"Mbak Guru ya?" sudah beberapa orang menanyakan hal seperti itu padaku.Bahkan saat aku membeli baju kerja pun pemilik tokonya menanyakan hal yang sama. Aku hanya tersenyum, menggelengkan kepala dan menjawab "bukan".
Aku kadang heran banyak orang yang menyangka aku adalah seorang guru. Orang-orang di pasar tempat Simbahku jualan juga sering bertanya, "Mbak Nia ngasto teng SD pundi?". Mungkin mereka beranggapan demikian karena bapak seorang guru, jadi sudah sepantasnya kalau anaknya pun guru. Padahal tidak semua anak guru harus menjadi guru kan??.
Kalau orang-orang disekitarku sekarang (tentunya bukan temen sekantorku) yang menyangka aku seorang guru mungkin karena penampilan sehari-hariku. Blus dan rok panjang memang jadi baju favoritku. Ini terbukti ketika aku tanya ke Baskoro kenapa dia mengira aku guru. Jawabnya "penampilanmu kayak guru". Teman yang lain bilang cara bicaraku dalam menjelaskan sesuatu mirip dengan cara yang dipakai oleh seorang guru. Apapun yang mereka katakan, aku cukup senang jika disangka sebagai seorang guru.
Jujur saja salah satu cita-citaku waktu kecil adalah menjadi seorang guru. Melihat kegigihan guru-guru dalam memberikan pengajaran pada muridnya serta tugas mulia mereka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa membuat Nia kecil ingin sekali meniru mereka. Malah pada saat aku kelas IV SD aku ingin sekali menjadi seorang guru Tari Klasik, karena pada saat itu aku senang menari tarian Jawa Klasik dan Bu Tati, guru tariku, seorang guru yang menyenangkan. Saat aku SMP pun aku masih ingin jadi seorang Dosen.
Sampai saat ini keinginan untuk menjadi seorang guru tetap ada dalam hatiku. Mungkin nanti aku akan menjadi guru untuk anak-anakku. Atau suatu saat nanti aku jadi seorang dosen.
No comments:
Post a Comment