Sunday, August 29, 2010

Manajemen Keuangan Keluarga

Suatu hari sepulang dari kantor Abang bercerita, dia habis diskusi dengan teman kantornya tentang pengelolaan keuangan keluarga. Dua teman Abang ini baru saja menikah, salah satunya bertanya "Apa tidak khawatir kalau semua tentang keuangan keluarga di pegang istri?". Abang jawab "Aku percaya istriku bisa, makanya aku pilih dia. Kalau ada pengelolaan yang salah ya tinggal tegur aja" (dengar cerita ini mukaku agak blink2 hehehe)



Dalam sebuah rumah tangga pengelolaan keuangan memang penting. Pola pengelolaannya tiap keluarga mungkin berbeda. Ada yang keuangannya tetap terpisah, ada yang digabung, ada yang sistem jatah bulanan. Semuanya pilihan, tergantung dengan kondisi masing-masing.

Dulu waktu kecil dirumah dikondisikan oleh ortu kalau minta uang ke Ibu, sekarang baru aku sadari kalau sebenarnya keluargaku menganut ekonomi terpusat (duuh bahasanya...) bahwa mymom is the boss untuk masalah keuangan. Dan salah satu ajaran yang masih terngiang di pikiranku adalah filosofi manusia bukan ayam. Kata bapaku kalau ayam itu dikasih makan ya dihabiskan untuk hari itu saja, tidak memikirkan besok. Nah kalau manusia harusnya bisa buat planning yang bagus untuk keuangannya, bukankah manusia sudah dipersenjatai akal pikiran oleh Tuhan :)

Ngomong-ngomong tentang perencanaan keuangan, sebelum menikah kami sudah mendiskusikannya, siapa yang jadi PIC untuk ini. Kami juga sudah blak-blakan tentang kewajiban keuangan masing-masing, termasuk hutang (kalau ada) serta planning ke depannya.

Awal-awal menikah memang agak keteteran memenejnya, karena aku belum terbiasa mengelola keuangan untuk keluarga. Baru setelah 3 bulan ketemu dengan pola keuangan yang pas untuk pos-pos pengeluaran dan berapa besarannya. Akhirnya sekarang setiap bulan aku bisa menyusun laporan pengeluaran dan rancangan bulan berikutnya untuk bosku :) Walaupun demikian aku masih harus belajar tentang pengelolaan keuangan, tentang investasi, dana pensiun, asuransi dan sebagainya. Untungnya sekarang aku bisa belajar hal itu via internet, banyak situs tentang perencanaan keuangan seperti Ligwina Hananto, Safir senduk dan junior Planner.

Friday, May 14, 2010

Liburan part 1 (Belajar Membatik)

Liburan ini sudah dirancang sekitar sebulan yang lalu. Awalnya Abang ingin jalan-jalan ke Jogja tapi pas melihat anggaran rumah tangga kami, aku selaku menteri keuangan keluarga tidak merekomendasikan liburan jauh. Dana liburan kami tidak cukup untuk ke Jogja apalagi ke luar negeri (kayak muridnya Ligwina Hananto saja). Akhirnya disusunlah rencana liburan di Jakarta dengan konsep seperti darmawisata (mengingat masa sekolah dulu).

Hari pertama kami jalan-jalan ke Museum Tekstil Jakarta. Museum ini terletak di Jl. K.S Tubun no.4 Jakarta Barat, no telepon yang bisa dihubungi : 021-5606613. HTM nya murah, untuk orang dewasa Rp.2.000, mahasiswa Rp.1.000, sedangkan untuk anak-anak Rp.600. Ada juga paket belajar batik singkat Rp. 35.000 perorang (sudah termasuk HTM).

Ruang display di museum ini tidak terlalu besar, satu bangunan dengan sekitar 10 ruangan display. Jumlah barang yang batik yang dipamerkan juga sedikit. Terlebih jika sudah pernah ke museum Ulen Sentalu di Jogjakarta, koleksi batik di museum tekstil jauh lebih sedikit. Koleksi batik yang ada dari berbagai daerah, antara lain dari Pekalongan, Jogja, Solo, Palembang dan Bengkulu.Selain ruang display, ada juga perpustakaan, ruang konservasi, toko seni, taman pewarna alam dan ruang workshop

Sesuai dengan rencana kami ambil paket batik singkat, jadi setelah keliling museum kami menuju ruang workshop. Kami langsung menemui ibu-ibu petugas disana. Oleh ibu itu kami diberi kain seukuran sapu tangan kemudian disuruh memilih pola yang akan kami batik. Setelah gambar kami pilih kegiatan selanjutnya adalah mola. Lihat kan Abang serius banget bikin pola batik di kain :)

Langkah selanjutnya adalah membatik gambar pola yang sudah dibuat tadi. Perlengkapan yang digunakan adalah canting, malam yang dipanaskan, kompor dan wajan. Pertama nya kain yang sudah dipola diletakan pada bulatan (kalau ga salah namanya midangan) agar kain tetap terentang. Sehabis itu mulai lah proses batiknya dengan mencelupkan canting ke wajan yang berisi malam panas, kemudian baru dituliskan ke kain sesuai pola yang sudah dibuat.

Tips untuk pemula: pilihlah motif yang tidak terlalu rumit. Setelah canting dicelupkan ke wajan jangan lupa untuk menyekanya ke gerabah tempat kompor agar malam tidak menetes. Kemudian tegakkan midangan untuk memudahkan membatik, dan seringlah untuk mengganti malam karena jika malam terlalu lama di canting akan membuat malam beku karena dingin, hal ini dapat menyebabkan canting macet. 
Setelah satu sisi kain selesai dibatik, dilanjutkan dengan membatik sisi lainnya agar kain batik bolak-balik sama.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pewarnaan pada kain batik. Proses pewarnaannya berkali-kali, kami melilih warna biru, pertama kain dimasukan ke warna kuning, kemudian warna biru, dibersihkan dengan air bening kemudian dimasukan ke warna biru lagi. Setelah diwarnai kain direbus untk menghilangkan malam. Nah selesailah proses membatik, inilah hasil praktek membatik kami, bagus kan :) 
                                                                          

Thursday, December 17, 2009

KeTeMu DoKteR GiGi

Akhirnya bisa ketemu juga dengan dokter gigi di Poliklinik kantor, setelah janji sebelumnya gagal karena sang dokter harus menghadiri rapat. Aku buat janji dengan dokter sekitar dua minggu yang lalu, dan ditentukan hari H nya adalah hari ini. Pagi-pagi aku telpon lagi klinik giginya buat memastikan urutan dan jadwal pastinya jam berapa. Dapat jadwal jam 11 siang, lumayan lah beberapa kerjaan udah selesai kalau jam segitu.

