"Apa maksudmu?" akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari mulutku.
Dan kau hanya diam...
Setelah dua kali telponku kau abaikan, sekarang kau angkat tapi kau tak mau menjawab. Padahal keputusan untuk menghubungimu adalah hasil perdebatan sengit antara aku dan saudaraku.
Awalnya aku sudah mengacuhkan persoalan ini.
Aku anggap sudah tidak ada yang perlu dijelaskan lagi.
Karena desakan saudaraku itu, aku kembali menghubungimu.
Dan aku tidak mendengar sebuah jawaban.
Kau hanya diam...
Maaf jika diammu ku artikan TIDAK
Karena kurasa aku sudah cukup berusaha untuk menyelesaikan ini.
Sekali lagi maaf jika diammu ku artikan TIDAK
Karena aku sudah terlalu lelah untuk bermain-main dalam ke"diam"anmu
=======================
sabar ya, sista...
No comments:
Post a Comment