Wednesday, September 28, 2005

Selamat Jalan Teman

Pagi ini aku dapat SMS dari rumah yang isinya "Mba,ada brita duka Riyadin (Pol) meninggal. Tbrakan mlm sel mngl td mlm". Innalillahi wa inna illaihi roji'un...
Almarhum adalah teman sekaligus tetanggaku, walaupun tidak pernah satu sekolah lumayan sering main ke rumahku. Selesai pendidikan kepolisian di Purwokerto dia ditugaskan di Jogja, sempat ditugaskan di Aceh selama 3 bulan waktu akhir 2003. Pas di Jogja sering silaturohim juga, kebetulan dia serumah dengan mas Azam,sepupuku. Riyadin yang aku kenal adalah sosok yang sederhana, sangat menghormati orang tua, hampir semua orang tua di sekitar rumahnya sangat dekat dengan dia. Seorang polisi yang penuh tanggung jawab, walaupun anak terkecil di keluarganya tapi dia menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Aku sangat terharu ketika dia cerita ke ibuku bahwa sebagian besar gajinya dikumpulkan untuk membeli rumah yang sekarang ditempati oleh orang tuanya.

Selamat jalan teman, Smoga amal kebaikanmu diterima di sisi-Nya
Dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran...

Allahumma firlahu wa 'afini wa'fuanhu...

Monday, September 12, 2005

Sholat dan Metabolisme Tubuh

Salat adalah amalan ibadah yang paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan-gerakannya sudah sangat melekat dengan gestur (gerakan khas tubuh) seorang muslim. Namun, pernahkah terpikirkan manfaat masing-masing gerakan? Sudut pandang ilmiah menjadikan salat gudang obat bagi berbagai jenis penyakit!

Saat seorang hamba telah cukup syarat untuk mendirikan salat, sejak itulah ia mulai menelisik makna dan manfaatnya. Sebab salat diturunkan untuk menyempurnakan fasilitasNya bagi kehidupan manusia. Setelah sekian tahun menjalankan salat, sampai di mana pemahaman kita mengenainya?


TAKBIRATUL IHRAM

Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.

Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.


RUKUK

Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.

Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.


I'TIDAL

Postur:Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.

Manfaat:I’tidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.


SUJUD

Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.

Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma'ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.


DUDUK

Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.

Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur ini mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.


SALAM

Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.

Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.


BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar-dalam.


PACU KECERDASAN

Gerakan sujud dalam salat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang didalami Prof Sholeh, gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?

Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yamg memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan.

Risetnya telah mendapat pengakuan dari Harvard Universitry, AS.Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk Islam setelah diam-diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.


PERINDAH POSTUR

Gerakan-Gerakan dalam salat mirip yoga atau peregangan (stretching). Intinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan salat dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan.

Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.


MUDAHKAN PERSALINAN

Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut (rectus abdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).


PERBAIKI KESUBURAN

Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk, yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir). Yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih.

Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.


AWET MUDA

Pada dasarnya, seluruh gerakan salat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakansel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.

Gerakan terakhir, yaitu salam dan menengok ke kiri dan kanan punya pengaruh besar pada ke¬kencangan. kulit wajah. Gerakan ini tak ubahnya relaksasi wajah dan leher. Yang tak kalah pen¬tingnya, gerakan ini menghin¬darkan wanita dari serangan migrain dan sakit kepala lainnya.

Thursday, September 08, 2005

Sudahkah kita bersyahadat?

Alkisah...
Sebuah pengajian yang amat khusyuk di sebuah masjid kaum terpelajar, malam itu, mendadak terganggu oleh suara dari seorang tukang bakso yang membunyikan piring dengan sendoknya. Pak Ustad sedang menerangkan makna khauf, tapi bunyi ting-ting-ting-ting yang berulang-ulang itu sungguh mengganggu konsentrasi anak-anak muda calon ulil albab yang pikirannya sedang bekerja keras.

Apakah ia berpikir bahwa kita berkumpul di masjid ini untuk berpesta bakso!" gerutu seseorang. Bukan sekali dua kali ini dia mengacau!" tambah lain-nya, dan disambung - "Ya, ya, betul!

"Jangan marah, ikhwan," seseorang berusaha meredakan kegelisahan, “ia sekadar mencari makan..."

“Jangan-jangan sengaja ia berbuat begitu! Jangan jangan ia min-an-nashara!" sebuah suara keras.

Tapi sebelum takmir masjid bertindak sesuatu, terdengar suara Pak Ustad juga mengeras, "Khauf, rasa takut, ada beribu-ribu maknanya. Manusia belum akan mencapai khauf ilallah selama ia masih takut kepada hal-hal kecil dalam hidupnya. Allah itu Mahabesar, maka barangsiapa takut hanya kepada-Nya, yang lain-lain menjadi kecil adanya."

“Tak usah menghitung dulu ketakutan terhadap kekuasaan sebuah rezim atau peluru militerisme politik. Cobalah berhitung dulu dengan tukang bakso. Beranikah Anda semua, kaum terpelajar yang tinggi derajatnya di mata masyarakat, beranikah Anda menjadi tukang bakso? Anda tidak takut menjadi sarjana, memperoleh pekerjaan dengan gaji besar, memasuki rumah tangga dengan rumah dan mobil yang bergengsi: tapi tidak takutkah Anda untuk menjadi tukang bakso? Yakni kalau pada suatu saat kelak pada Anda tak ada jalan lain dalam hidup ini kecuali menjadi tukang bakso?”

“Cobalah wawancarai hati Anda sekarang ini, takutkah atau tidak? Ingatlah bahwa tak seorang tukang bakso pun pernah takut menjadi tukang bakso. Apakah Anda merasa lebih pemberani dibanding tukang bakso? Karena pasti para tukang bakso memiliki keberanian juga untuk menjadi sarjana dan orang besar seperti Anda semua."

Suasana menjadi senyap. Suara ting-ting-ting-ting dari jalan di sisi halaman masjid menusuk-nusuk hati para peserta pengajian.

“Kita memerlukan baca istighfar lebih dari seribu kali dalam sehari," Pak Ustadz melanjutkan, "karena kita masih tergolong orang-orang yang ditawan oleh rasa takut terhadap apa yang kita anggap derajad rendah, takut tak memperoleh pekerjaan di sebuah kantor, takut miskin, takut tak punya jabatan, takut tak bisa menghibur istri dan mertua, dan kelak takut dipecat, takut tak naik...”

Ada perbedaan nyata antara mengucap syahadat dengan Bersyahadat. Sekedar mengucapkan syahadat , Anak kecil yang 4 tahun pasti bisa, sedangkan Bersyahadat adalah totalitas kesaksian, kepatuhan dan kepasrahan hanya kepada Allah ... bahkan hidup dan mati kita totally kita tundukkan dalam kepatuhan tanpa reserve hanya kepada Allah.
Apa jawabmu kalau ditanyakan kepadamu apakah engkau sudah bersyahadat ?
Allah masih sering menjadi bukan nomor satu dalam skala prioritas kita,
kita lebih takut kepada atasan daripada kepada Allah n....
kita juga bisa melihat betapa masjid ditempatkan di basement paling bawah di gedung-gedung kita...hal tersebut nyata menunjukkan bahwa dalam kesadaran kolektif kita Allah ada ditempat paling bawah.
coba kita tanyakan kepada diri kita sendiri.... dan jika bersyahadat aja belum bagaimana aku menyebut diriku telah Islam. ampuni aku ya Rabb.... karena belum bersyahadat .

“masyaallah, sungguh kita masih termasuk golongan orang-orang yang belum sanggup menomorsatukan Allah!"
Wallaahua'lam...

sumber: pengajian padhang mbulan nya Cak Nun (kiriman dari seorang teman)

Wednesday, September 07, 2005

Pulang ke Jogja

Akhirnya liburan "agak panjang" kemarin, tanggal 2-4 September 2005, jadi juga aku ke Jogja. Setelah setahun lebih tidak menginjakkan kaki di kota ini (terakhir berada di kota ini 9 Juli 2004) banyak yang berubah terutama di lingkungan kampus almamaterku. Aku naik kereta api malam dari Stasiun Senen menuju Stasiun Tugu. Jadwalnya sih sampe di Jogja jam 04.30 tapi faktanya kereta telat banget, sampe di Tugu udah jam 06.30. Benar nyanyian Iwan Fals "Biasanya kereta terlambat dua jam cerita lama.."

Hari pertama di Jogja ada acara yang diadakan temen-temen IMM UGM untuk menyambut mahasiswa baru dengan menggelar Dialog Akbar dengan pembicara Pak Amien Rais, Pak Chairil Anwar, Presiden BEM UGM, dan Defi Nopita (salah seorang Immawati UGM). Bagiku acara ini semacam reuni dengan teman-teman se-Organisasi, terutama dengan Mas Erik, Istri dan Dzia anaknya dan juga dengan pasangan pengantin baru Erni dan Azis. Acara ini juga mengingatkanku akan acara Seminar yang IMM adakan tahun 2001 lalu.

Hari kedua ada acara Walimatul Ursy teman kerjaku yang asli orang Jogja. Pestanya di gedung Kagama, masih wilayah kampus UGM.Lumayan banyak juga temen-temen seangkatan yang datang. Semua yang datang memang domisili orang tuanya di Jogja, kecuali aku tentunya.Sorenya baru ke tempat Mbah-ku di Kulon Progo. Senang banget rasanya turun dari bis jurusan Jogja-Wates, menelusuri jalan berkapur yang naik turun menuju rumah Mbah. Akhirnya bisa ngumpul lagi sama keluarga yang di Jogja. Ketemu untuk pertama kali sama adek kecilku Amril.

Hari ketiga ada Resepsi lagi, kali ini saudara dari Ibu. Keluarga besar Ibu ngumpul di acara ini, dari yang di Jakarta, Tegal sampe Blora. Sedianya sih ketemu Bapak di acara ini, berhubung ada tugas dinas maka aku jadi wakil keluarga. Abis resepsi jalan-jalan ke Malioboro cari oleh-oleh untuk teman kantor. Dulu Malioboro dan Beringharjo jadi tempat favorit untuk menghilangkan stress. Apalagi kalo ada pameran lukisan atau kerajinan rakyat di Benteng Van de Burgh.

Walaupun belum puas menikmati Jogja aku harus pulang ke Jakarta Minggu malam. Belum puas karena belum sempet ke rumah sakit (tempat kerjaku dulu) dan belum ketemu sama teman-teman kuliah (mereka rata-rata kerja di Jogja, jadi mudik pas liburan ini).
Di Stasiun Tugu aku dilepas dengan lagu "Yogyakarta"-nya Kla Project yang dimainkan sebuah grup band. Lagu yang selalu membuat aku rindu untuk pulang ke Jogja.

Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat,
penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgia
Saat kita sering Iuangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogja
Di persirnpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila

(*)
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu


Reff
Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati

Alhamdulillah sampe Jakarta Senin jam 9 pagi (telat banget ya...) dan harus langsung masuk kerja.