Sampai di klinik dokter masih menangani pasien yang urutannya diatasku. Giliranku masuk saat jam di dinding menunjukan 11.30. Dokter menanyakan keluhanku, aku bilang mau bersihin gigi saja. Pada saat beraksi dokter berkomentar masalah gigi geraham kiri bawah. "Mba gigi geraham bawahnya tumbuhnya ga normal nih, dia tumbuhnya berbaring. Lama-kelamaan nanti bisa menyebabkan lubang gigi geraham depannya". Dalam hatiku berkata konsul dokter gigi sebelumnya juga sudah disuruh rongent gigi, dan dokternya pun menganjurkan untuk dicabut.

Selesai dibersihkan, dokter menjelaskan lagi posisi gigi geraham itu.
Dokter : "Kalau tidak dicabut bisa menyebabkan gigi di depannya keropos dan berlubang di bagian bawahnya karena sisa makanan bisa masuk diantara dua gigi itu dan susah dibersihkan karena tidak kelihatan."
Aku :" Bisa dicabut disini Dok?"
Dokter :" Ga bisa dicabut disini mba, harus ke dokter Bedah Mulut karena harus dilakukan pembedahan. Kalau sudah siap mba datang kesini dulu, nanti saya kasih surat untuk Rongent Paranomic. Setelah itu baru saya kasih surat rujukan ke dokter Bedah Mulut" (dokter pun menyebutkan jadwal dokter Bedah Mulut drujukan kantor)
Aku :" Ok Dok, Terima kasih"

Dudududu.. harus cabut gigi ya, padahal sudah lupa tuh rasanya cabut gigi. Terakhir cabut gigi dulu banget pas masih SD. Sampai di bagian ditanyain Mba Iin, setelah aku cerita dia malah cerita suaminya pernah cabut gigi juga (kasusnya hampir sama, geraham bungsunya tumbuh miring). "Sakit Ni, pakai bengkak dua hari, coba tanya Tyo dia juga cabut gigi sebelum SAMAPTA". Jadi, mau cabut gigi ga ya? Cerita dulu ah sama Hubby :)

Wednesday, December 09, 2009

Pindahan Kamar (lagi)

Sabtu, 5 Desember 2009, kami pindahan kamar (lagi). Kalau dihitung-hitung di tempat kost sekarang aku sudah pindahan kamar 5 kali (nunggu 7 kali mungkin, kayak anak kucing hehehe). Tiga kali pindah sebelum merit, 2 kali pindah setelah punya suami. Dari mulai kamar yang ukurannya paling kecil sampai sekarang di kamar yang ukurannya paling besar.

Pindahan kamar dimulai sekitar jam 10, memang agak kesiangan sih karena aku tertidur lagi sekitar jam 6 hehehe (bangun jam 03.30 trus jam 6 ngantuk lagi, alesan mode on). Untungnya pindahan sekarang dibantuin pak Jamal, jadi urusan angkat-angkat lemari pakaian, rak buku dan spring bed jadi urusan Abang dan Pak Jamal. Aku bagian yang ringan-ringan dan merapikan barang-barang. Wuih.. ternyata banyak juga barang-barang kami, gak kebayang kalau pindahan ke rumah, bisa-bisa pake kontainer :D Alhamdulillah acara rapiin barang selesai jam 22.00, semua buku (2 rak buku), pakaian dan bahan makanan sudah diletakan dengan apik di tempat masing-masing.

Kali ini alasan yang membuat kami berdua memutuskan pindah kamar adalah kamar yang sekarang lebih gedhe (5 x 6 meter) dan sirkulasi udara lebih bagus. Dengan luas kamar yang lumayan ini aku berharap barang-barang kami lebih tertata, kami juga lebih punya ruang untuk interaksi plus bisa untuk mengumpulkan barang (niatnya mau nambah sofa dan beberapa alat rumah tangga). Untuk tujuan terakhir niatnya jika sudah pindah rumah tidak terlalu banyak membeli barang lagi, karena sudah mulai dicicil dari sekarang.

Sunday, November 08, 2009

1st anniversary

Sabtu kemarin genap satu tahun usia pernikahan kami. Niat awalnya sih seharian di rumah karena ada beberapa hal yang harus dikerjakan. Tapi sampai siang listrik di rumah mati, udah gitu bateray laptop pun habis (alamat kerjaan pending). Dan yang paling menyedihkan temennya M-fish (ikan peliharaan kami) mati gara-gara gelembung udaranya ngga nyala. M-fish juga sempat sekarat tapi masih sempat diselamatkan, akhirnya cepat-cepat diganti air aquariumnya
Akhirnya kami pergi ke Indocomptech, pameran komputer di JCC Senayan. Setelah searching dapat juga hadiah untuk anniversary :)
Aku dibeliin softcase laptop, abang dibeliin wireless mouse & head set, dan kado buat kita pakai bersama sebuah usb modem (coz usb modem yang lama udah sering ngadat).

Anniversary ini kita juga candle light dinner lho... hehehe (sok romantis banget nih)
Jadi ceritanya setelah jalan-jalan di pameran, kami makan di Bakso Tembak Senayan. Pas itu listrik di rumah makan itu mati karena ada trafo yang meledak. Jadilah kami berdua makan dengan disinari cahaya lilin.

Hari minggu nya diadakan syukuran kecil-kecilan di rumah. Kami makan bareng nasi kuning buatan ibu mertua.

Yang pasti kami syukuri kebersamaan kami selama setaun. Dan berdo'a untuk masa depan yang lebih baik, cepet punya momongan dan selalu dilimpahi dengan kebarokahan.

Tuesday, May 06, 2008

UAN, Ibu-ibu pun Ikut Deg-degan

Kemarin pagi sebuah sms datang ke handphoneku dari adek sepupuku, Imam:

"Mba Nia minta do'anya, supaya aq bisa/dberi kemudahan dlm mengerjakan UN & supaya lulus dg nilai yang terbaik."

Tanggal 22 April 2008 aku juga menerima sms yang senada dari Uzy, adeku yang sekarang kelas 3 SMA:


"Assalamu'alaikum Mba', Zy minta do'anya wat ngadepin UAN nih, makasih y Mba"


Membalas sms mereka aku cuma ngasih nasihat untuk teliti (dicheck kembali jawaban
yang sudah ditulis), tidak terburu-buru dan cukup istirahat.Apalagi buat Imam, sepupuku ini baru sembuh dari sakit tgl 30 April kemarin, jadi masih harus banyak istirahat.

Dengan standar nilai yang dinaikan menjadi 5.25 serta penambahan pelajaran yang
di-UAN kan tidak hanya membuat deg-degan adek-adeku. Ibu dan Bulik juga dilanda harap
harap cemas. Selain sms dengan adek-adeku aku juga sempet telponan dengan Ibu dan Buliku.Di dalam hati mereka terbesit pertanyaan "Bisa ga buah hatinya menyelesaikan UAN dengan baik".

Ibuku sempet komentar:
"Dulu pas kamu dan Arif ujian Ibu bisa tenang. Tapi sekarang pas Uzy ujian,Ibu ikutan
tidur malam dan deg-degan"

Thursday, March 27, 2008

Wisata Kuliner ala Tegal

Pertama kali yang ada di benak orang kalo dengar kata Tegal yang terlintas langsung Warteg. Yup, warteg alias Warung Tegal memang bertebaran dimana-mana. Icon warung murah meriah memang melekat pada Warteg.

Kali ini bukan mau membahas tentang Warteg tetapi makanan-makanan khas Tegal. Ada beberapa makanan yang sayang untuk dilewatkan jika anda berkunjung ke Tegal, sebut saja Sauto, Sate Kambing, Kupat Bongkok dan Kupat Glabed.

Sauto
Pada dasarnya makanan ini mirip dengan soto, dilihat dari isinya ada ayam/jeroan(babat) dan tauge (kecambah kacang hijau). Walaupun kedengarannya mirip dengan Soto, yang membedakan antara sauto dengan soto adalah bumbunya. Sauto memakai tauco (kedelai yang diragi) sebagai bumbu utamanya. Memang jika orang yang baru mencoba rasanya agak sedikit aneh, perpaduan antara manis dan sedikit asam. Sebagai pelengkap diatas sajian Sauto ditambah dengan potongan daun bawang dan taburan bawang goreng yang menggugah selera.

Tempat makan Sauto yang biasa dikunjungi adalah di daerah Pasar Senggol (dekat masjid Agung Kota Tegal) dan Warung Sedap Malam di daerah Talang. Porsinya yang satu mangkok kecil mungkin kurang begitu nendang.

Sate Kambing
Sate dari daerah Tegal berbahan dasar daging kambing muda yang dipotong dadu. Potongan ini disusun pada tusuk yang terbuat dari bambu atau tulang daun kelapa(lidi) dikombinasikan dengan lemak (gajih) dan hati. Biasanya satu tusuk sate terdiri dari satu hati (diletakkan di paling belakang), tiga potong daging dan dua gajih/lemak (yang diletakkan di tengah-tengah) Kemudian daging sate dibakar di atas bara arang kayu atau arang batok kelapa sampai matang. Sate Tegal biasa dihidangkan dengan bumbu sambal kecap yang terdiri dari kecap manis, cabai rawit, bawang merah dan tomat. Di Tegal sate dijual dengan satuan kodi (=20 tusuk sate).

Kupat Bongkok
Jangan membayangkan jika penjual kupat yang satu ini adalah orang yang Bongkok. Nama Bongkok diambil dari nama desa asal resep kupat ini berasal. Makanan dengan bahan dasar ketupat ini disuguhkan dengan tauge, sayur tempe dan sambal yang berisi krupuk mi. Untuk sentuhan akhirnya ditambahkan dengan kecap manis di atasnya.




Kupat Glabed

Kupat dengan sayur kuning plus potongan tempe kecil memang menjadi makanan yang memikat untuk dicoba karena warna kuningnya yang menawan serta kekentalan kuahnya. Glabed dalam bahasa Tegal berarti kental. Pelengkap makanan ini adalah sate kerang
(bukur) atau pun sate kikil yang dibumbu pedas. Penjual Kupat Glabed khas Randugunting ini biasa ditemui di alun-alun Tegal.




Tahu Aci

Tahu ini berasal dari tahu kuning yang dipotong diagonal hingga berbentuk segitiga, kemudian bekas potongannya ditutup dengan aci (sejenis tepung) yang dibumbui dengan kocai. Kemudian digoreng dalam minyak yang panas.
Makanan camilan ini paling pas digunakan sebagai teman minum teh manis.



Tahu Pletok

Berbeda dengan tahu aci, tahu pletok komposisi acinya lebih banyak. Tahu pletok digoreng lebih lama sehingga lebih garing dan renyah.

Tertarik untuk mencicipinya? Bertandang saja ke Tegal.

Tuesday, February 26, 2008

Salah nih..

Beberapa hari yang lalu aku telepon temenku
Aku (A) : Assalamu'alaikum
Temen (T) : Wa'alaikumsalam
(A) : ini nia, de'.Pa kabar?
(T) : Alhamdulillah baik Mba.. Suaranya kok beda?
(A) : Oh iya,biasa kalo pagi gini, belum konser soalnya, agak bindeng kan?
(T) : Iya mba, gimana udah dapat izin Bapak buat pergi ke Bandung kan?
(A) : Izin ke Bapak? buat apa ya?
(aku mulai mikir, jangan-jangan...)
(A) : Tunggu-tunggu, yang nelpon kamu nia yang mana hayo?
(T) : Aduh mba, ini mba nia yang di jakarta ya. Aku kira mba nia kudus
(A) : Pantesan nanya izin Bapak segala,he he...


Di kesempatan lain, CDMA ku berdering, aku liat nama teman kantorku disana
(A) : Assalamu'alaikum kang
(T) : Wa'alaikumsalam, Lagi dimana?
(A) : Lagi di kost, ada apa ya?
(aku heran karena hari itu hari libur, dan aku tidak sedang ada kaitan pekerjaan dengan temanku)
(T) : Oh ga da apa2, cuma nanya kabar aja
(Nah lho... aku jadi bingung)
Beberapa hari kemudian aku ketemu seorang perempuan di musholla kantor yang ternyata istri dari teman yang menelpon aku. Pas kenalan aku tanya, "punten nama teteh siapa ya?" dia jawab "nia".
Pas ketemu yang nelpon aku bilang " Kang kemarin itu salah telepon ya?"
Akhirnya aku tahu sebenernya temenku itu mau nelpon istrinya, tapi salah nelpon ke aku.

Kejadian-kejadian di atas cuma contoh kecil dari salah telpon yang aku alami. Ada yang lebih parah, ketika orang yang nelpon aku ngotot kalo aku adalah nia yang dimaksud. Padahal aku sudah jelaskan kepada dia kalo dia tuh salah nelpon orang.

Thursday, February 21, 2008

Ganti Posisi

Kemarin sore aku menerima e-mail yang cukup mengejutkan. Isinya tentang struktur pengurus ikatan pegawai di bagianku. Aku tidak heran kalau namaku ada diantara nama pengurus itu sebab periode sebelumnya pun aku masuk dalam kepengurusan,
tapi bagian yang harus aku koordinir itulah yang membuatku kembali berfikir.Dua kali aku membaca ulang struktur itu, aku bertambah bingung. Apa ga salah ya aku masuk di bidang olahraga dan jadi koordinator Bowling?

Siang tadi saat rapat juga beberapa orang menanyakan posisiku. Sambil bercanda ada yang nyeletuk "Wah sinden kok jadi koordinator Bowling". Memang prediksi awalku atau mungkin beberapa orang, mungkin aku masuk ke Bidang Kesenian atau Bidang Pendidikan & Kerohanian.

Bowling sendiri belum familiar dengan diriku, baru sekitar dua kali aku main Bowling, jadi masih belum tahu banyak tentang olahraga ini. Usut punya usut pemilihanku jadi koordinator olahraga ini karena aku memasukannya ke dalam survey minat pada awal pembentukan pengurus. Dan memang benar untuk menjadi koordinator bukan harus seseorang yang sudah ahli dari olahraga itu. Tugas koordinator adalah mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan. Nah, sepertinya aku harus mulai survey tempat bowling yang terjangkau dan memulai membuat program kerja serta workplan.

Btw, kaget juga pas Mba Ita ngucapin selamat ke aku. Dia bilang "Selamat Ni, dah lepas dari tanggung jawab jadi Bendahara". Yup, memang periode kemarin aku jadi bendahara, sebuah jabatan yang ga tau kenapa dari aku SD sampai kerja pun yang
paling sering aku pegang.

Manggung


Akhir Januari lalu tim dari Sekar Banesia manggung lagi dalam rangka munas ikatan pegawai di kantorku. Dalam munas kali ini memang beberapa jenis kegiatan pegawai yang berbau seni ditampilkan. Mulai dari degung Sunda, Karawitan Jawa, Tari Saman sampai Paduan Suara Pegawai mengisi waktu senggang para perwakilan pegawai yang sedang mengikuti munas.


Sekar Banesia mengisi acara makan siang pada hari kedua. Kita membawakan beberapa lagu:
1. Langgam BI
2. Setya Tuhu
3. Nyidam Sari
4. Kemudan
5. Asmaradana
6. Wuyung

Dengan persiapan yang lumayan mantap alhamdulillah manggungkita kali inidapat sambutanyang antusias dari peserta munas. Beberapa komentar yang aku dengar adalah komentar yang positif, ada yang bilang mengobati rindu kampung halaman, ada pula yang bilang mendengarkan lagu-lagu gending membuat hati lebih adem.

Seperti acara manggung sebelumnya posisiku belum digantikan tetap menjadi waranggana alias nyinden. Walaupun masih belum pede kalo harus Bawa (nyanyi solo untuk memulai sebuah gending, biasanya yang dinyanyikan tembang macapat), tapi sudah bisa membawakan satu lagu sendiri

Dengan Sekar Banesia aku dua kali manggung. Pertama kali saat ada perlombaan Karawitan Jawa akhir tahun 2005 yang diselenggarakan oleh RRI Jakarta.

Wednesday, December 26, 2007

Dag dig Dug Mudik

"Diajeng dah nyampe mana?" (diajeng = panggilan beberapa teman akrab untukku)
Begitu bunyi sms dari seorang teman, yang setia menemani perjalananku kali ini, dari sebuah kota di Jawa Barat sana.

Mulai dari sore sebelum brangkat ke Gambir dia sudah kontak aku. Memanduku lewat sms peta perjalanan dari stasiun Cirebon ke terminal.

Ehm... mudik kali ini memang aku memilih menggunakan jalur yang berbeda dengan mudikku yang biasanya. Kalo biasanya aku langsung pake kereta arah Semarang yang berhenti di stasiun Tegal. Alasan pemilihan jalur ini karena keabisan tiket kereta yang ke Tegal. Salah prediksi lagi, aku kira libur Idul Adha nggak banyak orang yang mudik ternyata 2 minggu sebelum hari H tiket sudah ludes. Sebenarnya bukan kali pertama aku memilih untuk transit di Cirebon, karena pas libur Idul Fitri aku pun transit di kota itu. Kalo Idul Fitri aku bisa transit di rumah Nuke (teman kantorku) dan baru melanjutkan perjalanan ke Tegal. Bedanya kali ini aku ke Cirebon sendiri dan ga mungkin nginep di Cirebon karena besoknya sudah Idul Adha.

"Diajeng, baiknya naik bis Coyo kalo masih ada"
Sebuah sms masuk lagi saat aku diangkot D5 menuju Terminal Cirebon.

Jam di tanganku menunjukkan pukul 21.00 saat aku memasuki Terminal Cirebon. Ups, kok nggak banyak bis ya. Lebih heran lagi counter tiket Coyo tutup. Dan parahnya tidak ada satu pun bis arah Semarang ada di Terminal. "Waduh... bisa sampe rumah nggak ya malam ini" kataku dalam hati.

"Mba, udah sampe rumah blm?"
Kali ini sms dari adeku, dia masih di Jakarta menunggu bis yang mengantarkannya pulang ke rumah. Saat itu sudah jam 21.30, dan aku masih di Terminal Cirebon.

Untuk mengusir dingin (maklum gerimis sudah mulai mengundang saat aku tiba di kota ini) aku mampir ke sebuah rumah makan, memesan segelas teh manis panas. Aku menunggu bis sambil menghabiskan minuman yang aku pesan tadi. Baru jam 22.00 bis Bandung-Semarang masuk terminal. Bis mulai beranjak setelah hampir semua bangkunya terisi penumpang.

Dua jam perjalanan,yup jam 00.00 akhirnya sampai juga di terminal Tegal.
"Udah mba, ikut bisnya sampe pertigaan Larangan aja. Nanti dijemput disitu" kata Bapak ketika aku kabarkan posisiku di Terminal.

Lima belas, dua puluh menit berlalu bis tetap tidak beranjak dari Terminal. Di tengah kondisiku yang sudah mulai ngantuk aku telepon Uzy untuk jemput di Terminal. Dan akhirnya aku masuk rumah jam 01.00.

Besok sorenya hpku berdering "Diajeng sampe rumah jam berapa? kok nggak ngasih kabar?" Aduh maaf teman, bukan maksudku membuatmu kawatir.

Malamnya adeku mengungkapkan kekawatirannya. "Kalo terjadi apa-apa gimana? Jam 12 malem belum sampe rumah. Mba tenang-tenang aja, nggak tau ya kalo aku kawatir. Mba kan mbaku satu-satunya.."
Terharu dalam hati, ternyata masih banyak orang yang care. Kadang kita merasa tidak akan terjadi apa-apa, kita tidak kawatir ketika dalam posisi tertentu. Tapi ternyata posisi kita saat itu membuat orang kawatir dan memikirkan keadaan kita.

Thursday, September 13, 2007

Met Puasa

Hari ini hari pertama di bulan Ramadhan,
Dari hari kemarin aku dapet beberapa ucapan dari teman teman ku via sms

Assalamu'alaikum..
mo minta maaf nie buat smua klakuan, ucapan, pikiran yg jelek yg ga enak d ati..
biar besok puasanya afdol gitu
smoga amal ibadah qta ditrimaNya, amin..

Inilah saatnya padamkan teriknya nafsu amarah,
jinakan hewan dalam diri,hembuskan nafas kerinduan
sembah sujud lewati malam, hingga fajar menjemput & kembali fitri jalani lembaran baru kehidupan
Mari sambut malam2 btabur seribu bulan dengan hati ikhlas & fitri
Mohon maaf lahir batin
Selamat meningkatkan ibadah di bulan ramadan tuk gapai cinta Ilahi

Allahumma bariqlana fi rajab wa sya'ban wa alighna ramadhan.
Taqobalallahu minna wa minkum, shiamana wa shiaminkum. amin

Bulan suci tlah tiba
setiap detik waktu sangat berharga
janganlah terbuang sia-sia
jalani dengan segenap usaha
maafpun terlontar dari dasar jiwa
sbagai kesungguhan berpuasa
mohon maaf lahir batin

Jika qalbu seputih salju jangan biarkan ia keruh
Jika pikiran setrang bintang jangan biarkan ia redup
Jika hati seindah bulan hiasi dengan iman & taqwa
Marhaban ya Ramadhan

Wednesday, September 12, 2007

Ramadhan Telah Tiba

Ramadhan tiba
Bulan penuh rahmah telah datang
Bulan yang dijanjikan syetan dibelenggu dengan bughul yang kuat
Bulan yang didalamnya ada malam yang nilainya seribu bulan

Semua menyambut dengan gegap gempita
Stasiun stasiun tv berkemas dengan pakaian religi
Masjid, langgar, surau penuh sesak saat adzan berkumandang
Ayat ayat suci bergema di seantero bumi

Semoga semangatnya tetap terpatri
dalam menjalani 11 bulan yang akan terlewati
Robbi...
ijinkan aku bertemu Ramadhan lagi...

Saturday, September 01, 2007

Kisah Tiga Cincin

Di sebuah kotak perhiasan kecil berbentuk hati ada tiga buah cincin tersusun rapi. Dua buah cincin berwarna putih, dan satunya lagi berwarna emas. Beberapa saat kemudian terjadi dialog diantara ketiganya.

"Aku memang bukan cincin pertama yang dimiliki dia, tapi dibanding kalian berdua aku lebih lama dipakai", ujar cincin pertama. "Aku pertama dipakai 17 Maret yang lalu, sebagai sebuah ungkapan syukur bahwa dia sudah melewati angka 25 dalam waktu hidupnya" lanjut cincin berwarna putih yang mempunyai satu mata besar didalam hati dan beberapa mata kecil yang menghiasinya. "Aku menjadi pengingat agar dia tidak melupakan usianya dan terlena terus dalam dunia yang kadang membuatnya terlarut"

Cincin kedua mulai bercerita, " Lain halnya denganku, aku adalah hadiah terindah dari seorang saudara. Diberikan di hari yang sangat indah dan penuh makna, 22 Juli. Aku diberikan saat sang Dimas meminta restu untuk melangkah lebih maju, sesaat sebelum sebuah janji agung yang sakral dikumandangkan".

"Sebenarnya aku juga jadi sebuah simbol kasih sayang dari seorang saudara, serta pengingat tentang waktu yang terus melaju. Penyerahanku diiringi tangis,bukan tangis sedih melainkan tangis kebahagian dan kerelaan", ujar cincin kedua. Cincin berwarna emas ini berkilau dengan tiga buah mata yang membentuk segitiga.

"Kisah kalian sungguh berbeda dengan kisahku", sahut sebuah cincin putih sederhana dengan satu mata yang menghiasinya. "Aku adalah pemberian dari seorang teman, 12 Agustus yang lalu. Sebuah pemberian yang penuh makna dan arti. Aku akan jadi sebuah kenangan yang tak akan terlupakan".

"Mungkin kalian heran karena aku jarang sekali menemaninya,tentu dia punya alasan yang kuat tentang hal itu. Walaupun demikian aku percaya dia akan menjagaku dan merawatku sama seperti menjaga dan merawat kalian", kata cincin ketiga.

