada pelari peraih medali 'perak' olimpiade

Saturday, November 05, 2005

M A A F K A N A K U

Maafkan aku....
Duri-duri rumput liar yang buat kakimu tergores dan perih
ketika kau mulai tertatih berjalan

Maafkan aku....
Ranting-ranting kecil yang buat sayap mungilmu terluka
saat kau belajar terbang

Maafkan aku....
Enceng gondok yang buat nafasmu sesak
ketika kau ingin bebas berenang dan bergerak

Maafkan aku....
Benalu yang mencuri zat-zat makananmu
saat kau butuh energi tuk bertahan hidup


Tegal, Syawal 1424 H

Wednesday, October 12, 2005

Happy Milad Brother

Hari ini dua adekku lagi Milad. Arif Budi Susanto (Arif, sekarang milad yang ke-22) dan Rahman Fauzi (Uzi, milad yang ke-15). Waktu berjalan begitu cepat, kayaknya baru kemarin Arif merengek minta dibeliin mobil-mobilan (hadiah miladnya) pas bapak dan ibu berangkat periksa kehamilan dan ibu harus diopname karena harus melahirkan Uzi secepatnya akibat air ketubannya hampir kering.

Arif adalah adek sekaligus teman apa saja buatku. Mulai dari teman berantem (dulu sih waktu masih kecil :P), teman sabung (pas sama-sama di TS), teman curhat, teman main. Walaupun selisih cuma setahun denganku banyak yang mengira aku adeknya. Maklum dari segi postur dari kecil aku memang kalah jauh sama dia. Apalagi dia lebih dulu kerja (aku masih kuliah, dia udah kerja). Hobbinya ngotak-atik motor, sekarang dia kerja di perusahaan motor di kawasan Sunter. Suka banget yang namanya musik, sampe tetangga tau klo ada musik kedombrangan di rumah berarti Arif lagi pulang. Dia punya grup band pas di STM, waktu itu pegang Bass. Walaupun cowok dia jago bikin kue, dulu klo aku mo balik ke jogja pasti dibikinin sama dia 2 loyang kue bolu berbentuk daun waru yang ditaburi ceres.

Klo Uzi deket denganku dari kecil. Mulai dari nganterin dia ke dokter, nganterin dia piknik pas TK, sampai ngambilin raport. Kadang aku lupa mau gandeng dia klo jalan bareng, ingatnya dia masih 6 taun padahal dia sudah kelas 1 SMU, bahkan tingginya 15 cm lebih tinggi dari aku (sekarang dia paling tinggi di keluargaku). Dia jago otak-atik listrik, dia suka bisnis bikin kumparan dinamo untuk mobil Tamiya. Orangnya lebih diem dari Arif. Suka ngeband juga (pegang drum pas SMP, sekarang dia lagi belajar gitar). Uzi paling peka sama yang namanya musik, klo sudah dengar lagu baru yang dia suka langsung dapet notasinya walaupun dia cuma pake seruling. Dia sekarang anggota Paskibra di SMU-nya, sempet bingung nyari sepatu Paskibra yang pas, karena pake yang ukurannya 43.

Happy Milad Brother, mudah2an apayang kalian dan kita rencanakan bisa tercapai amin..

Tuesday, October 04, 2005

Marhaban Ramadhan

ASSALAMU'ALAIKUM WR.WB.

Sahabat dan teman-temanku yang baik…

Bulan RAMADHAN sudah tiba
Tanpa disadari banyak sekali kesalahan-kesalahan yang dibuat..
Sengaja atau tidak, khilaf itu pasti ada...
Untuk lisan yang tak terjaga
Janji yang terabaikan
Hati yang berprasangka
dan smua sikap yang pernah menyakitkan
“Mohon dibukakan pintu maaf yang seluas – luasnya”

Semoga kita semua dapat melaksanakan ibadah puasa ramadhan dengan kebeningan hati kita…
Semoga dengan puasa mempertemukan kita dengan keagungan Lailatul Qadar…
Semoga Allah Swt mengabulkan doa-doa kita semua.
Dan akhir RAMADHAN nanti membawa kita tuk kembali menjadi fitrah.

Amin ya rabbal allamin…
Wassalamualaikum Wr. Wb

Karawitan


Hampir 4 bulan aku masuk dalam Paguyuban Karawitan di tempatku bekerja. Awalnya teman-teman merasa heran ketika waktu istirahat siang hari Selasa aku selalu minta tolong dibelikan makanan dan pergi ke Tipikal. Setelah mereka tau tanggapannya macem-macem, ada yang penasaran juga apasih karawitan itu, ada juga yang menganggap karawitan itu kuno dan hanya diminati oleh kaum tua saja. Bagiku karawitan itu sangat menyenangkan apalagi kita latihan disela-sela waktu kerja yang kadang intensitasnya sangat tinggi( itung-itung jadi hiburan lah). Dan juga di paguyuban ini bisa jadi sarana silaturahim plus ngomong jawa sepuasnya, maklum di direktoratku banyak yang orang Sunda (bisa ngomong jawa cuma sama Rini n Mas Rizki). Selain aku, 4 orang teman seangkatanku bergabung juga dalam paguyuban ini.

Aku mengenal karawitan sejak kecil karena Bapakku sering menjadi pemain karawitan (biasa disebut niyaga)pada Porseni Guru se-Kab. Tegal atau jadi pelatih karawitan pada Porseni SD. Sedangkan Bulik sering jadi sindennya. Alat yang paling sering dibawa ke rumah adalah kendang dan ketipung. Dulu pas kelas IV SD aku pernah belajar nyinden tapi beralih belajar Macapat karena waktu itu belum ada wakil untuk lomba Macapat Putri.

Pada dasarnya notasi pada karawitan (termasuk Macapat) dan notasi konvensional tidak jauh berbeda. Sama-sama menggunakan simbol angka 1 sampai 7, tapi cara membacanya yang beda. Kalau di notasi konvensional 1=do, 2=re, 3=mi, 4=fa, 5=sol, 6=la, 7=ti. Sedangkan pada karawitan 1=ji, 2=ro, 3=lu, 4=pat, 5=mo, 6=nem, 7=pi. Jika kita ingin mengkonversi sebuah lagu jawa ke notasi konvensional maka kita harus dinaikan atau diturunkan 2 tangga nada.

Tangga nada pada Karawitan atau yang disebut laras ada 2 macam, yaitu laras slendro dan laras pelog (mungkin mirip dengan tangga nada mayor dan minor). Beda kedua laras tersebut pada jenis lagu yang dibawakan dan notasinya. Jika pada laras pelog kita tidak akan menemukan nada 4(pat). Satu kesatuan lagu biasanya terdiri atas Ladrang, Ketawang, dan Lancaran (kayaknya aku perlu belajar banyak ke Bapak).

Alat-alat karawitan atau yang disebut gamelan ada banyak. Seperangkat gamelan lengkap mungkin lebih dari 20 alat. Beberapa alat tersebut adalah: kendang, ketipung, gong, kempul, bonang, saron, pekik, gender, gambang dan rebab. Sekarang aku lagi belajar main saron. Mungkin ke depan belajar main alat-alat yang lain.

Wednesday, September 28, 2005

Selamat Jalan Teman

Pagi ini aku dapat SMS dari rumah yang isinya "Mba,ada brita duka Riyadin (Pol) meninggal. Tbrakan mlm sel mngl td mlm". Innalillahi wa inna illaihi roji'un...
Almarhum adalah teman sekaligus tetanggaku, walaupun tidak pernah satu sekolah lumayan sering main ke rumahku. Selesai pendidikan kepolisian di Purwokerto dia ditugaskan di Jogja, sempat ditugaskan di Aceh selama 3 bulan waktu akhir 2003. Pas di Jogja sering silaturohim juga, kebetulan dia serumah dengan mas Azam,sepupuku. Riyadin yang aku kenal adalah sosok yang sederhana, sangat menghormati orang tua, hampir semua orang tua di sekitar rumahnya sangat dekat dengan dia. Seorang polisi yang penuh tanggung jawab, walaupun anak terkecil di keluarganya tapi dia menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Aku sangat terharu ketika dia cerita ke ibuku bahwa sebagian besar gajinya dikumpulkan untuk membeli rumah yang sekarang ditempati oleh orang tuanya.

Selamat jalan teman, Smoga amal kebaikanmu diterima di sisi-Nya
Dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran...

Allahumma firlahu wa 'afini wa'fuanhu...

Monday, September 12, 2005

Sholat dan Metabolisme Tubuh

Salat adalah amalan ibadah yang paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan-gerakannya sudah sangat melekat dengan gestur (gerakan khas tubuh) seorang muslim. Namun, pernahkah terpikirkan manfaat masing-masing gerakan? Sudut pandang ilmiah menjadikan salat gudang obat bagi berbagai jenis penyakit!

Saat seorang hamba telah cukup syarat untuk mendirikan salat, sejak itulah ia mulai menelisik makna dan manfaatnya. Sebab salat diturunkan untuk menyempurnakan fasilitasNya bagi kehidupan manusia. Setelah sekian tahun menjalankan salat, sampai di mana pemahaman kita mengenainya?


TAKBIRATUL IHRAM

Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.

Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.


RUKUK

Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.

Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.


I'TIDAL

Postur:Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.

Manfaat:I’tidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.


SUJUD

Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.

Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma'ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.


DUDUK

Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.

Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur ini mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.


SALAM

Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.

Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.


BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar-dalam.


PACU KECERDASAN

Gerakan sujud dalam salat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang didalami Prof Sholeh, gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?

Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yamg memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan.

Risetnya telah mendapat pengakuan dari Harvard Universitry, AS.Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk Islam setelah diam-diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.


PERINDAH POSTUR

Gerakan-Gerakan dalam salat mirip yoga atau peregangan (stretching). Intinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan salat dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan.

Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.


MUDAHKAN PERSALINAN

Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut (rectus abdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).


PERBAIKI KESUBURAN

Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk, yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir). Yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih.

Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.


AWET MUDA

Pada dasarnya, seluruh gerakan salat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakansel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.

Gerakan terakhir, yaitu salam dan menengok ke kiri dan kanan punya pengaruh besar pada ke¬kencangan. kulit wajah. Gerakan ini tak ubahnya relaksasi wajah dan leher. Yang tak kalah pen¬tingnya, gerakan ini menghin¬darkan wanita dari serangan migrain dan sakit kepala lainnya.

Thursday, September 08, 2005

Sudahkah kita bersyahadat?

Alkisah...
Sebuah pengajian yang amat khusyuk di sebuah masjid kaum terpelajar, malam itu, mendadak terganggu oleh suara dari seorang tukang bakso yang membunyikan piring dengan sendoknya. Pak Ustad sedang menerangkan makna khauf, tapi bunyi ting-ting-ting-ting yang berulang-ulang itu sungguh mengganggu konsentrasi anak-anak muda calon ulil albab yang pikirannya sedang bekerja keras.

Apakah ia berpikir bahwa kita berkumpul di masjid ini untuk berpesta bakso!" gerutu seseorang. Bukan sekali dua kali ini dia mengacau!" tambah lain-nya, dan disambung - "Ya, ya, betul!

"Jangan marah, ikhwan," seseorang berusaha meredakan kegelisahan, “ia sekadar mencari makan..."

“Jangan-jangan sengaja ia berbuat begitu! Jangan jangan ia min-an-nashara!" sebuah suara keras.

Tapi sebelum takmir masjid bertindak sesuatu, terdengar suara Pak Ustad juga mengeras, "Khauf, rasa takut, ada beribu-ribu maknanya. Manusia belum akan mencapai khauf ilallah selama ia masih takut kepada hal-hal kecil dalam hidupnya. Allah itu Mahabesar, maka barangsiapa takut hanya kepada-Nya, yang lain-lain menjadi kecil adanya."

“Tak usah menghitung dulu ketakutan terhadap kekuasaan sebuah rezim atau peluru militerisme politik. Cobalah berhitung dulu dengan tukang bakso. Beranikah Anda semua, kaum terpelajar yang tinggi derajatnya di mata masyarakat, beranikah Anda menjadi tukang bakso? Anda tidak takut menjadi sarjana, memperoleh pekerjaan dengan gaji besar, memasuki rumah tangga dengan rumah dan mobil yang bergengsi: tapi tidak takutkah Anda untuk menjadi tukang bakso? Yakni kalau pada suatu saat kelak pada Anda tak ada jalan lain dalam hidup ini kecuali menjadi tukang bakso?”

“Cobalah wawancarai hati Anda sekarang ini, takutkah atau tidak? Ingatlah bahwa tak seorang tukang bakso pun pernah takut menjadi tukang bakso. Apakah Anda merasa lebih pemberani dibanding tukang bakso? Karena pasti para tukang bakso memiliki keberanian juga untuk menjadi sarjana dan orang besar seperti Anda semua."

Suasana menjadi senyap. Suara ting-ting-ting-ting dari jalan di sisi halaman masjid menusuk-nusuk hati para peserta pengajian.

“Kita memerlukan baca istighfar lebih dari seribu kali dalam sehari," Pak Ustadz melanjutkan, "karena kita masih tergolong orang-orang yang ditawan oleh rasa takut terhadap apa yang kita anggap derajad rendah, takut tak memperoleh pekerjaan di sebuah kantor, takut miskin, takut tak punya jabatan, takut tak bisa menghibur istri dan mertua, dan kelak takut dipecat, takut tak naik...”

