Monday, January 02, 2006

Terima kasih Sahabat

Di sebuah negara di Eropa sana ada sesuatu yang mengejutkan pernah aku baca dalam satu artikel, disana ada macam-macam jasa rental termasuk rental yang menyediakan orang yang mau mendengar keluh kesah kita. Bayaran untuk jasa rental tersebut juga lumayan mahal. Aku merasa beruntung mempunyai sahabat-sahabat yang bersedia membantuku. Sahabat yang menjadi tempatku mendengar dan didengar. Sahabat seolah tidak bisa terlepas menghiasi bagian-bagian dari perjalanan hidupku.
Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mendapat imbangan
Dialah ladang hati, yang dengan kasih kau taburi
Dia pulalah naungan sejuk keteduhanmu
Sebuah pendiangan demi kahangatan sukmamu

Karena kau menghampirinya di kala hati gersang kelaparan
Dan mencarinya di kala jiwa membutuhkan kedamaian
Bila dia bicara, menyatakan pikirannya
kau tiada menakuti bisikan "tidak" di kalbumu sendiri
Pun tiada kau takut melahirkan kata "ya"

Dan bilamana ia diam terbungkam tanpa bicara
Hatimu tiada 'kan henti, mencoba menangkap bahasa hatinya
Dalam rangkuman persahabatan, tanpa kata
segala pikiran, harapan dan keinginan
dicetuskan bersama dan didukung bersama
dengan sukacita yang utuh pun tiada disimpan

Di saat berpisah dengan teman,
kau tiada 'kan berdukacita
Sebab apa yang paling kaukasihi darinya
amatlah mungkin lebih cemerlang dari kejauhan
Sebagaimana sebuah gunung, nampak lebih agung
dari tanah ngarai daratan

Janganlah ada tujuan lain dari persahabatan
kecuali saling memperkaya kejiwaan
Sebab kasih yang mau mengandung pamrih
diluar misterinya sendiri, bukanlah kasih
namun jaring yang ditebarkan
hanya akan menangkap yang tiada diharapkan

Persembahkanlah yang terindah demi persahabatan
Jika ia harus tahu musim surutmu
biarlah dia mengenal pula musim pasangmu
Sebab, siapakah sahabat itu, hingga kau hanya mendekatinya
untuk bersama sekedar akan membunuh waktu
Carilah ia, untuk bersama, menghidupkan Sang Waktu
Sebab dialah orangnya untuk mengisi kekuranganmu
bukannya untuk mengisi keisenganmu

Dan dalam kemanisan persahabatan
biarlah ada tawa riang kegirangan
berbagi duka dan kesenangan
Sebab dari titik-titik kecil embun pagi
hati manusia menghirup fajar hari
dan mencerminkan gairah tegar kehidupan
(Kahlil Gibran)


Terimakasih teruntuk sahabatku Nono, dengan sepenuh hati ikut menjaga bapak di rumah sakit pasca operasi. Terimakasih karena telah menganggap keluargaku seperti keluarga sendiri. Punten banget kemarin ga sempet mampir. Cuma sempet ketemu Ibu dan Masmu di Kuliah Dhluha. Jazakillah khairon katsiro...

No comments: