Thursday, December 28, 2006

Rahasia

Malam tadi aku diingatkan tentang bagaimana memanage rahasia. Tidak semua yang kita tahu bisa kita share kepada orang lain. Ada kalanya kita harus memilah mana yang bisa diomongkan dan mana yang hanya bisa kita simpan untuk diri kita sendiri. Dan ada kalanya kita bisa membicarakan sesuatu dengan orang tertentu, tetapi tidak membicarakannya dengan orang yang lain.

Kadang yang terbaik kita melakukan “white lie”, tidak mengatakan yang sebenarnya. Bukan dalam konteks ini berarti tidak jujur tapi untuk kebaikan bersama, untuk sebuah kepentingan yang lebih urgen atau pun untuk tidak menyakiti orang lain white lie diberlakukan.

Dan semua orang punya rahasia. Walaupun kadang rahasia-rahasia kecil yang tidak ingin dibagi dengan orang lain. Atau sebuah rahasia yang hanya ingin kita bagi dengan orang-orang tertentu. Tentunya bagi pemegang-pemegang rahasia, wajib menyimpan rahasia dari orang yang mempercayakannya.

Anda pun tentunya punya rahasia bukan??

Tuesday, December 26, 2006

Main ke Bogor

Kemarin, tanggal 24-25 Desember 2006 aku menunaikan sebuah janjiku dengan teman-temanku yang di IPB. Sudah lama aku berjanji untuk main ke Kota Hujan, akhirnya baru kemarin terlaksana(maaf ya...)

Dari Jakarta naik KRL dari stasiun Gondangdia sekitar jam 9 pagi. Kereta lumayan penuh (padahal hari libur ya, ga kebayang gimana penuhnya kalo hari kerja, pas pagi atau sore saat orang pergi atau pulang kerja). Baru dapat tempat duduk habis stasiun Cilebut (dua stasiun sebelum stasiun Bogor). Sampai di stasiun Bogor langsung menuju ke kampus IPB. Ternyata benarnya Bogor itu kota seribu angkot, banyak banget angkot yang memadati jalan, pabalieut euy macet pisan. Sekitar jam 11.30 sampai ke kost dek Nia (jangan salah, yang ini namanya Kurniawati).

Melewati siang dengan nonton Princes Hour (jadi ingat teman-teman kost kalo nonton sinema asia ini). Dan sore harinya ngobrol sambil menikmati hujan di kota yang biasa disebut kota hujan. Nah baru malamnya ada jamuan makan malam (ceile...) di sebuah warung makan tepi kampus IPB dan ngobrol bareng teman-teman IMM IPB di Saung.

Senin pagi aku di ajak jalan-jalan keliling IPB. Asyik juga menikmati jalanan yang turun naik, banyak pohon-pohon besar dan tanah yang basah akibat hujan kemarin. Setelah puas berkeliling kita pergi ke Kebun Raya Bogor.

Sebelum masuk ke Kebun Raya Aku, Rini dan Dek Nia masuk ke Museum Zoologi. Museum ini terletak di dekat Kebun Raya Bogor, didirikan pada tahun 1894 oleh Dr. J. G. Koningsberger dengan nama Landbouw Zoologish Laboratorium, kini di bawah Balitbang Zoologi.Koleksi yang ada di dalam museum ini meliputi ribuan bahkan puluhan ribu spesies binatang mamalia, serangga, Reptilia, Burung, Ikan, dan Moluska. Yang paling menyita banyak waktu kita saat di bagian kupu-kupu, karena bentuk dan warna kupu-kupunya lucu dan indah.(Ayo Rin, mana fotonya?? ditunggu...)

Akhirnya sampai juga di Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Bogor merupakan bagian dari monumen Batu Tulis yang didirikan oleh Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) dari Kerajaan Pajajaran tahun 1474-15131 Kebun Raya pada saat itu dinamakan Samida ( hutan buatan atau taman buatan ), yang di tujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan menjaga dan tempat memelihara benih benih kayu yang langka
Di samping Samida itu (yang kemudian dikenal dengan nama Kebun Raya Bogor), pada saat itu dibuat pula Samida yang serupa di batas Cianjur Bogor (Hutan Ciung Wanara), baik dari segi ke aslian jenis tumbuhan yang ditanam maupun tata letak dari tanaman. Bila demikian kenyataannya, maka Raffles dan Van den Bosh hanya merupakan tokoh pemugar dan penambah koleksi tanaman bagi kebun raya yang telah didirikan sejak akhir abad ke 14 oleh dinasti Kerajaan Pajajaran.Ide pendirian Kebun Raya bermula dari seorang ahli biologi yaitu Reindwardt yang menulis kepada Komisaris Jenderal G. S. G. P. van der Capellen. Dalam suratnya Reindwardt mengemukakan keinginannya untuk meminta sebidang tanah yang akan dijadikan kebun tumbuhan yang berguna, sebagai tempat pendidikan guru, koleksi tumbuhan juga dikembangkan menjadi kebun yang lain.

