Beberapa minggu ini perempuan perempuan di sekelilingku ribut tentang berat badan. Bukan hanya teman di kantor yang meributkan hal itu, di kost pun pembicaraan tentang berat badan menjadi topik utama. Sampai sampai salah satu temen cowok menulis pada blognya bahwa salah satu penyebab stress terbesar bagi kaum perempuan adalah berat badan.
Ah, ternyata kita sudah termakan oleh iklan, bahwa image perempuan cantik itu perempuan yang langsing, putih dengan rambut hitam indah tergerai.
Hasil dari pembicaraan berat badan berimbas pada wacana diet. Banyak jenis diet yang mereka jalani, seperti diet karbohidrat, diet protein, diet food combining. Klo yang menjalani diet karbohidrat mereka sama sekali tidak makan makanan yang mengandung karbohidrat (berarti say no to nasi, roti dan teman temannya). Sedangkan diet protein berarti menghindari makanan yang berbau protein. Diet food combining lain lagi ceritanya (klo menurutku sih agak ribet aturannya) jika makan nasi berati tidak makan daging dan ikan. Jadi penganut diet ini makan nasi hanya dengan sayuran atau makan daging dengan sayuran. Jam makan untuk diet ini juga diatur, makan pagi hanya dengan buah, jam berapa boleh makan biscuit, jam berapa boleh makan nasi (wah aku tidak hapal jadwal dietnya).
Akhir akhir ini malah temanku hanya makan buah dan sayuran. Karena penurunan berat badannya lumayan kelihatan maka teman yang lain mulai mengikutinya.
Ada beberapa yang menggunakan cara ekstrim untuk mengurangi berat badannya seperti sedot lemak atau diet menggunakan produk produk pelangsing yang dipasarkan secara bebas. Pemakaian obat obat tersebut bukan tanpa resiko. Efek samping yang dibawa obat pelangsing malah kadang menyiksa pemakainya. Mulai dari bolak balik ke kamar mandi sampai muntah muntah. Akibatnya badan menjadi lemas dan tentu saja mengganggu aktivitas sehari hari.
Bukannya aku tidak suka melihat orang diet, tapi menurutku diet itu harus yang aman. Jangan karena ingin langsing terus menghalalkan segala cara termasuk menyiksa diri sendiri. Ya diet paling aman yaitu diet yang sesuai dengan arahan ahli gizi, karena kondisi seseorang berbeda dengan kondisi orang lain. Jadi diet yang dipakai seseorang belum tentu cocok jika diterapkan pada orang lain. Dan tentu saja orang yang menjalankan diet harus konsisten dengan program dietnya. Bukan hari ini tidak makan nasi sama sekali kemudian lusa makan semaunya. Perubahan pola makan tidak perlu drastis, jika dilakukan pengurangan makanan sedikit tapi konsisten tentunya akan didapat perubahan yang berarti. Walaupun perubahannya sedikit demi sedikit tapi hasilnya pasti lebih memuaskan.
Balik lagi tentang diet yang dijalani oleh teman temanku. Kadang ada hal menggelikan dengan perilaku mereka, jika ada yang ulang tahun atau pulang dari bepergian membawa oleh-oleh kue, coklat atau ice cream mereka lupa dengan dietnya. Jadi teman yang lain menyindir, "katanya ada yang mau diet ya?". Sindiran yang paling sering aku katakan "Pa kabar diet?"
1 comment:
heheheee... sama tuh, jeng. di kantor juga lagi ribut diet, berdasarkan golongan darah, hasil dari baca bukunya siapa tu... sampe di-resume loh bukunya!! trus.. ditulis di kertas folio, di-stabilo mana yang boleh mana yang engga.
cape deeehhh....
Post a Comment