Friday, March 31, 2006

N P W P

Mungkin NPWP kerap terdengar ditelinga kita. Apalagi di hari ini kantor pelayanan pajak penuh dengan para wajib pajak yang menyetorkan kewajibannya. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)?
NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban Wajib Pajak.Awal Maret kemarin aku diwajibkan untuk mempunyai NPWP. Sempat bingung juga gimana cara buatnya. Setelah searching di internet dan melihat website pajak akhirnya aku putuskan untuk membuat NPWP di Tegal. Dalam bayanganku ngurus NPWP itu ribet dan butuh waktu yang lama. Ternyata ngga lho cukup bawa persyaratan dan dua hari jadi. Dan yang penting lagi bikinnya itu free alias gratis (iya lah masa orang mau bayar kewajiban diminta bayar ini itu dulu he he he...).Nah syarat-syarat untuk membuat NPWP itu gampang kok:
1. Fotocopy KTP/identitas diri
2. Fotocopy Kartu Keluarga
Karena aku belum punya kartu keluarga sendiri, jadi masih ikut KK-nya bapak ^-^
3. SK
Kalo syarat yang ini karena PPh(Pajak Penghasilan)ku sudah dipotong kantor.
4. Mengisi formulir NPWP

Kantor pajak memberi banyak kemudahan diantaranya pengurusan NPWP bisa diwakilkan tentu saja asal ada Surat Kuasa dari wajib pajak. Aku ambil kemudahan itu karena NPWP dibuat di kampung halaman sementara aku sendiri berada di ibu kota jadi NPWP diurusin Bapak(kapan yah ngga ngrepotin orang tua, segede ini masih aja ngrepotin). Sebenarnya direktorat pajak menyediakan layanan online yang disebut e-Registration, sayang aku baru tau fasilitas ini setelah punya NPWP.

Fungsi dari NPWP itu sendiri adalah:

* Untuk mengetahui identitas Wajib Pajak;
* Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan;
* Untuk keperluan yang berhubungan dengan dokumen perpajakan;
* Untuk memenuhi kewajiban perpajakan, misalnya dalam pengisian SSP;
* Untuk mendapatkan pelayanan dari instansi-instansi tertentu yang mewajibkan pencantuman NPWP dalam dokumen yang diajukan. Misal: Dokumen Impor (PPUD, PIUD). Setiap WP hanya diberikan satu NPWP.

Oleh-oleh dari Medan

Tanggal 27-30 kemarin aku dinas ke Medan. Ibukota Sumatera Utara ini bisa ditempuh dengan pesawat selama 2 jam. Disana aku dan tim menginap di hotel Tiara. Beberapa tempat yang sempat kami kunjungi disela-sela kegiatan dinas:
Belawan
Ini merupakan pelabuhan terbesar di Sumatera Utara, sekitar hampir 1 jam dari kota Medan. Namanya juga pelabuhan jadi panasnya sangat menyengat. Disini banyak dijual barang-barang import dengan harga yang lumayan miring, mulai dari sepatu, tas, sampe perabotan dari keramik (tapi kata temenku dari pekanbaru masih lebih murah di pelabuhan Pekanbaru Riau sana). Aku gak tahan putar-putar di pelabuhan karena cuacanya ga enak, lagi pula gak ada yang perlu aku beli disini. Setelah keliling sekitar setengah jam aku nunggu di bus.

Merdeka Walk
Sebuah tempat yang lumayan asyik untuk menikmati malam di Medan. Di sepanjang jalan ini kita bisa menikmati makan malam di kafe-kafe tenda yang dihiasi lampu warna-warni. Dan yang lebih asyik lagi tepat diseberang jalan masih kokoh bangunan-bangunan tempo doeloe seperti Balaikota Medan dan Bank Indonesia Medan. Memang Medan kelihatan hidup karena lampu waktu malam. Disini juga bisa memberi pernak-pernik, ada juga pedagang kaos khas Medan, namanya "Tau Ko Medan" , semacam Dagadu-nya Jogja dan Joger-nya Bali. Aku beli 2 kaos untuk Arif & Uzi.

Istana Maimun
Istana ini merupakan sebuah istana kesultanan Deli. Ternyata tidak seindah yang aku lihat di TV pada saat MTQ diselenggarakan di Medan. Istana yang merupakan hadiah dari Sultan Deli untuk istri tercintanya tampak tidak terawat. Dindingnya yang kusam, menambah kesuramannya.Disini digunakan untuk tempat tinggal beberapa keluarga kerajaan. Sungguh sangat disayangkan warisan budaya ini tidak dilestarikan dengan baik.

