"Apa maksudmu?" akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari mulutku.
Dan kau hanya diam...
Setelah dua kali telponku kau abaikan, sekarang kau angkat tapi kau tak mau menjawab. Padahal keputusan untuk menghubungimu adalah hasil perdebatan sengit antara aku dan saudaraku.
Awalnya aku sudah mengacuhkan persoalan ini.
Aku anggap sudah tidak ada yang perlu dijelaskan lagi.
Karena desakan saudaraku itu, aku kembali menghubungimu.
Dan aku tidak mendengar sebuah jawaban.
Kau hanya diam...
Maaf jika diammu ku artikan TIDAK
Karena kurasa aku sudah cukup berusaha untuk menyelesaikan ini.
Sekali lagi maaf jika diammu ku artikan TIDAK
Karena aku sudah terlalu lelah untuk bermain-main dalam ke"diam"anmu
=======================
sabar ya, sista...
Friday, July 21, 2006
Thursday, July 20, 2006
Bangku Panas
Bangku panas mungkin istilah ini sudah akrab ditelinga kita, terutama bagi yang sering melakukan perjalanan jauh menggunakan alat transportasi umum, baik bus maupun kereta api. Dilihat dari definisinya istilah bangku panas sangat jauh berbeda dengan kursi panas. Walaupun kedua istilah ini sama-sama berkaitan dengan tempat duduk. Jika kursi panas bisa diartikan jabatan yang bisa membuahkan banyak uang, nah kalau bangku panas adalah istilah untuk kursi yang ada disamping kita saat melakukan perjalanan jauh.
Saat melakukan perjalanan jauh tentu saja kita menginginkan sebuah perjalanan yang menyenangkan. Bangku panas ini pun menjadi faktor yang menentukan nyaman tidaknya perjalanan kita. Kadang kita dapat teman sebangku yang menyenangkan, bisa melewati waktu dengan berdiskusi, bertukar pikiran maupun pengalaman. Tapi kadang juga kita mendapatkan teman sebangku yang menyebalkan, suka cari perhatian, mengganggu kenyamanan kita atau lebih sering mempertanyakan hal-hal yang sifatnya terlalu pribadi untuk dibicarakan dengan orang yang baru dikenal.
Ada beberapa cara untuk mensiasati bangku panas ini. Ada seorang teman yang khusus membeli bangku sebelahnya agar tetap kosong, tentu siasat ini kurang bijak jika kita lakukan pada saat kendaraan dalam keadaan penuh. Kita sendiri merasakan suatu kenyamanan, tapi orang lain terdzolimi tidak mendapatkan tempat duduk. Lagi pula solusi ini juga tidak nyaman untuk kantong kita.
Saya pribadi lebih suka memilih tempat duduk di dekat jendela jika kendaraan tersebut masih kosong. Di dekat jendela kita bisa menikmati pemandangan yang indah sepanjang perjalanan. Atau memilih tempat duduk disamping seorang wanita, karena bagi saya merasa lebih save bila duduk disamping sesama wanita.
Untuk mencegah rasa bosan dalam perjalanan (sekaligus bisa juga untuk "menghindari" obrolan tidak bermutu dari orang yang menempati bangku panas) beberapa benda mungkin bisa membantu. Yang pertama bahan bacaan, bisa berupa koran maupun buku. Mungkin buku yang cocok adalah jenis buku yang tidak terlalu berat seperti novel ataupun artikel ringan. Yang kedua adalah music player, bisa berupa walkman, mp3 player maupun diskman. Dengan alat ini kita bisa menikmati perjalanan dengan diiringi lagu-lagu kesayangan kita.
Saat melakukan perjalanan jauh tentu saja kita menginginkan sebuah perjalanan yang menyenangkan. Bangku panas ini pun menjadi faktor yang menentukan nyaman tidaknya perjalanan kita. Kadang kita dapat teman sebangku yang menyenangkan, bisa melewati waktu dengan berdiskusi, bertukar pikiran maupun pengalaman. Tapi kadang juga kita mendapatkan teman sebangku yang menyebalkan, suka cari perhatian, mengganggu kenyamanan kita atau lebih sering mempertanyakan hal-hal yang sifatnya terlalu pribadi untuk dibicarakan dengan orang yang baru dikenal.
Ada beberapa cara untuk mensiasati bangku panas ini. Ada seorang teman yang khusus membeli bangku sebelahnya agar tetap kosong, tentu siasat ini kurang bijak jika kita lakukan pada saat kendaraan dalam keadaan penuh. Kita sendiri merasakan suatu kenyamanan, tapi orang lain terdzolimi tidak mendapatkan tempat duduk. Lagi pula solusi ini juga tidak nyaman untuk kantong kita.
Saya pribadi lebih suka memilih tempat duduk di dekat jendela jika kendaraan tersebut masih kosong. Di dekat jendela kita bisa menikmati pemandangan yang indah sepanjang perjalanan. Atau memilih tempat duduk disamping seorang wanita, karena bagi saya merasa lebih save bila duduk disamping sesama wanita.
Untuk mencegah rasa bosan dalam perjalanan (sekaligus bisa juga untuk "menghindari" obrolan tidak bermutu dari orang yang menempati bangku panas) beberapa benda mungkin bisa membantu. Yang pertama bahan bacaan, bisa berupa koran maupun buku. Mungkin buku yang cocok adalah jenis buku yang tidak terlalu berat seperti novel ataupun artikel ringan. Yang kedua adalah music player, bisa berupa walkman, mp3 player maupun diskman. Dengan alat ini kita bisa menikmati perjalanan dengan diiringi lagu-lagu kesayangan kita.
Tuesday, July 18, 2006
Lir Ilir
Ala seniman jalanan
Lir ilr lir ilir
Tandure wus sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh temanten anyar
Cah angon cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno
Kanggo mbasuh dodotiro
Kanggo mbasuh dodotiro
Kito sedoyo bakale lungo
Yen wis lungo ra iso mulih
Disaleni sandangan putih
Disaleni kain mori
Disaleni kain mori
Ditumpakno kereto jowo
Rodane awujud manungso
Siramane banyu kembang
Kabeh wong mung biso nyawang
Nangise koyo wong nembang
Yen nang kubur ra ono coklat
Ora ono jus alpukat
Ora ono soto babat
Opo maneh pengamen lewat
Onone mung siksa malaikat
Ayo konco sing sregep ngaji
Lakune setan ojo dituruti
(ayo... ayo... ayo...)
Kapan maneh nek ra saiki
Mumpung durung ana njero bumi
Mumpung durung disaleni mori
Nyanyian ini aku rekam diatas bus Prayogo dalam perjalanan antara Jogja-Purwokerto
Lir ilr lir ilir
Tandure wus sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh temanten anyar
Cah angon cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno
Kanggo mbasuh dodotiro
Kanggo mbasuh dodotiro
Kito sedoyo bakale lungo
Yen wis lungo ra iso mulih
Disaleni sandangan putih
Disaleni kain mori
Disaleni kain mori
Ditumpakno kereto jowo
Rodane awujud manungso
Siramane banyu kembang
Kabeh wong mung biso nyawang
Nangise koyo wong nembang
Yen nang kubur ra ono coklat
Ora ono jus alpukat
Ora ono soto babat
Opo maneh pengamen lewat
Onone mung siksa malaikat
Ayo konco sing sregep ngaji
Lakune setan ojo dituruti
(ayo... ayo... ayo...)
Kapan maneh nek ra saiki
Mumpung durung ana njero bumi
Mumpung durung disaleni mori
Nyanyian ini aku rekam diatas bus Prayogo dalam perjalanan antara Jogja-Purwokerto
Tuesday, July 11, 2006
Wajah Baru
Alhamdulillah...
Akhirnya selesai juga ganti lay out "catatan kecil"-ku
Konsep warnanya ga jauh beda dari yang dulu. Teuteup BLUE (he he he)
Tapi yang sekarang lebih jelas warna birunya
Setelah lihat-lihat template blog, lay out inilah yang akhirnya terpilih.
Konsep Nautica.Ada suasana kedalaman laut yang bikin adem...
OK selamat berlalang buana di "catatan kecil"-ku
Akhirnya selesai juga ganti lay out "catatan kecil"-ku
Konsep warnanya ga jauh beda dari yang dulu. Teuteup BLUE (he he he)
Tapi yang sekarang lebih jelas warna birunya
Setelah lihat-lihat template blog, lay out inilah yang akhirnya terpilih.
Konsep Nautica.Ada suasana kedalaman laut yang bikin adem...
OK selamat berlalang buana di "catatan kecil"-ku
Monday, July 10, 2006
Edelweis
Jangan kau bawakan edelweis untukku
Ku tau peluh, keringat dan rintangan untuk mendapatkannya
Sungguh...
Bukanku tak menghargaimu
Karna saat ditanganku
Edelweismu itu akan merana
Bukan bunga abadi lagi
Dan akan mati
Biarkan edelweis tetap disana
Tetap berseri
Tetap abadi
Ku yakin kan jauh lebih indah
Jika kau bawa aku serta
Menyusuri tebing dan jurang sang paku bumi
Tuk menikmati padang edelweis
Ya...
Edelweis yang suci
Edelweis yang berseri
Edelweis yang abadi
=================================================
Nulis ini abis baca "5 cm"
Ku tau peluh, keringat dan rintangan untuk mendapatkannya
Sungguh...
Bukanku tak menghargaimu
Karna saat ditanganku
Edelweismu itu akan merana
Bukan bunga abadi lagi
Dan akan mati
Biarkan edelweis tetap disana
Tetap berseri
Tetap abadi
Ku yakin kan jauh lebih indah
Jika kau bawa aku serta
Menyusuri tebing dan jurang sang paku bumi
Tuk menikmati padang edelweis
Ya...
Edelweis yang suci
Edelweis yang berseri
Edelweis yang abadi
=================================================
Nulis ini abis baca "5 cm"
Wednesday, July 05, 2006
Puisi Cinta Sang Accounting
Wahai belahan jiwaku...
Debetlah cintaku di neraca hatimu
Kan ku jurnal setiap transaksi rindumu
Hingga setebal Laporan Keuanganku
Wahai kekasih hatiku...
Jadikan aku manager investasi cintamu
Kan ku hedging kasih dan sayangmu
Di setiap lembaran portofolio hatiku
Bila masa jatuh tempo tlah tiba
Jangan kau retur kenangan indah kita
Biarlah ia bersemayam di Reksadana asmara
Berkelana di antara Aktiva dan Passiva
Wahai mutiara kalbu ku
Hanya kau lah Master Budget hatiku
Inventory cintaku yang syahdu
General Ledger ku yang tak lekang ditelan waktu
Wahai bidadariku.
Rekonsiliasikanlah hatiku dan hatimu
Seimbangkanlah neraca saldo kita
Yang membalut laporan laba rugi kita
Dan cerahkanlah laporan arus kas kita selamanya
Ehm... lucu juga (Kiriman e-mail dari sebuah milist)
Debetlah cintaku di neraca hatimu
Kan ku jurnal setiap transaksi rindumu
Hingga setebal Laporan Keuanganku
Wahai kekasih hatiku...
Jadikan aku manager investasi cintamu
Kan ku hedging kasih dan sayangmu
Di setiap lembaran portofolio hatiku
Bila masa jatuh tempo tlah tiba
Jangan kau retur kenangan indah kita
Biarlah ia bersemayam di Reksadana asmara
Berkelana di antara Aktiva dan Passiva
Wahai mutiara kalbu ku
Hanya kau lah Master Budget hatiku
Inventory cintaku yang syahdu
General Ledger ku yang tak lekang ditelan waktu
Wahai bidadariku.
Rekonsiliasikanlah hatiku dan hatimu
Seimbangkanlah neraca saldo kita
Yang membalut laporan laba rugi kita
Dan cerahkanlah laporan arus kas kita selamanya
Ehm... lucu juga (Kiriman e-mail dari sebuah milist)
Subscribe to:
Posts (Atom)