Tuesday, June 21, 2005

Torey Hayden

Satu setengah bulan terakhir aku membaca 6 buah buku karangan Torey Hayden. Judul buku-buku tersebut: Shiela: Luka hati Seorang Gadis Kecil; Kevin: Belenggu Masa Lalu; Jadie: Tangis Tanpa Suara; Murid Istimewa: Jerit Lirih Seorang Sahabat; Mereka Bukan Anakku: Jalinan Kasih yang Tersisih; Venus: Duka Lara Si Anak Cantik. Ada sebuah rasa kekaguman ketika membaca buku-buku tersebut. Sebagian besar waktu yang beliau punya didedikasikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus, terutama anak-anak penderita mutisme elective. Mutisme elective adalah keadaan dimana orang yang sebenarnya bisa berbicara tetapi tidak mau berbicara karena tekanan psikologis. Kelainan tersebut antara lain disebabkan oleh kekerasan pada anak (child abuse) dan trauma kekerasan seksual.

Sheila, Kevin, Jadie, Venus adalah anak berkebutuhan khusus yang beruntung karena mereka mendapatkan pendidikan yang baik. Acara diskusi pagi yang memberikan orientasi kepada murid ketika masuk di pagi hari untuk menceritakan kejadian setelah sekolah hari sebelumnya, persiapan untuk masuk ke pelajaran, serta membangun solidaritas kelompok. Sedangkan diskusi sore untuk mempersiapkan murid kembali ke rumah.

Dari buku-buku tersebut kita juga bisa melihat bahwa system pendidikan di negeri paman sam itu mapan. Setiap warga Negara yang masih berusia wajib belajar diberikan haknya untuk mendapatkan pendidikan, walaupun anak-anak tersebut berkebutuhan khusus maupun bermasalah. Keadaan di Indonesia jauh dari keadaan pendidikan di sana. Di sini jangankan anak yang mempunyai kebutuhan khusus, anak normal pun banyak yang tidak mengenyam pendidikan karena mahalnya biaya yang harus dibayarkan.

No comments: