Thursday, May 26, 2005

MATA

Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus Lagi Maha Mengetahui
(QS Al An’aam : 103)

Maha Suci Allah yang telah memberi kita sebuah indera yang bernama “mata”. Karena dengan indera tersebut kita dapat melihat dunia yang penuh warna. Ahli evolusi mengatakan bahwa mata adalah indera kompleks yang berevolusi dari bintik-bintik peka sinar yang primitif pada permukaan hewan tak bertulang belakang (invertebrata). Sedangkan ahli ilmu jiwa mengatakan bahwa mata adalah gerbang jiwa. Terlepas dari itu semua keberadaan dunia seperti sekarang ini merupakan hasil laporan mata.

Mata mempunyai sebuah lapisan penerima rangsang cahaya (reseptor) yang terdiri dari 120 juta sel batang dan 6 sel kerucut. Sebuah sistem lensa yang memfokuskan cahaya ke reseptor. Sebuah sistem syaraf yang terdiri dari 1,2 juta serat saraf yang menghantarkan impuls dari reseptor mata ke otak.

Mata manusia hanya dapat melihat benda dengan cahaya tampak (dengan panjang gelombang 397 nm - 723 nm). Kelemahan mata yang lain adalah tidak dapat melaporkan benda yang telalu cepat bergerak. Kaca maupun layar lebar yang kita tonton sebenarnya merupakan potongan-potongan gambar (pixel) sehingga dengan kelemahan ini gerakan dalam film kelihatan halus cukup menggunakan 30 kali pertukaran gambar perdetik.

Lemahnya penglihatan manusia sehingga sering tertipu dijadikan sebagai permisalan (tamsil) oleh Allah untuk menyadarkan kita.
“Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar , yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak akan mendapatkan apapun “(QS An Nuur : 39).
Melalui penglihatan ini Allah meminta kesadaran manusia untuk mengakui kebesaran dan kebenaran dari Tuhannya.

Terkadang manusia merasa bahwa matanya dapat melihat segalanya dan lupa bahwa mata kita terbatas dan amat peka untuk mengalami kerusakan. Seperti Bani Israil yang pernah meminta syarat untuk beriman pada Rosul dan Allah.
Dan ingatlah , ketika kamu berkata :” Hai Musa , kami tidak akan beriman kepada mu sebelum kami melihat Allah dengan terang , karena itu kamu disambar halilintar , sedang kamu menyaksikannya (QS Al Baqarah : 55)

Nabi Musa pernah pula meminta kepada Allah.
Berkatalah Musa : Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau” Tuhan berfirman :” Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap pada tempatnya (seperti sediakala) niscaya kamu dapat melihat Ku .” Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunug itu, dijadikanNya gunung hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali , dia berkata :” Maha Suci Engkau, akau bertobat kepada Engkau da aku orang yang pertama-tam beriman.” (QS Al A’raaf :143)

Maka sudah semestinya mata ini dibenturkan pada pemandangan yang telah difirmankan Allah :
Katakanlah: “ Berjalanlah di muka bumi , kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang telah mendustakan itu” (QA Al An’aam : 11).
Dan pada akhirnya semoga kita dapat menggunakan mata kita untuk mengakui Kebesaran dan Kekuasaan Pencipta kita.

No comments: