"Aku boleh memanggilmu apa? De', Neng atau Jeng?" tanya seseorang padaku.
"Terserah, sesukamu aja" jawabku santai.
"Tapi panggilan yang kamu suka yang mana?', dia tetap keukeuh memintaku untuk memilih.
Sejenak aku terhenyak mendengar pertanyaannya. Sebegitu pentingkah panggilan yang aku suka untuknya...
Sebenarnya aku sendiri tidak mempermasalahkan panggilan orang kepadaku. Tentunya sepanjang panggilan itu adalah panggilan yang baik dan sopan, dan bukan berupa ejekan. Dalam keseharian ada yang memanggilku Nia, Mba, Teh, Neng. Ada juga beberapa orang yang mempunyai panggilan khusus untukku.
Kalaupun William Shakespeare bilang apalah artinya sebuah nama, aku tidak begitu setuju dengan pendapat itu karena nama adalah do'a. Sebuah nama panggilan merupakan ungkapan perhatian dan penghormatan kita terhadap orang yang kita panggil. Contohnya saja panggilan-panggilan seperti Bapak, Ibu, Mba', Mas, Abang, Uda yang menunjukan penghormatan kita.
Terkadang dalam hidup sehari-hari secara tidak sadar kita menggunakan panggilan-panggilan yang kurang pantas kepada orang lain seperti memanggil seseorang dengan sifat buruknya ataupun kekurangan fisiknya. Padahal mungkin tanpa kita sadari panggilan-panggilan tersebut menyinggung atau mungkin malah menyakiti hati orang yang kita panggil.
Dan tentang pertanyaan dari seseorang di atas mengingatkanku pada kebiasaan Rosullulloh yang memanggil istri dan sahabat beliau dengan panggilan yang baik, bahkan terkadang panggilan istimewa, sebut saja panggilan Humairo untuk Aisyah.
No comments:
Post a Comment