Tiba-tiba kotak perhiasan mungil itu terangkat, dan beberapa saat kemudian terbuka. "Aku ingin kalian bertiga menemaniku melewati hari ini", ucap seorang perempuan yang ternyata pemilik dari ketiga cincin itu. Bismillah, satu persatu cincin menghiasi jari-jari perempuan itu. Dua cincin yang berwarna putih di jari tangan kirinya, dan cincin berwarna emas di jari tangan kanannya. Kemudian ketiga cincin itu saling melempar pandang dan tersenyum

Friday, July 13, 2007

Maaf Aku Meracunimu

Maaf aku meracunimu
dengan setumpuk buku-buku itu
agar kau tau teman,
hidup tak seindah roman-roman yang kau baca
hidup tak sesimple chicklit yang menghiasi mejamu
hidup tak seperti di sinetron-sinetron remaja yang kau saksikan

Maaf aku meracunimu
dengan obrolan-obrolan itu
agar kau tau teman,
di dunia ini ada tempat lain selain Mall
di dunia ini ada berita lain selain gosip, Sale atau Diskon
di dunia ini ada perbincangan lain selain fashion dan make up

Temanku,
Di luar sana banyak sekali kejadian yang perlu kau ketahui
Di luar sana banyak sekali tempat untuk kau jelajahi
Di luar sana banyak sekali yang butuh sentuhanmu

Keluarlah teman,
Temukan sisi lain dari dunia ini
Karena kita hidup tidak sendiri

Wednesday, June 27, 2007

Superhero Juga Manusia

Yup, judul diatas adalah sebuah kesimpulan besar setelah aku nonton 2 film tentang Super Hero, yaitu: Spiderman 3 dan Fantastic 4. Walaupun mungkin judul tersebut diprotes karena tidak semua superhero adalah manusia.

Ada tarik menarik antara sisi hitam dan putih dari diri sang superhero menjadi sebuah suguhan yang menarik. Tengoklah ketika Sang Spiderman mengalami pergulatan batin antara dendam kepada pembunuh pamannya dan kasih sayang kepada kaum lemah. Pun ketika pada saat Spiderman harus memilih kostum hitam (yang mewakili rasa dendamnya itu) dengan kostum merah biru.

Rasa sombong pun bisa menjangkiti si superhero. Saat Spiderman dielu-elukan oleh semua warga dia merasa menjadi pahlawan besar sehingga dia lengah dan akhirnya mudah untuk dilemahkan oleh musuh.

Film Fantastic 4 diawali dengan peristiwa yang lebih dramatis lagi. Sebuah pesta pernikahan yang gagal karena tiba-tiba muncul benda luar angkasa yang akan menabrak bumi. Kegagalan pernikahan itu membuat keragu-raguan di dalam hati mempelai perempuan (maklum kegagalan tersebut bukan kali pertama tapi ketiga kalinya). Ragu apakah akan terus menjadi penolong sesama atau menjalani hidup seperti orang biasa.

Dari dua film tersebut kita bisa lihat bahwa Superhero pun merasakan keraguan, konflik batin, angkuh, kekecewaan selayaknya manusia biasa. Dan sebuah kesimpulan besar setelah menonton dua film ini adalah setiap manusia bahkan superhero sekalipun mempunyai pilihan. Dan yang menentukan pilihan mana yang akan diambil adalah diri kita sendiri.

Thursday, May 31, 2007

S e M u T

Beberapa waktu yang lalu Bapak dan Uzi datang ke Jakarta untuk menengokku. Berhubung jum'at aku dan Arif masih kerja maka beliau transit di rumah Budhe.Di rumah Budhe ini Bapak & Uzi bertemu Shafa.

Shafa, cucu Budheku memang deket dengan keluargaku. Dia lahir di Tegal dan tinggal di sana sampai umur 2,5 tahun. Dari bayi sering dititipkan di rumahku, terutama jika Ayah Ibunya sibuk mengurus toko mereka.

Nah ketika ada pertemuan ini, disitulah kisah si semut berlangsung.

Shafa seneng banget ketemu Mbah Kakungnya (Bapaku) dan Om Uzinya. Dia langsung bermanja-manja ria karena sudah lama tidak bertemu (terakhir ketemu lebaran). Saat ngobrol dengan Mbah Kakungnya dia tanya kenapa Mbah Uti (ibuku) ga ikut ke Jakarta. Belum sempet Bapaku jawab pertanyaan itu dijawab oleh Budheku, Beliau bilang "Mbah Utinya nungguin rumah, biar ga digotong semut Fa". Shafa cuma diam dan melanjutkan acara bermainnya dengan Uzi.

Sore harinya selepas kerja aku datang ke rumah Budhe untuk menjemput Bapak. Shafa langsung bangun dari tidur sorenya mendengar obrolan aku dengan Bapak. Dia minta aku yang mandiin.

Sehabis mandi dan ganti baju dia cerita ke aku tentang sekolahnya (dia sekarang umur 3 th dan sudah ikut Play Group di deket rumahnya). Pas obrolan sekolah abis Shafa langsung celetuk "Tante, Kalo Shafa pulang kampung sama Ayah sama Ibu kok rumahnya Shafa ga digotong semut ya?". Awalnya aku bingung Shafa kok cerita tentang semut dan rumah, setelah diterangkan Budhe baru aku faham. Ternyata dibalik kesibukan mainnya dia ditambah acara tidur sore Shafa masih ingat apa yang diberitahu Eyangnya. Dan dia bukan hanya ingat tapi dipikirkan juga sampe dia punya kesimpulan kalo rumah kosong yang ditinggalkan penghuninya ga mungkin digotong semut (Aduh nak, ternyata pikiranmu nyampe juga dengan analogi yang benar).

Baru aku jelasin ke Shafa kalo sebenarnya Mbah Utinya ga ikut ke Jakarta karena harus nemenin Mbah Buyutnya, bukan karena takut rumah digotong semut.

Kejadian sore itu mengingatkanku pada sebuah buku yang pernah aku baca. Bahwa usia Balita adalah Golden Age. Harusnya pada usia itu anak-anak diberi pengetahuan yang baik, termasuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dengan jawaban yang baik dan benar bukan dengan jawaban yang membohonginya, tentunya sebuah jawaban masuk dalam pemikirannya anak-anak. Kalaupun jika pada saat itu apa yang dia tanyakan di luar pengetahuan kita, bisa kita jawab "Maaf ya sayang, tante ga tau jawabannya sekarang. Besok tante cari tau deh jawabannya"

Wednesday, May 02, 2007

Multitasking

"Makanya Multitasking dong.."
Begitu jawab seorang teman saat aku bilang lagi ga bisa konsen menghadapi ujian tengah semester.
Lagi lumayan banyak kerjaan di kantor.
Lagi ada yang harus dipikirin di rumah.
Lagi siap-siap mo pindahan kamar.

(Ups... kok malah banyak keluh kesah ya??)

Konsep multitasking harusnya tidak hanya berlakukan untuk komputer, mungkin dahulu sebenarnya konsep ini malah diadopsi oleh pembuat sistem operasi dari kehidupan keseharian manusia. Lihat saja seorang ibu bisa memasak sayur, menanak nasi sambil mengendong anaknya (subhanallah, begitu supernya seorang ibu ya).

Nah dengan konsep multitasking harusnya kita bisa mengerjakan beberapa pekerjaan dalam waktu yang hampir bersamaan. Dan yang penting dari konsep ini adalah bagaimana menyelesaikan semua pekerjaan yang dilakukan secara persamaan itu dengan baik. Ataupun jika terdapat salah satu pekerjaan yang hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan maka tidak akan mengganggu pekerjaan yang lain.

Sebenarnya konsep dasarnya begitu sederhana, tapi dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari kadang tidak semudah yang dibayangkan. Beberapa hal yang membuat pengaplikasian multitasking tidak berjalan dengan lancar adalah kurang bisanya melakukan manajemen prioritas, gagalnya manajemen waktu dan yang terakhir adalah ikut peran sertanya masalah hati dan perasaan.

Kurang bisanya melakukan manajemen Prioritas
Dalam sistem operasi sendiri penyelesaian task task yang ada saja menggunakan prioritas. Ada yang menggunakan prinsip first in first out (FIFO), ada yang memakai last in first out (LIFO), ada juga yang berdasarkan urgensi dari task yang dijalankan.

Begitu pula dalam kehidupan, harusnya segala pekerjaan yang ada kita pasang prioritasnya. Ada yang memang harus cepat diselesaikan karena menyangkut hajat hidup orang banyak, ada yang bisa dikerjakan dua jam lagi. Tapi saat semua terasa urgen bagaimana mensikapinya? Kalau kita telusuri tentanya dibalik yang urgen-urgen itu pasti ada yang paling urgen. Nah kita bisa mengklasifikasikan berdasarkan ke-urgen-an pekerjaan yang ada, atau ada juga orang yang menyusun prioritas berdasarkan deadline yang diberikan pada setiap pekerjaan.

Gagalnya Manajemen Waktu
Kegagalan memanage waktu adalah banyak alasan kenapa multitasking dalam kehidupan sehari hari gagal. Kadang seseorang terlalu terkuras waktu dan energinya untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan sehingga pekerjaan yang lain terbengkalai atau kehabisan waktu dan energi saat akan mengerjakan perkerjaan berikutnya. Yang lebih parah lagi jika ternyata waktu yang terbuang adalah untuk pekerjaan yang sebenarnya tidak terlampau penting bahkan malah untuk suatu pekerjaan yang sifatnya hiburan. Mungkin dalam hal ini bisa diistilahkan kebanyakan iklan dibanding film nya. Misalnya sebenarnya kita harus mencari bahan presentasi lewat searching di internet, eh malah banyakan chattingnya dari pada cari bahannya.

Ikut peran sertanya masalah hati dan perasaan
Namanya juga manusia, bukan robot :) jadi kadang multitasking ini terganggu oleh permasalahan hati dan perasaan. Kadang kita mengalami suasana hati yang tidak mengenakan sampai terganggu dalam mengerjakan yang lain. Permasalahan hati dan perasaan bisa menyebabkan konsentrasi bubar, bahkan tidak bisa berpikir dengan jernih sama sekali. Alhasil pekerjaan yang harusnya selesai jadi terbengkalai.

Hanya untuk menasehati diri sendiri, syukur syukur bisa dipakai orang lain

Tuesday, May 01, 2007

Nasib Anak Kost

Nasib anak kost..
Ya nasib anak kost..
Kadang hanya makan mie
Ibu kost ga mau ngerti..

Penggalan bait tentang anak kost yang dibawakan oleh Project Pop sempet hits saat tahun 90-an (waktu itu aku masih SMA kali ya, belum merasakan jadi anak kost). Tapi lagu dengan jenis musik agak rap itu sangat nyata di kehidupan keseharian anak kost.

Ngomong ngomong tentang anak kost, hari ini tepat 2 tahun aku mendiami kostku yang sekarang. Berarti hampir 5 tahun kehidupanku jadi anak kost. Istilahnya sudah lumayan menikmati asam garamnya kehidupan kost.

Let's review

KOST Pertamaku
Lokasi : Ledok kali Code (samping fakultas Teknik UGM)
Pogung Kidul SIA IX, Sinduaji, Mlati, Sleman, Yogyakarta
Pemilik : Mbak Fatimah & Pak Ponirin
Waktu : Juli 2000- Agustus 2001

Kost pertamaku adalah rumah dari sebuah keluarga kecil. Ada dua kamar yang dipakai kost. Setahun itu aku sekost dengan dua orang mahasiswi PPKP. Ning, mahasiswi jurnalistik dan Ida mahasiswi Teknik kimia. Mereka seangkatan denganku tapi karena kampusnya beda dan berjauhan kita jarang bareng. Kami jalan bersama pas cari makan malam saja.

Awal awal kost masih terasa homesick banget. Pertama menelpon rumah yang kluar hanya
air mata saja. Yups, aku nangis di wartel sampe bapak di ujung telepon seberang sana bingung. Bapak kira aku ada masalah padahal jawabanku kangen (maklum baru kali pertama jauh dari orang tua).

Tahun pertama aku kost masih sering bolak balik ke rumah Mbah di Kulon Progo. Hampir
setiap Sabtu sore aku pulang ke sana, dan baru balik ke kost hari Senin setelah pulang kuliah.

View dari kostku yang pertama asyik banget. Di samping masih terhampar sawah yang menghijau. Jalanan setapak yang turun naik (maklum namanya juga ledok, lumayan buat olahraga). Di kost ini aku bisa ngliat lelehan larva gunung Merapi dengan mata telanjang. Sampe sampe Obink bingung dari mana aku dapat kost yang lumayan terpencil.

Yang asyik lagi tiap berangkat dan pulang ke kampus aku harus melewati sawah dan kolam ikan dulu. Benar benar bersatu dengan alam.