Kebun Botani yang didirikan tanggal 18 Mei 1817 oleh, Prof. Dr. C. G. L. Reindwardt yang kemudian dinamakan, s'Lands Plantentuinte Buitenzorg tersebut lebih dikenal dengan nama Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Bogor sepanjang perjalanan sejarahnya mempunyai berbagai nama yaitu "s'Lands Plantentuin, "Syokubutzuer "Botanical Garden of Buitenzorg, "Botanical Garden of Indonesia", Kebun Gede dan Kebun Jodoh. Namun pada akhirnya lebih dikenal dengan nama Kebun Raya Bogor. Pendiriannya diawali dengan menancapkan ayunan cangkul pertama di bumi Pajajaran sebagai pertanda dibangunnya pembangunan Kebun itu, yang pelaksanaannya dipimpin oleh Reindwardt sendiri, dibantu oleh Mr. James Hooper dan W. Kent dari Kebun Botani Kew yang terkenal di Inggris, di kota Richmond. Reindwardt perintis usaha di bidang Herbarium. Ia juga dikenal sebagai seorang pendiri Herbarium Bogoriense.

Pada tahun 1822 Reindwardt diganti oleh Dr. Carl Ludwig Blume yang melakukan inventarisasi tanaman koleksi yang tumbuh di kebun. Ia juga menyusun katalog kebun yang pertama berhasil dicatat sebanyak 912 jenis (species) tanaman.

Sebenarnya ada acara Masta IMM Bogor di Kebun Raya ini, kita bergabung sebelum sholat Dhuhur. Kemudian ikut acara rihlah dengan mereka keliling kebun raya. Sekitar jam 1 siang hujan turun dari langit, aku dan beberapa teman lain terdampar di taman anggrek. Alhamdulillah taman itu ruang tertutup, jadi di dalamnya ga kena hujan lagi (sudah sempat berbasah-basah ria di luar tadi). Nunggu hujan yang tidak reda-reda, mengkhayal suatu saat nanti punya rumah yang ada taman rindang dengan dihiasi berbagai macam bunga. Akhirnya aku kembali ke jakarta jam 3 sore. Makasih ya teman-teman Bogor... :)

Monday, December 18, 2006

Padang


Akhirnya takana juo ke kampuang Uda nan jauah di mato. Yups, tanggal 12-16 Desember kemarin, aku dapat dinas ke Padang. Agenda acaranya sama dengan yang diadakan di Bali tanggal 27-30 November 2006, tapi yang sekarang audiencenya berbeda yaitu untuk wakil pegawai di wilayah barat. Dapat flight amat sangat pagi (jam 7 pagi) jadi harus sampai Gambir 04.30 (jadi ingat perjalanan ba'da Sahur ke Jogja bareng Odong, hehehe).

Sampai bandara ternyata aku kalah pagi dengan mas Ari, dia udah stand by menuju meja check in. Aku tertidur di pesawat (baru kali ini bisa tidur agak lama),selama ini aku agak susah tidur di perjalanan. Penerbangan ke Padang ditempuh dalam waktu 1:25 menit. Di bandara sudah dijemput 2 kendaraan (1 mobil APV dari KBI Padang dan 1 minibus dari hotel Pangeran) padahal yang dijemput cuma tiga orang. Kami memilih naik APV dan langsung menuju hotel Pangeran untuk Check in. Kemudian bergabung dengan Nuke dan Bu Ina yang sudah berada di sana.

Sore harinya aku ikut rombongan peserta city tour kota Padang. Tujuan city tour ke tempat yang menjual oleh-oleh. Kami ke Silungkang untuk membeli tenunan dan kerajinan khas lainnya. Kemudian dilanjutkan ke Shirley untuk membeli kripik balado dan makanan khas lainnya. Selesai city tour komputer untuk pelatihan sudah siap,berarti waktunya untuk setting. Aku tidak ikut setting sampai selesai karena kondisiku lagi gak begitu fit.

Rabu pagi sampai siang acara full di hotel Bumi Minang, dengan agenda Brosan tentang CoP. Baru sorenya ngasih training tentang Knowledge Lynx. Malamnya panitia dan seluruh peserta diundang makan malam di KBI Padang. Kali ini benar-benar makanan Padang, ada sate, soto dan es durian.

Kamis pagi ada satu sesi training lagi dilanjutkan jalan ke Bukittinggi. Di perjalanan menuju ke Bukit tinggi, rombongan mampir ke daerah Pande Sikek melihat langsung pembuatan kerajinan tenunan khas Padang. Disini bareng bapak-bapak beli baju koko untuk bapakku. Sementara ibu-ibu sibuk membeli mukena.

Pemandangan alam dalam perjalanan benar-benar asyik, ada ngarai Anai dan air terjun yang terletak disamping jalan raya. Jalan yang berkelok-kelok tidak menyebabkan kami enggan untuk menikmati perjalanan itu. Sampai di Bukittinggi cuaca agak gerimis. Di depan jam Gadang sempat bergaya.

Jam Gadang adalah landmark kota Bukittinggi dan provinsi Sumatra Barat di Indonesia. Simbol khas Sumatera Barat ini pun memiliki cerita dan keunikan karena usianya yang sudah puluhan tahun.

Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 oleh arsitek Yazin dan Sutan Gigi Ameh. Peletakan batu pertama jam ini dilakukan putra pertama Rook Maker yang saat itu masih berumur 6 tahun. Jam ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur (Sekretaris Kota). Pada masa penjajahan Belanda, jam ini berbentuk bulat dan di atasnya berdiri patung ayam jantan, sedangkan pada masa pendudukan Jepang, berbentuk klenteng. Pada masa kemerdekaan, bentuknya berubah lagi menjadi ornamen rumah adat Minangkabau.

Ukuran diameter jam ini adalah 80 cm, dengan denah dasar 13x4 meter sedangkan tingginya 26 meter. Pembangunan Jam Gadang yang konon menghabiskan total biaya pembangunan 3.000 Gulden ini, akhirnya menjadi landmark atau lambang dari kota Bukittinggi. Ada keunikan dari angka-angka Romawi pada Jam Gadang ini. Bila penulisan huruf Romawi biasanya pada angka enam adalah VI, angka tujuh adalah VII dan angka delapan adalah VIII, Jam Gadang ini menulis angka empat dengan simbol IIII (umumnya IV).

Setelah sejenak menikmati Jam Gadang kemudian rombongan kami menyerbu ke pasar atas. aku heran dengan beberapa ibu yang lagi-lagi belanja mukena (sudah beli di Silungkang beli lagi di Pande Sikek, kemudian belanja lagi di Pasar Atas, jika dihitung mungkin ada yang beli lebih dari 5 mukena).Esok harinya, Jum'at tgl 15 Desember 2006, perjalanan dinas harus berakhir, rombongan kami terbang menuju Jakarta jam 09.00 dan Padang merupakan kota penutup perjalanan dinasku tahun 2006. Sayang Da aku belum sempat melihat pantai Siti Nurbaya yang Uda bilang indah itu. Dan belum sempat juga berkeliling kota pakai angkutan yang full musik (bahkan kata Indra ada tv nya juga). Semoga banyak lagi kota yang sempat aku kunjungi di kemudian hari :)

Thursday, December 07, 2006

Bali (lagi..)


Perjalanan dinasku belum usai. Aku dinas ke Bali (lagi) tanggal 3-6 Desember 2006, tentu saja untuk urusan yang berbeda dari kepergian ke Bali minggu kemarin. Kali ini terkait 3 proyekku yang lain. Hari Dapat flight pagi jam 8, jadi harus jam 6 pagi sampai Gambir(kalo berangkat dinas sendiri aku lebih sering ke bandara pakai bis dari Gambir).

Karena masih capek abis lembur hari Sabtunya dan ke bandara pagi-pagi, aku putuskan langsung check in dan istirahat di kamar. Hotel tempatku menginap kali ini di Inna Kuta Beach, letaknya strategis belakang langsung pantai Kuta dan dekat dengan pusat kota Kuta. Sore harinya aku jalan-jalan sendiri di Pasar Seni dan Kuta Square. Ada banyak titipan dari temen kantor untuk membeli kalung, tas dan sandal. Karena minggu kemarin sudah ke Kuta, jadi aku hanya balik lagi ke toko yang aku kunjungi minggu kemarin (daripada lama nawar-nawar lagi, dan lagian barang yang dititipin juga karena melihat hasil belanjaan dinas yang kemarin). Di toko tas dan sandal mbak pemilik tokonya (kebetulan orang Malang) sampe tanya "Mbak kok belum balik-balik? Mau lama ya di Bali?". Aku jawab "Aku udah balik ke Jakarta hari Rabu, gara-gara Mbak nih aku disuruh balik lagi beli tas, hehehe".

Dua hari full acara meeting di hotel dengan para Bapak dan temans ku yang semuanya pria. Baru Selasa malam ada waktu buat menikmati malam di Kuta. Kita rame-rame jalan ke Kuta Square. Kepikiran buat beli sepatu (rabu pagi aku dari bandara harus langsung masuk kantor, dan aku hanya bawa sepatu sandal, tapi ga nemu ukuran yang pas :( Setelah puter-puter, ujung-ujungnya nongkrong di warnet. Memang perlu buat download file untuk kepentingan proyek, kalo aku sendiri check e-mail dan chatting (malah diajakin rapat via Yahoo Messenger ma temans dunia mayaku). Lumayan juga sempat online setengah jam, melepas rindu dengan internet (maksudnya??).

Disela-sela meeting sempat juga menikmati indahnya pantai Kuta di pagi dan sore hari. Cuaca di Bali lagi panas banget, sampai 38 derajat celcius. AC di kamar sampai ga kerasa, dan harus bolak balik mandi karena anginnya kering.

Saturday, December 02, 2006

Bila Aku Jatuh Cinta

Allahu Rabbi aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau

Allahu Rabbi
Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh

Allahu Rabbi
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan
kasih-Mu
dan membuatku semakin mengagumi-Mu

Allahu Rabbi
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu

Allahu Rabbi
Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
Anugerahkanlah aku cinta-Mu...
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu

dari www.dudung.net gak tau kenapa pengin nampilin di blogku :D

Malay?

Sewaktu di Berastagi, Sumatera Utara aku berkeliling di beberapa toko yang menjual souvenir, niatku mencari oleh-oleh untuk Arif dan Uzi. Tiba-tiba ada pedagang yang menawari aku dengan bahasa Melayu. "Dari Malaysia ya kak? Ayolah beli kaos buat oleh-oleh", kata pedagang itu. Saat itu aku, mba Julia dan Maya saling melempar senyum.

Kejadian itu berulang saat aku jalan-jalan di Pulau Samosir. Dan terulang lagi saat aku di Kuta Square, Bali. Saat itu aku mencari souvenir yang dititipi teman-teman kantor. Beberapa pedagang menanyakan "From Malay?". Memang sebegitu miripkah aku dengan orang Malaysia?

Kalau disangka berasal dari pulau Sumatera sih sudah sering aku alami sejak kuliah. Ada yang menyangka aku orang Padang (dipanggil uni pula :D ), orang Aceh, bahkan dikira adik kakak dengan seorang temanku yang berasal dari Jambi. Katanya sih garis wajahku mirip orang sana. Tapi apa benar??

Friday, December 01, 2006

Nikah Lagi...

Siang tadi pas waktu makan siang Hp ku berdering. Ada telepon dari seorang senior di tempat aku bekerja. Biasanya sih Bapak yang satu ini nelpon tentang kerjaan, tapi pas aku angkat dia bilang OOT nih Ni. Dia tanya,"Ni, apa benar Ustadz X nikah lagi?". Aku agak belum nyambung ma pembicaraan itu bapak. "Maaf pak bisa diulangi?" kataku. Trus beliau ulangi pertanyaan itu. Beliau menyebutkan nama seorang Ustadz yang memang sedang tersohor di negeri ini. Kata beliau di suatu website sudah ramai berita itu.

Aduh gimana ya jawabnya, akhirnya ku bilang " Pak, saya jarang nonton acara gosip (tau deh nyambung ga hehehe), dan saya baru denger kabar ini dari Bapak. Nanti kalo sudah sampe meja saya coba akses situs itu. Tapi yang jelas saya bukan istri keduanya kok Pak". Hahaha dasar anak nakal...