Thursday, November 30, 2006

DaNaU tObA

MEDAN

Jum'at tgl 24 November 2006 aku dinas ke Medan lagi.Ini kedua kalinya aku dinas ke Medan,ke Medan pertama kali saat sosialisasi Sistem Pelaporan Bank sedangkan kali ini dalam rangka review dan outing satu direktorat. Take off dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.00 WIB, lama penerbangan sekitar 2 jam. Hotel Tiara jadi tempat menginapku lagi, di hotel ini kita mengadakan rapat review Direktorat.

Setelah rapat selesai, sekitar pukul 23.00 WIB digelar acara pesta Duren. Sehabis makan Duren beberapa teman jalan-jalan ke Merdeka Walk dan putar-putar kota Medan dengan becak motor.

Sabtu pagi rombonganku meninggalkan hotel Tiara, kita melakukan city tour di Medan.Tempat yang didatangi adalah Istana Maimun dan Masjid Raya. Sehabis city tour perjalanan dilanjutkan menuju Parapat melalui Berastagi.

BERASTAGI
Bus yang mengantar kami transit di Berastagi sekitar satu jam. Di tempat ini banyak dijual oleh-oleh khas seperti terong Belanda, kaos dan baju Berastagi.Aku beli beberapa souvenir untuk adikku.

Asal nama Berastagi dari Beras ta agi yang artinya "beras kita mana dek". Alkisah ada sepasang suami istri yang akan berbulan madu ke gunung. Ketika melewati daerah itu sang suami menanyakan ke istrinya apakah dia sudah membawa beras.

AIR TERJUN SIPISO-PISO
Kita transit lagi di Air terjun Sipiso-piso untuk makan siang dan sholat. Pemandangannya bagus di satu sisi kita disuguhkan keindahan air terjun. Disisi yang lain pemandangan danau toba menyejukan hati.

PARAPAT
Akhirnya sampai ke Parapat jam 17.00 WIB, menginap di Hotel Niagara. Kita menikmati makan malam dengan iringan Uning-uningan dilanjutkan acara kebersamaan. Pagi harinya kita menuju Danau Toba.









DANAU TOBA

Menurut legenda orang Batak alkisah di Parapat hiduplah seorang pemuda bernama Toba. Suatu hari Toba memancing di sungai dan memperoleh ikan yang besar. Ternyata ikan besar tersebut jelmaan dari seorang perempuan cantik. Akhirnya Toba menikah dengan perempuan jelmaan itu dengan satu syarat, Toba tidak boleh memaki anaknya dengan sebutan anak ikan. Tahun pun berlalu, Toba mempunyai anak yang bernama Samosir. Samosir ini anak yang tidak kuat menahan lapar.
Suatu hari Samosir disuruh ibunya untuk mengantarkan nasi ke ladang untuk bapaknya. Karena perjalanan yang cukup jauh Samosir merasa lapar dan memakan nasi bekal yang disediakan untuk bapaknya. Toba marah kepada anaknya dengan tidak sadar dia memaki anaknya dengan sebutan anak ikan. Samosir menangis dan mengadu kepada ibunya, kemudian oleh siibu Samosir dibawa ke puncak gunung. Disana dua anak beranak tersebut menangis sampai menggenangi dataran rendah disekitarnya.Akhirnya tempat Samosir tinggal di sebut pulau Samosir, sedangkan ibunya terjun ke danau Toba menjadi ikan lagi. Saat terjun rambutnya ada yang tersangkut, yang konon sekarang menjadi batu gantung.

Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik sebesar 100km x 30km di Sumatera Utara, Sumatera, Indonesia. Di tengahnya terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir. Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2800km3, dengan 800km3 batuan ignimbrit dan 2000km3 abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu.

Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar ribuan saja.

Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.

PULAU SAMOSIR

Dari Parapat kita memakai fery menuju pulau yang ada ditengah-tengah danau Toba. Desa yang kita kunjungi bernama desa Tomok. Disana kita menikmati tarian Sigalegale dan melihat Kuburan Raja Sidabutar. Disini juga banyak oleh-oleh khas danau Toba. Dan bisa foto-foto juga.

2 comments:

Unknown said...

ASSALAMU ALAIKUM, Ngenai beras tagi rasanya artinya bukan bukan "bers kita mana dik" tapi artinya "bareh awak diak" jadi di dalam kata beras tagi itu gak ada kata tanya "mana"
sebab mahasa Karonya mana = "ija" atau "ja"

thanks dah ngunjungin kampuang wak

WSSLM

nia rahma said...

Wa'alaikumsalam

Makasih koreksinya