Thursday, July 07, 2005

Ketika si Kecil Tak Punya Lagu

Aku terkejut ketika anak sepupuku yang baru berusia 2 tahun bersenandung sebuah lagu. Dari senandung itu sepertinya sebuah lagu yang aku kenal, tapi karena pelafalan si kecil masih belum jelas, aku tidak bisa menebaknya dengan cepat. Akhirnya aku tanya ke ibunya, jawab ibunya " Dede kan nyanyi Ada Apa Denganmu, Tante" uups ternyata anak sekecil itu sudah bisa nyanyi Ada Apa Denganmu-nya Peter Pan. Tidak bisa disalahkan memang saat itu grup band dari Bandung itu sedang booming. Dan dimana-mana lagu itu didengar oleh telinga kecilnya.

Ingatanku pun melayang ke masa-masa kecilku dulu. Di zamanku kecil banyak sekali lagu anak-anak yang isinya mendidik. Masih ingat "1 + 1"nya Puput melati," Abang Tukang Bakso"nya Melissa, "Lumba-lumba"nya Bondan Prakasa semua itu lagu anak-anak yang sering ditayangkan di Panggung Gembira Anak-anak nya TVRI (memang pada saat itu stasiun televisi swasta hanya bisa ditangkap di kota-kota besar).

Setelah angkatan Joshua dan Tasya sudah bukan anak-anak lagi di negeri ini sepertinya sudah tidak ada lagi lagu anak-anak. Bahkan yang membuat lebih miris lagi ada suatu acara panggung hiburan musik anak-anak di sebuah stasiun swasta yang menghadirkan penyanyi dewasa dan menyanyikan lagu-lagu dewasa pula. Contohnya saja beberapa minggu yang lalu Peter Pan manggung di acara itu dengan menyanyikan lagu hits mereka tentu saja Ada Apa Denganmu, atau Audi yang nyanyi Menangis Semalam. Anak-anak yang datang di acara itu (yang umurnya sekitar 5-10 tahun) terlihat gembira dan sebagian besar ikut bersenandung bersama bintang tamu. Mereka menyanyikan lagu yang mereka sendiri tidak mengerti apa isi lagu itu.Memang sih di acara tersebut dinyanyikan juga beberapa lagu anak-anak, tetapi tetap terasa tidak pas saja apalagi kalau melihat pakaian yang bintang tamu kenakan.

Patut disayangkan jika masa kanak-kanak yang merupakan masa pertumbuhan emas tidak mendapatkan tontonan dan tuntunan yang bertanggung jawab. Apalagi anak balita yang masih melakukan imitasi (peniruan) apa yang dia dengar dan apa yang dia lihat. Dan menurut penelitian pengajaran kepada anak melalui lagu lebih cepat ditangkap dari pada hanya dengan buku. Karena dengan menyanyi tidak hanya satu sisi otak yang digunakan, tetapi otak kiri dan otak kanan digunakan secara bersamaan.

Entah saat ini siapa yang akan meneruskan Ibu Soed, Pak Kasur, Bu Kasur, Pak AT Mahmud yang menciptakan lagu-lagu sederhana tetapi sarat makna. Lagu-lagu yang mengajarkan etika, keindahan alam, keagungan Tuhan, berbakti kepada orang tua.

No comments: