Monday, December 18, 2006

Padang


Akhirnya takana juo ke kampuang Uda nan jauah di mato. Yups, tanggal 12-16 Desember kemarin, aku dapat dinas ke Padang. Agenda acaranya sama dengan yang diadakan di Bali tanggal 27-30 November 2006, tapi yang sekarang audiencenya berbeda yaitu untuk wakil pegawai di wilayah barat. Dapat flight amat sangat pagi (jam 7 pagi) jadi harus sampai Gambir 04.30 (jadi ingat perjalanan ba'da Sahur ke Jogja bareng Odong, hehehe).

Sampai bandara ternyata aku kalah pagi dengan mas Ari, dia udah stand by menuju meja check in. Aku tertidur di pesawat (baru kali ini bisa tidur agak lama),selama ini aku agak susah tidur di perjalanan. Penerbangan ke Padang ditempuh dalam waktu 1:25 menit. Di bandara sudah dijemput 2 kendaraan (1 mobil APV dari KBI Padang dan 1 minibus dari hotel Pangeran) padahal yang dijemput cuma tiga orang. Kami memilih naik APV dan langsung menuju hotel Pangeran untuk Check in. Kemudian bergabung dengan Nuke dan Bu Ina yang sudah berada di sana.

Sore harinya aku ikut rombongan peserta city tour kota Padang. Tujuan city tour ke tempat yang menjual oleh-oleh. Kami ke Silungkang untuk membeli tenunan dan kerajinan khas lainnya. Kemudian dilanjutkan ke Shirley untuk membeli kripik balado dan makanan khas lainnya. Selesai city tour komputer untuk pelatihan sudah siap,berarti waktunya untuk setting. Aku tidak ikut setting sampai selesai karena kondisiku lagi gak begitu fit.

Rabu pagi sampai siang acara full di hotel Bumi Minang, dengan agenda Brosan tentang CoP. Baru sorenya ngasih training tentang Knowledge Lynx. Malamnya panitia dan seluruh peserta diundang makan malam di KBI Padang. Kali ini benar-benar makanan Padang, ada sate, soto dan es durian.

Kamis pagi ada satu sesi training lagi dilanjutkan jalan ke Bukittinggi. Di perjalanan menuju ke Bukit tinggi, rombongan mampir ke daerah Pande Sikek melihat langsung pembuatan kerajinan tenunan khas Padang. Disini bareng bapak-bapak beli baju koko untuk bapakku. Sementara ibu-ibu sibuk membeli mukena.

Pemandangan alam dalam perjalanan benar-benar asyik, ada ngarai Anai dan air terjun yang terletak disamping jalan raya. Jalan yang berkelok-kelok tidak menyebabkan kami enggan untuk menikmati perjalanan itu. Sampai di Bukittinggi cuaca agak gerimis. Di depan jam Gadang sempat bergaya.

Jam Gadang adalah landmark kota Bukittinggi dan provinsi Sumatra Barat di Indonesia. Simbol khas Sumatera Barat ini pun memiliki cerita dan keunikan karena usianya yang sudah puluhan tahun.

Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 oleh arsitek Yazin dan Sutan Gigi Ameh. Peletakan batu pertama jam ini dilakukan putra pertama Rook Maker yang saat itu masih berumur 6 tahun. Jam ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur (Sekretaris Kota). Pada masa penjajahan Belanda, jam ini berbentuk bulat dan di atasnya berdiri patung ayam jantan, sedangkan pada masa pendudukan Jepang, berbentuk klenteng. Pada masa kemerdekaan, bentuknya berubah lagi menjadi ornamen rumah adat Minangkabau.

Ukuran diameter jam ini adalah 80 cm, dengan denah dasar 13x4 meter sedangkan tingginya 26 meter. Pembangunan Jam Gadang yang konon menghabiskan total biaya pembangunan 3.000 Gulden ini, akhirnya menjadi landmark atau lambang dari kota Bukittinggi. Ada keunikan dari angka-angka Romawi pada Jam Gadang ini. Bila penulisan huruf Romawi biasanya pada angka enam adalah VI, angka tujuh adalah VII dan angka delapan adalah VIII, Jam Gadang ini menulis angka empat dengan simbol IIII (umumnya IV).

Setelah sejenak menikmati Jam Gadang kemudian rombongan kami menyerbu ke pasar atas. aku heran dengan beberapa ibu yang lagi-lagi belanja mukena (sudah beli di Silungkang beli lagi di Pande Sikek, kemudian belanja lagi di Pasar Atas, jika dihitung mungkin ada yang beli lebih dari 5 mukena).Esok harinya, Jum'at tgl 15 Desember 2006, perjalanan dinas harus berakhir, rombongan kami terbang menuju Jakarta jam 09.00 dan Padang merupakan kota penutup perjalanan dinasku tahun 2006. Sayang Da aku belum sempat melihat pantai Siti Nurbaya yang Uda bilang indah itu. Dan belum sempat juga berkeliling kota pakai angkutan yang full musik (bahkan kata Indra ada tv nya juga). Semoga banyak lagi kota yang sempat aku kunjungi di kemudian hari :)

2 comments:

hafi said...

duuuhh....senengnya yg kerja sambil refreshing, hehe...
Sudah melalang buana sampe kemana aja mbak..??

nia rahma said...

alhamdulillah... dalam durasi sebulan ke tiga kota Medan-Denpasar-Denpasar-Padang
:)