Ada perbedaan nyata antara mengucap syahadat dengan Bersyahadat. Sekedar mengucapkan syahadat , Anak kecil yang 4 tahun pasti bisa, sedangkan Bersyahadat adalah totalitas kesaksian, kepatuhan dan kepasrahan hanya kepada Allah ... bahkan hidup dan mati kita totally kita tundukkan dalam kepatuhan tanpa reserve hanya kepada Allah.
Apa jawabmu kalau ditanyakan kepadamu apakah engkau sudah bersyahadat ?
Allah masih sering menjadi bukan nomor satu dalam skala prioritas kita,
kita lebih takut kepada atasan daripada kepada Allah n....
kita juga bisa melihat betapa masjid ditempatkan di basement paling bawah di gedung-gedung kita...hal tersebut nyata menunjukkan bahwa dalam kesadaran kolektif kita Allah ada ditempat paling bawah.
coba kita tanyakan kepada diri kita sendiri.... dan jika bersyahadat aja belum bagaimana aku menyebut diriku telah Islam. ampuni aku ya Rabb.... karena belum bersyahadat .

“masyaallah, sungguh kita masih termasuk golongan orang-orang yang belum sanggup menomorsatukan Allah!"
Wallaahua'lam...

sumber: pengajian padhang mbulan nya Cak Nun (kiriman dari seorang teman)

Wednesday, September 07, 2005

Pulang ke Jogja

Akhirnya liburan "agak panjang" kemarin, tanggal 2-4 September 2005, jadi juga aku ke Jogja. Setelah setahun lebih tidak menginjakkan kaki di kota ini (terakhir berada di kota ini 9 Juli 2004) banyak yang berubah terutama di lingkungan kampus almamaterku. Aku naik kereta api malam dari Stasiun Senen menuju Stasiun Tugu. Jadwalnya sih sampe di Jogja jam 04.30 tapi faktanya kereta telat banget, sampe di Tugu udah jam 06.30. Benar nyanyian Iwan Fals "Biasanya kereta terlambat dua jam cerita lama.."

Hari pertama di Jogja ada acara yang diadakan temen-temen IMM UGM untuk menyambut mahasiswa baru dengan menggelar Dialog Akbar dengan pembicara Pak Amien Rais, Pak Chairil Anwar, Presiden BEM UGM, dan Defi Nopita (salah seorang Immawati UGM). Bagiku acara ini semacam reuni dengan teman-teman se-Organisasi, terutama dengan Mas Erik, Istri dan Dzia anaknya dan juga dengan pasangan pengantin baru Erni dan Azis. Acara ini juga mengingatkanku akan acara Seminar yang IMM adakan tahun 2001 lalu.

Hari kedua ada acara Walimatul Ursy teman kerjaku yang asli orang Jogja. Pestanya di gedung Kagama, masih wilayah kampus UGM.Lumayan banyak juga temen-temen seangkatan yang datang. Semua yang datang memang domisili orang tuanya di Jogja, kecuali aku tentunya.Sorenya baru ke tempat Mbah-ku di Kulon Progo. Senang banget rasanya turun dari bis jurusan Jogja-Wates, menelusuri jalan berkapur yang naik turun menuju rumah Mbah. Akhirnya bisa ngumpul lagi sama keluarga yang di Jogja. Ketemu untuk pertama kali sama adek kecilku Amril.

Hari ketiga ada Resepsi lagi, kali ini saudara dari Ibu. Keluarga besar Ibu ngumpul di acara ini, dari yang di Jakarta, Tegal sampe Blora. Sedianya sih ketemu Bapak di acara ini, berhubung ada tugas dinas maka aku jadi wakil keluarga. Abis resepsi jalan-jalan ke Malioboro cari oleh-oleh untuk teman kantor. Dulu Malioboro dan Beringharjo jadi tempat favorit untuk menghilangkan stress. Apalagi kalo ada pameran lukisan atau kerajinan rakyat di Benteng Van de Burgh.

Walaupun belum puas menikmati Jogja aku harus pulang ke Jakarta Minggu malam. Belum puas karena belum sempet ke rumah sakit (tempat kerjaku dulu) dan belum ketemu sama teman-teman kuliah (mereka rata-rata kerja di Jogja, jadi mudik pas liburan ini).
Di Stasiun Tugu aku dilepas dengan lagu "Yogyakarta"-nya Kla Project yang dimainkan sebuah grup band. Lagu yang selalu membuat aku rindu untuk pulang ke Jogja.

Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat,
penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgia
Saat kita sering Iuangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogja
Di persirnpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila

(*)
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu


Reff
Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati

Alhamdulillah sampe Jakarta Senin jam 9 pagi (telat banget ya...) dan harus langsung masuk kerja.