Mungkin NPWP kerap terdengar ditelinga kita. Apalagi di hari ini kantor pelayanan pajak penuh dengan para wajib pajak yang menyetorkan kewajibannya. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)?
NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban Wajib Pajak.Awal Maret kemarin aku diwajibkan untuk mempunyai NPWP. Sempat bingung juga gimana cara buatnya. Setelah searching di internet dan melihat website pajak akhirnya aku putuskan untuk membuat NPWP di Tegal. Dalam bayanganku ngurus NPWP itu ribet dan butuh waktu yang lama. Ternyata ngga lho cukup bawa persyaratan dan dua hari jadi. Dan yang penting lagi bikinnya itu free alias gratis (iya lah masa orang mau bayar kewajiban diminta bayar ini itu dulu he he he...).Nah syarat-syarat untuk membuat NPWP itu gampang kok:
1. Fotocopy KTP/identitas diri
2. Fotocopy Kartu Keluarga
Karena aku belum punya kartu keluarga sendiri, jadi masih ikut KK-nya bapak ^-^
3. SK
Kalo syarat yang ini karena PPh(Pajak Penghasilan)ku sudah dipotong kantor.
4. Mengisi formulir NPWP
Kantor pajak memberi banyak kemudahan diantaranya pengurusan NPWP bisa diwakilkan tentu saja asal ada Surat Kuasa dari wajib pajak. Aku ambil kemudahan itu karena NPWP dibuat di kampung halaman sementara aku sendiri berada di ibu kota jadi NPWP diurusin Bapak(kapan yah ngga ngrepotin orang tua, segede ini masih aja ngrepotin). Sebenarnya direktorat pajak menyediakan layanan online yang disebut e-Registration, sayang aku baru tau fasilitas ini setelah punya NPWP.
Fungsi dari NPWP itu sendiri adalah:
* Untuk mengetahui identitas Wajib Pajak;
* Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan;
* Untuk keperluan yang berhubungan dengan dokumen perpajakan;
* Untuk memenuhi kewajiban perpajakan, misalnya dalam pengisian SSP;
* Untuk mendapatkan pelayanan dari instansi-instansi tertentu yang mewajibkan pencantuman NPWP dalam dokumen yang diajukan. Misal: Dokumen Impor (PPUD, PIUD). Setiap WP hanya diberikan satu NPWP.
8 comments:
mm.. tulisan yang bagus, cocoknya mba ini jadi srikandi pajak hehehe..
salam kenal yah
namaku novalia, kebetulan lagi punya bisnis sm djp pusat sambil nyari2 data ketemu deh blogger mba. boleh minta nmr hpnya? email ke novalia_utami@yahoo.co.id yah
janji ga dibuat macem2, cm mau interview sbentar kalo dibolehin lho. thx yah
wah matur nuwun informasinya.
saya juga berniat untuk taat pajak
Cuma saya kurang jelas itu syarat no 4? yg disingkat SK itu apa ya?
apa bukti potong pajak dari perusahaan gitu?
makasih yah, buat ngerjain tugas...hehe
Kalo penghasilan di bawah PTKP, apakah harus buat NPWP ?
Maksudnya SK apa mbak?
jeng...
gak nyangka banget. pas googling tentang syarat2 bikin NPWP malah tergiringnya ke sini.
kayanya kita udah lama ga ketemu, ya.
btw, mau ramadhan, nih. mohon maaf lahir batin, yaa... ^^
satu lagi, mari sama2 mendoakan... semoga kita sama2 segera mendapat momongan, amin ^^
info bagus mas. Thanks y.
Misi mau tanya......npwp yang dl kan ada tapi saya beli rmh nya nah saya harus bkn npwp baru atau gmn
Post a Comment