Tuesday, February 26, 2008

Salah nih..

Beberapa hari yang lalu aku telepon temenku
Aku (A) : Assalamu'alaikum
Temen (T) : Wa'alaikumsalam
(A) : ini nia, de'.Pa kabar?
(T) : Alhamdulillah baik Mba.. Suaranya kok beda?
(A) : Oh iya,biasa kalo pagi gini, belum konser soalnya, agak bindeng kan?
(T) : Iya mba, gimana udah dapat izin Bapak buat pergi ke Bandung kan?
(A) : Izin ke Bapak? buat apa ya?
(aku mulai mikir, jangan-jangan...)
(A) : Tunggu-tunggu, yang nelpon kamu nia yang mana hayo?
(T) : Aduh mba, ini mba nia yang di jakarta ya. Aku kira mba nia kudus
(A) : Pantesan nanya izin Bapak segala,he he...


Di kesempatan lain, CDMA ku berdering, aku liat nama teman kantorku disana
(A) : Assalamu'alaikum kang
(T) : Wa'alaikumsalam, Lagi dimana?
(A) : Lagi di kost, ada apa ya?
(aku heran karena hari itu hari libur, dan aku tidak sedang ada kaitan pekerjaan dengan temanku)
(T) : Oh ga da apa2, cuma nanya kabar aja
(Nah lho... aku jadi bingung)
Beberapa hari kemudian aku ketemu seorang perempuan di musholla kantor yang ternyata istri dari teman yang menelpon aku. Pas kenalan aku tanya, "punten nama teteh siapa ya?" dia jawab "nia".
Pas ketemu yang nelpon aku bilang " Kang kemarin itu salah telepon ya?"
Akhirnya aku tahu sebenernya temenku itu mau nelpon istrinya, tapi salah nelpon ke aku.

Kejadian-kejadian di atas cuma contoh kecil dari salah telpon yang aku alami. Ada yang lebih parah, ketika orang yang nelpon aku ngotot kalo aku adalah nia yang dimaksud. Padahal aku sudah jelaskan kepada dia kalo dia tuh salah nelpon orang.

Thursday, February 21, 2008

Ganti Posisi

Kemarin sore aku menerima e-mail yang cukup mengejutkan. Isinya tentang struktur pengurus ikatan pegawai di bagianku. Aku tidak heran kalau namaku ada diantara nama pengurus itu sebab periode sebelumnya pun aku masuk dalam kepengurusan,
tapi bagian yang harus aku koordinir itulah yang membuatku kembali berfikir.Dua kali aku membaca ulang struktur itu, aku bertambah bingung. Apa ga salah ya aku masuk di bidang olahraga dan jadi koordinator Bowling?

Siang tadi saat rapat juga beberapa orang menanyakan posisiku. Sambil bercanda ada yang nyeletuk "Wah sinden kok jadi koordinator Bowling". Memang prediksi awalku atau mungkin beberapa orang, mungkin aku masuk ke Bidang Kesenian atau Bidang Pendidikan & Kerohanian.

Bowling sendiri belum familiar dengan diriku, baru sekitar dua kali aku main Bowling, jadi masih belum tahu banyak tentang olahraga ini. Usut punya usut pemilihanku jadi koordinator olahraga ini karena aku memasukannya ke dalam survey minat pada awal pembentukan pengurus. Dan memang benar untuk menjadi koordinator bukan harus seseorang yang sudah ahli dari olahraga itu. Tugas koordinator adalah mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan. Nah, sepertinya aku harus mulai survey tempat bowling yang terjangkau dan memulai membuat program kerja serta workplan.

Btw, kaget juga pas Mba Ita ngucapin selamat ke aku. Dia bilang "Selamat Ni, dah lepas dari tanggung jawab jadi Bendahara". Yup, memang periode kemarin aku jadi bendahara, sebuah jabatan yang ga tau kenapa dari aku SD sampai kerja pun yang
paling sering aku pegang.

Manggung


Akhir Januari lalu tim dari Sekar Banesia manggung lagi dalam rangka munas ikatan pegawai di kantorku. Dalam munas kali ini memang beberapa jenis kegiatan pegawai yang berbau seni ditampilkan. Mulai dari degung Sunda, Karawitan Jawa, Tari Saman sampai Paduan Suara Pegawai mengisi waktu senggang para perwakilan pegawai yang sedang mengikuti munas.


Sekar Banesia mengisi acara makan siang pada hari kedua. Kita membawakan beberapa lagu:
1. Langgam BI
2. Setya Tuhu
3. Nyidam Sari
4. Kemudan
5. Asmaradana
6. Wuyung

Dengan persiapan yang lumayan mantap alhamdulillah manggungkita kali inidapat sambutanyang antusias dari peserta munas. Beberapa komentar yang aku dengar adalah komentar yang positif, ada yang bilang mengobati rindu kampung halaman, ada pula yang bilang mendengarkan lagu-lagu gending membuat hati lebih adem.

Seperti acara manggung sebelumnya posisiku belum digantikan tetap menjadi waranggana alias nyinden. Walaupun masih belum pede kalo harus Bawa (nyanyi solo untuk memulai sebuah gending, biasanya yang dinyanyikan tembang macapat), tapi sudah bisa membawakan satu lagu sendiri

Dengan Sekar Banesia aku dua kali manggung. Pertama kali saat ada perlombaan Karawitan Jawa akhir tahun 2005 yang diselenggarakan oleh RRI Jakarta.