Tuesday, December 26, 2006

Main ke Bogor

Kemarin, tanggal 24-25 Desember 2006 aku menunaikan sebuah janjiku dengan teman-temanku yang di IPB. Sudah lama aku berjanji untuk main ke Kota Hujan, akhirnya baru kemarin terlaksana(maaf ya...)

Dari Jakarta naik KRL dari stasiun Gondangdia sekitar jam 9 pagi. Kereta lumayan penuh (padahal hari libur ya, ga kebayang gimana penuhnya kalo hari kerja, pas pagi atau sore saat orang pergi atau pulang kerja). Baru dapat tempat duduk habis stasiun Cilebut (dua stasiun sebelum stasiun Bogor). Sampai di stasiun Bogor langsung menuju ke kampus IPB. Ternyata benarnya Bogor itu kota seribu angkot, banyak banget angkot yang memadati jalan, pabalieut euy macet pisan. Sekitar jam 11.30 sampai ke kost dek Nia (jangan salah, yang ini namanya Kurniawati).

Melewati siang dengan nonton Princes Hour (jadi ingat teman-teman kost kalo nonton sinema asia ini). Dan sore harinya ngobrol sambil menikmati hujan di kota yang biasa disebut kota hujan. Nah baru malamnya ada jamuan makan malam (ceile...) di sebuah warung makan tepi kampus IPB dan ngobrol bareng teman-teman IMM IPB di Saung.

Senin pagi aku di ajak jalan-jalan keliling IPB. Asyik juga menikmati jalanan yang turun naik, banyak pohon-pohon besar dan tanah yang basah akibat hujan kemarin. Setelah puas berkeliling kita pergi ke Kebun Raya Bogor.

Sebelum masuk ke Kebun Raya Aku, Rini dan Dek Nia masuk ke Museum Zoologi. Museum ini terletak di dekat Kebun Raya Bogor, didirikan pada tahun 1894 oleh Dr. J. G. Koningsberger dengan nama Landbouw Zoologish Laboratorium, kini di bawah Balitbang Zoologi.Koleksi yang ada di dalam museum ini meliputi ribuan bahkan puluhan ribu spesies binatang mamalia, serangga, Reptilia, Burung, Ikan, dan Moluska. Yang paling menyita banyak waktu kita saat di bagian kupu-kupu, karena bentuk dan warna kupu-kupunya lucu dan indah.(Ayo Rin, mana fotonya?? ditunggu...)

Akhirnya sampai juga di Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Bogor merupakan bagian dari monumen Batu Tulis yang didirikan oleh Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) dari Kerajaan Pajajaran tahun 1474-15131 Kebun Raya pada saat itu dinamakan Samida ( hutan buatan atau taman buatan ), yang di tujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan menjaga dan tempat memelihara benih benih kayu yang langka
Di samping Samida itu (yang kemudian dikenal dengan nama Kebun Raya Bogor), pada saat itu dibuat pula Samida yang serupa di batas Cianjur Bogor (Hutan Ciung Wanara), baik dari segi ke aslian jenis tumbuhan yang ditanam maupun tata letak dari tanaman. Bila demikian kenyataannya, maka Raffles dan Van den Bosh hanya merupakan tokoh pemugar dan penambah koleksi tanaman bagi kebun raya yang telah didirikan sejak akhir abad ke 14 oleh dinasti Kerajaan Pajajaran.Ide pendirian Kebun Raya bermula dari seorang ahli biologi yaitu Reindwardt yang menulis kepada Komisaris Jenderal G. S. G. P. van der Capellen. Dalam suratnya Reindwardt mengemukakan keinginannya untuk meminta sebidang tanah yang akan dijadikan kebun tumbuhan yang berguna, sebagai tempat pendidikan guru, koleksi tumbuhan juga dikembangkan menjadi kebun yang lain.

Kebun Botani yang didirikan tanggal 18 Mei 1817 oleh, Prof. Dr. C. G. L. Reindwardt yang kemudian dinamakan, s'Lands Plantentuinte Buitenzorg tersebut lebih dikenal dengan nama Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Bogor sepanjang perjalanan sejarahnya mempunyai berbagai nama yaitu "s'Lands Plantentuin, "Syokubutzuer "Botanical Garden of Buitenzorg, "Botanical Garden of Indonesia", Kebun Gede dan Kebun Jodoh. Namun pada akhirnya lebih dikenal dengan nama Kebun Raya Bogor. Pendiriannya diawali dengan menancapkan ayunan cangkul pertama di bumi Pajajaran sebagai pertanda dibangunnya pembangunan Kebun itu, yang pelaksanaannya dipimpin oleh Reindwardt sendiri, dibantu oleh Mr. James Hooper dan W. Kent dari Kebun Botani Kew yang terkenal di Inggris, di kota Richmond. Reindwardt perintis usaha di bidang Herbarium. Ia juga dikenal sebagai seorang pendiri Herbarium Bogoriense.

Pada tahun 1822 Reindwardt diganti oleh Dr. Carl Ludwig Blume yang melakukan inventarisasi tanaman koleksi yang tumbuh di kebun. Ia juga menyusun katalog kebun yang pertama berhasil dicatat sebanyak 912 jenis (species) tanaman.

Sebenarnya ada acara Masta IMM Bogor di Kebun Raya ini, kita bergabung sebelum sholat Dhuhur. Kemudian ikut acara rihlah dengan mereka keliling kebun raya. Sekitar jam 1 siang hujan turun dari langit, aku dan beberapa teman lain terdampar di taman anggrek. Alhamdulillah taman itu ruang tertutup, jadi di dalamnya ga kena hujan lagi (sudah sempat berbasah-basah ria di luar tadi). Nunggu hujan yang tidak reda-reda, mengkhayal suatu saat nanti punya rumah yang ada taman rindang dengan dihiasi berbagai macam bunga. Akhirnya aku kembali ke jakarta jam 3 sore. Makasih ya teman-teman Bogor... :)

1 comment:

Anonymous said...

Salam dari Bogor mbak