Hari ini hari pertama di bulan Ramadhan,
Dari hari kemarin aku dapet beberapa ucapan dari teman teman ku via sms
Assalamu'alaikum..
mo minta maaf nie buat smua klakuan, ucapan, pikiran yg jelek yg ga enak d ati..
biar besok puasanya afdol gitu
smoga amal ibadah qta ditrimaNya, amin..
Inilah saatnya padamkan teriknya nafsu amarah,
jinakan hewan dalam diri,hembuskan nafas kerinduan
sembah sujud lewati malam, hingga fajar menjemput & kembali fitri jalani lembaran baru kehidupan
Mari sambut malam2 btabur seribu bulan dengan hati ikhlas & fitri
Mohon maaf lahir batin
Selamat meningkatkan ibadah di bulan ramadan tuk gapai cinta Ilahi
Allahumma bariqlana fi rajab wa sya'ban wa alighna ramadhan.
Taqobalallahu minna wa minkum, shiamana wa shiaminkum. amin
Bulan suci tlah tiba
setiap detik waktu sangat berharga
janganlah terbuang sia-sia
jalani dengan segenap usaha
maafpun terlontar dari dasar jiwa
sbagai kesungguhan berpuasa
mohon maaf lahir batin
Jika qalbu seputih salju jangan biarkan ia keruh
Jika pikiran setrang bintang jangan biarkan ia redup
Jika hati seindah bulan hiasi dengan iman & taqwa
Marhaban ya Ramadhan
Thursday, September 13, 2007
Wednesday, September 12, 2007
Ramadhan Telah Tiba
Ramadhan tiba
Bulan penuh rahmah telah datang
Bulan yang dijanjikan syetan dibelenggu dengan bughul yang kuat
Bulan yang didalamnya ada malam yang nilainya seribu bulan
Semua menyambut dengan gegap gempita
Stasiun stasiun tv berkemas dengan pakaian religi
Masjid, langgar, surau penuh sesak saat adzan berkumandang
Ayat ayat suci bergema di seantero bumi
Semoga semangatnya tetap terpatri
dalam menjalani 11 bulan yang akan terlewati
Robbi...
ijinkan aku bertemu Ramadhan lagi...
Bulan penuh rahmah telah datang
Bulan yang dijanjikan syetan dibelenggu dengan bughul yang kuat
Bulan yang didalamnya ada malam yang nilainya seribu bulan
Semua menyambut dengan gegap gempita
Stasiun stasiun tv berkemas dengan pakaian religi
Masjid, langgar, surau penuh sesak saat adzan berkumandang
Ayat ayat suci bergema di seantero bumi
Semoga semangatnya tetap terpatri
dalam menjalani 11 bulan yang akan terlewati
Robbi...
ijinkan aku bertemu Ramadhan lagi...
Saturday, September 01, 2007
Kisah Tiga Cincin
Di sebuah kotak perhiasan kecil berbentuk hati ada tiga buah cincin tersusun rapi. Dua buah cincin berwarna putih, dan satunya lagi berwarna emas. Beberapa saat kemudian terjadi dialog diantara ketiganya.
"Aku memang bukan cincin pertama yang dimiliki dia, tapi dibanding kalian berdua aku lebih lama dipakai", ujar cincin pertama. "Aku pertama dipakai 17 Maret yang lalu, sebagai sebuah ungkapan syukur bahwa dia sudah melewati angka 25 dalam waktu hidupnya" lanjut cincin berwarna putih yang mempunyai satu mata besar didalam hati dan beberapa mata kecil yang menghiasinya. "Aku menjadi pengingat agar dia tidak melupakan usianya dan terlena terus dalam dunia yang kadang membuatnya terlarut"
Cincin kedua mulai bercerita, " Lain halnya denganku, aku adalah hadiah terindah dari seorang saudara. Diberikan di hari yang sangat indah dan penuh makna, 22 Juli. Aku diberikan saat sang Dimas meminta restu untuk melangkah lebih maju, sesaat sebelum sebuah janji agung yang sakral dikumandangkan".
"Sebenarnya aku juga jadi sebuah simbol kasih sayang dari seorang saudara, serta pengingat tentang waktu yang terus melaju. Penyerahanku diiringi tangis,bukan tangis sedih melainkan tangis kebahagian dan kerelaan", ujar cincin kedua. Cincin berwarna emas ini berkilau dengan tiga buah mata yang membentuk segitiga.
"Kisah kalian sungguh berbeda dengan kisahku", sahut sebuah cincin putih sederhana dengan satu mata yang menghiasinya. "Aku adalah pemberian dari seorang teman, 12 Agustus yang lalu. Sebuah pemberian yang penuh makna dan arti. Aku akan jadi sebuah kenangan yang tak akan terlupakan".
"Mungkin kalian heran karena aku jarang sekali menemaninya,tentu dia punya alasan yang kuat tentang hal itu. Walaupun demikian aku percaya dia akan menjagaku dan merawatku sama seperti menjaga dan merawat kalian", kata cincin ketiga.
Tiba-tiba kotak perhiasan mungil itu terangkat, dan beberapa saat kemudian terbuka. "Aku ingin kalian bertiga menemaniku melewati hari ini", ucap seorang perempuan yang ternyata pemilik dari ketiga cincin itu. Bismillah, satu persatu cincin menghiasi jari-jari perempuan itu. Dua cincin yang berwarna putih di jari tangan kirinya, dan cincin berwarna emas di jari tangan kanannya. Kemudian ketiga cincin itu saling melempar pandang dan tersenyum
"Aku memang bukan cincin pertama yang dimiliki dia, tapi dibanding kalian berdua aku lebih lama dipakai", ujar cincin pertama. "Aku pertama dipakai 17 Maret yang lalu, sebagai sebuah ungkapan syukur bahwa dia sudah melewati angka 25 dalam waktu hidupnya" lanjut cincin berwarna putih yang mempunyai satu mata besar didalam hati dan beberapa mata kecil yang menghiasinya. "Aku menjadi pengingat agar dia tidak melupakan usianya dan terlena terus dalam dunia yang kadang membuatnya terlarut"
Cincin kedua mulai bercerita, " Lain halnya denganku, aku adalah hadiah terindah dari seorang saudara. Diberikan di hari yang sangat indah dan penuh makna, 22 Juli. Aku diberikan saat sang Dimas meminta restu untuk melangkah lebih maju, sesaat sebelum sebuah janji agung yang sakral dikumandangkan".
"Sebenarnya aku juga jadi sebuah simbol kasih sayang dari seorang saudara, serta pengingat tentang waktu yang terus melaju. Penyerahanku diiringi tangis,bukan tangis sedih melainkan tangis kebahagian dan kerelaan", ujar cincin kedua. Cincin berwarna emas ini berkilau dengan tiga buah mata yang membentuk segitiga.
"Kisah kalian sungguh berbeda dengan kisahku", sahut sebuah cincin putih sederhana dengan satu mata yang menghiasinya. "Aku adalah pemberian dari seorang teman, 12 Agustus yang lalu. Sebuah pemberian yang penuh makna dan arti. Aku akan jadi sebuah kenangan yang tak akan terlupakan".
"Mungkin kalian heran karena aku jarang sekali menemaninya,tentu dia punya alasan yang kuat tentang hal itu. Walaupun demikian aku percaya dia akan menjagaku dan merawatku sama seperti menjaga dan merawat kalian", kata cincin ketiga.
Tiba-tiba kotak perhiasan mungil itu terangkat, dan beberapa saat kemudian terbuka. "Aku ingin kalian bertiga menemaniku melewati hari ini", ucap seorang perempuan yang ternyata pemilik dari ketiga cincin itu. Bismillah, satu persatu cincin menghiasi jari-jari perempuan itu. Dua cincin yang berwarna putih di jari tangan kirinya, dan cincin berwarna emas di jari tangan kanannya. Kemudian ketiga cincin itu saling melempar pandang dan tersenyum
Subscribe to:
Posts (Atom)