Kost Kedua
Lokasi : Lembah Kali Code (belakang fakultas Kedokteran Hewan UGM)
Blimbingsari C 10, CT V, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta
Pemilik : Bpk. Badri
Waktu : September 2001- Agustus 2002

Aku pindah dari kost yang pertama karena ternyata kuliahku lebih banyak di kampus MIPA Selatan dari pada Kampus MIPA Utara. Kostku yang kedua itu rumah sebuah keluarga yang mempunyai seorang cucu. Kamar yang dikost hanya satu kamar. Keluarga yang punya rumah enak, serasa kayak di rumah sendiri.Tapi letaknya lumayan turun ke Ledok, jadi perlu tenaga ekstra jika brangkat ke kampus.

Kamar yang aku diami sebelumnya ditempati oleh mahasiswi juga tapi meninggal di kamar itu. Penyebabnya aku ga tau jelas, ada yang bilang sakit tapi ga ketahuan ada juga yang bilang karena over dosis. Tetangga rumah sempat ada yang tanya padaku kenapa aku ga takut menempati kamar itu. Aku jawab orang mati kan alamnya sudah beda kenapa juga harus takut.

Kost Ketiga
Lokasi : Blimbingsari D 8, CT III, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta
Pemilik : Bpk. Eddy
Waktu : September 2002- September 2003

Sebenarnya ini bukan kost tetapi aku dan beberapa teman kontrak rumah. Sebuah rumah dengan 2 lantai dan 3 buah kamar. Di kost ini aku belajar berbagi dengan orang lain karena satu kamar diisi dua orang.

Tinggal di kontrakan bareng bareng membawa banyak pelajaran. Belajar berbagi itu yang pasti, belajar memanage rumah (ada jadwal piket bersihin rumah), belajar memanage keuangan(tiap bulan bergiliran jadi bendahara kas). Hampir semuanya ditanggung bareng yah "one for all, all for one". Kedekatan antarindividu seperti kakak adik.

Di rumah ini aku punya kakak kakak yang baik: Mbak Yati, Mbak Nurul, Mbak Lia, Mbak Nas & Yuni. Sampai sekarang pun hubungan kami masih baik, walaupun hanya bisa lewat chatting atau sms. (Pengin rasanya reunian dengan mereka, pasti seru ketemu berenam ditambah anak-anak mereka)

Kost Keempat
Lokasi : Taman Kebon Sirih, Jakarta Pusat
Pemilik : Bpk. Hari
Waktu : Mei 2005- Sekarang

Sudah dua tahun aku menempati kost ini (walau udah beberapa kali pindah kamar). Suasananya hommy banget, teman teman kost juga enak. Tapi ya namanya sudah pada kerja tentunya suasananya berbeda dengan kost pas kuliah. Kita jarang ketemu satu sama lain (malah lebih sering ngobrol lewat chatting). Baru bisa ketemu itu sabtu siang.

Penginnya sih kost ini menjadi kost terakhir untuk diriku, dan penginnya ga sampe tiga tahun bertahan disini (pindah ke rumah siapa gitu.. hehehe).

Pa Kabar Diet?

Beberapa minggu ini perempuan perempuan di sekelilingku ribut tentang berat badan. Bukan hanya teman di kantor yang meributkan hal itu, di kost pun pembicaraan tentang berat badan menjadi topik utama. Sampai sampai salah satu temen cowok menulis pada blognya bahwa salah satu penyebab stress terbesar bagi kaum perempuan adalah berat badan.

Ah, ternyata kita sudah termakan oleh iklan, bahwa image perempuan cantik itu perempuan yang langsing, putih dengan rambut hitam indah tergerai.

Hasil dari pembicaraan berat badan berimbas pada wacana diet. Banyak jenis diet yang mereka jalani, seperti diet karbohidrat, diet protein, diet food combining. Klo yang menjalani diet karbohidrat mereka sama sekali tidak makan makanan yang mengandung karbohidrat (berarti say no to nasi, roti dan teman temannya). Sedangkan diet protein berarti menghindari makanan yang berbau protein. Diet food combining lain lagi ceritanya (klo menurutku sih agak ribet aturannya) jika makan nasi berati tidak makan daging dan ikan. Jadi penganut diet ini makan nasi hanya dengan sayuran atau makan daging dengan sayuran. Jam makan untuk diet ini juga diatur, makan pagi hanya dengan buah, jam berapa boleh makan biscuit, jam berapa boleh makan nasi (wah aku tidak hapal jadwal dietnya).

Akhir akhir ini malah temanku hanya makan buah dan sayuran. Karena penurunan berat badannya lumayan kelihatan maka teman yang lain mulai mengikutinya.

Ada beberapa yang menggunakan cara ekstrim untuk mengurangi berat badannya seperti sedot lemak atau diet menggunakan produk produk pelangsing yang dipasarkan secara bebas. Pemakaian obat obat tersebut bukan tanpa resiko. Efek samping yang dibawa obat pelangsing malah kadang menyiksa pemakainya. Mulai dari bolak balik ke kamar mandi sampai muntah muntah. Akibatnya badan menjadi lemas dan tentu saja mengganggu aktivitas sehari hari.

Bukannya aku tidak suka melihat orang diet, tapi menurutku diet itu harus yang aman. Jangan karena ingin langsing terus menghalalkan segala cara termasuk menyiksa diri sendiri. Ya diet paling aman yaitu diet yang sesuai dengan arahan ahli gizi, karena kondisi seseorang berbeda dengan kondisi orang lain. Jadi diet yang dipakai seseorang belum tentu cocok jika diterapkan pada orang lain. Dan tentu saja orang yang menjalankan diet harus konsisten dengan program dietnya. Bukan hari ini tidak makan nasi sama sekali kemudian lusa makan semaunya. Perubahan pola makan tidak perlu drastis, jika dilakukan pengurangan makanan sedikit tapi konsisten tentunya akan didapat perubahan yang berarti. Walaupun perubahannya sedikit demi sedikit tapi hasilnya pasti lebih memuaskan.

Balik lagi tentang diet yang dijalani oleh teman temanku. Kadang ada hal menggelikan dengan perilaku mereka, jika ada yang ulang tahun atau pulang dari bepergian membawa oleh-oleh kue, coklat atau ice cream mereka lupa dengan dietnya. Jadi teman yang lain menyindir, "katanya ada yang mau diet ya?". Sindiran yang paling sering aku katakan "Pa kabar diet?"