Pesta Duren
Nah kalo ke Medan ga makan duren rugi banget. Disini gudangnya duren, murah lagi. Kita makan duren dipinggir jalan. Duren Medan relatif kecil, tapi rasanya manis. Entah berapa duren yang dilahap oleh rombonganku, sampe Pak Dilaks kacamatanya berembun. Sayang Maya ga doyan duren, jadi dia cuma menonton kita makan duren.

Oleh-oleh khas Medan
Pergi kemana pun jangan lupa oleh-oleh (kayak iklannya sebuah bank asing aja ^-^). Ada beberapa oleh-oleh khas dari Medan. Bika Ambon (aku masih belum ngerti kenapa bika ambon yang terkenal dari medan bukan dari ambon he..), Bolu gulung Meranti, Sirup terong belanda, Jambu Medan

Monday, March 13, 2006

Chatting with GOD

dari sebuah e-mail teman....
==========================

TUHAN: Kamu memanggilKu ?

AKU: Memanggilmu? Tidak.. Ini siapa ya?

TUHAN: Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu.

AKU: Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk.

TUHAN: Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.

AKU: Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun.Hidup jadi seperti diburu-buru.Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk

TUHAN: Benar sekali. Aktifitas memberimu kesibukan. Tapi Produktifitas memberimu hasil. Aktifitas memakan waktu, Produktifitas membebaskan waktu.

AKU: Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghidarinya.Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini.

TUHAN: Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk. Di era internet ini, Aku ingin menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada mimpi, misalnya.

AKU: OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit?

TUHAN: Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja. Analisa-lah yang membuatnya jadi rumit.

AKU: Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa senang?

TUHAN: Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan kemarin. Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa. Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu. Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.

AKU: Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada begitu banyak ketidakpastian.

TUHAN: Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari. Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.

AKU: Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.

TUHAN: Rasa Sakit tidak bisa dihindari, tetapi Penderitaan adalah sebuah pilihan.

AKU: Jika Penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita?

TUHAN: Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan. Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api. Orang baik melewati rintangan, tanpa menderita. Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi lebih baik bukan sebaliknya.


AKU: Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?

TUHAN: Ya. Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras. Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.

AKU: Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu? Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah?

TUHAN: Masalah adalah Rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental (Purposeful Roadblocks Offering Beneficial Lessons (to)Enhance Mental Strength). Kekuatan dari dalam diri bisa keluar dari perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha-leha.

AKU: Sejujurnya ditengah segala persoalan ini, kami tidak tahu kemana harus melangkah...

TUHAN: Jika kamu melihat keluar, maka kamu tidak akan tahu kemana kamu melangkah. Lihatlah ke dalam. Melihat keluar, kamu bermimpi. Melihat ke dalam, kamu terjaga. Mata memberimu penglihatan. Hati memberimu arah.

AKU: Kadang-kadang ketidakberhasilan membuatku menderita. Apa yang dapat saya lakukan?

TUHAN: Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain. Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri. Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan. Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain bekejaran dengan waktu.

AKU: Di dalam saat-saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi?

TUHAN: Selalulah melihat sudah berapa jauh saya berjalan, daripada masih berapa jauh saya harus berjalan. Selalu hitung yang harus kau syukuri,jangan hitung apa yang tidak kau peroleh.

AKU: Apa yang menarik dari manusia?

TUHAN: Jika menderita, mereka bertanya "Mengapa harus aku?". Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya "Mengapa harus aku?".

AKU: Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya disini?

TUHAN: Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin menjadi apa kamu. Berhentilah mencari mengapa saya di sini. Ciptakan tujuan itu. Hidup bukanlah proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan.

AKU: Bagaimana saya bisa mendapat yang terbaik dalam hidup ini?

TUHAN: Hadapilah masa lalu-mu tanpa penyesalan. Peganglah saat ini dengan keyakinan. Siapkan masa depan tanpa rasa takut.

AKU: Pertanyaan terakhir. Seringkali saya merasa doa-doaku tidak dijawab.

TUHAN: Tidak ada doa yang tidak dijawab. Seringkali jawabannya adalah TIDAK.

AKU: Terima Kasih Tuhan atas chatting yang indah ini.

TUHAN: Oke. Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut. Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan. Percayalah padaKu. Hidup itu indah jika kamu tahu cara untuk hidup.

Friday, March 10, 2006

Milad Ibu

Hari ini milad ibuku yang ke 48, aku telpon beliau tadi pagi menanyakan keadaannya dan janji untuk pulang ke rumah nanti malam. Ketika aku tanya Ibu pengin dibawain apa, beliau menjawab, "gawake sprei". Subhanallah.... begitulah seorang Ibu selalu saja lebih memikirkan untuk keluarga dulu daripada untuk dirinya sendiri. Setelah aku tanya lagi baru beliau minta sebuah gamis.
Tentang ibu,kayaknya rangkaian kata ini tidak mungkin cukup menggambarkan kasih sayangnya padaku. Bagiku ibu orang pertama yang sangat mengerti aku. Ibuku seorang yang sangat perhatian pada anak-anaknya. Tak heran jika semua anaknya sangat dekat dengan beliau, bahkan teman anaknya pun dekat dengan beliau. Makanya walaupun aku dan adikku ga di rumah, teman-teman kami kadang bertandang ke rumah untuk ngobrol atau curhat dengan beliau. Pas lebaran pun banyak anak-anak alumni STM Muhammadiyah samping rumah yang main.
Aku sangat salut pada beliau, seorang perempuan yang ulet, tidak pernah mau berdiam diri walaupun dalam keadaan sakit. Dulu pas aku dan Arif masih kecil beliau dagang di pasar. Setelah Uzi lahir beliau tidak lagi pergi ke pasar karena kesehatan yang tidak memungkinkan. Beliau mencoba berbagai macam usaha di rumah mulai dari buat es lilin, jualan buku sampai jualan jamu. Sekarang beliau mempunyai kantin di STM dekat rumah. Di saat orang lain susah mencari kerja ibuku malah membuka lapangan pekerjaan,ada tiga orang karyawan di kantinnya.
Ibu sangat mendukung kegiatan bapak dan anak-anaknya. Mulai kegiatanku di sanggar tari, pramuka, IRM, pencak silat, Muskamah sangat didukung beliau. Aku bersyukur punya ibu yang punya visi ke depan. Padahal saat itu teman-teman perempuanku agak dibatasi ruang geraknya oleh orang tuanya. Apalagi kalo ada acara yang mengharuskan kita menginap, mereka sulit mendapatkan izin.Ehm... pokoknya ibuku Ok deh...
Insyaallah aku pulang hari ini, tunggu aku ya bu...

Saturday, March 04, 2006

Islamic Book Fair

Islamic Book Fair mulai dibuka hari ini. Event pameran buku Islam terbesar yang diselenggarakan oleh IKAPI ini merupakan event tahunan yang kelima. Selain Pameran buku ada juga acara bedah buku, festival nasyid, pemutaran film islam, dan temu tokoh internasional (Syekh Aidh al Qarni pengarang buku La Tahzan). Di book fair ini ada juga yang jual berbagai macam aksesoris, baju, kerudung dan pernak-pernik lain Aku sengaja datang di hari pertama dengan pertimbangan pengunjung masih sedikit jadi bisa leluasa menjelajahi satu per satu stand. Ada sebuah stand yang agak unik, di stand ini dijual sebuah buku dengan berbagai ukuran. Semakin kecil ukuran bukunya harganya semakin murah.Yang tak kalah menarik adalah semua stand menawarkan diskon yang menyenangkan.
Dua jam mengelilingi istora senayan rasanya belum puas. Di book fair ini aku beli beberapa buku dan CD:
1. The Choice - Ahmed Deedat
2. Matahari Odi Bersinar karena Maghfi - Neno Warisman
3. Area X - Eliza V. Handayani
4. Revolusi Integralisme Islam - Armahedi Mahzar
5. Wanita Teladan Istri-istri, putri & shahabat wanita Rosulullah - Mahmud Mahdi
6. Shofwatul bayan Juz'amma - Khalid Abdurrahman
7. Tuntunan Sholat Sunnah - Said bin Ali
8. 7 buah CD Harun Yahya

Begitulah Nia kalau ada di pameran buku... penginnya beli semua buku yang bagus. Kalau pas anggaran lagi agak longgar sih gapapa, kalau ga ya kebutuhan yang lain terpaksa dipending dulu. Sampai ibuku pernah bilang kalau aku ke ITC paling keluar cuma sedikit, tapi klo ke toko buku sudah ga dibendung lagi :)