Friday, June 24, 2005

Life

Life gives Answers in Three ways,
It says YES and gives Whatever u Want,
It says NO and gives u Something Better
It says Wait and gives u the Best

Tuesday, June 21, 2005

Torey Hayden

Satu setengah bulan terakhir aku membaca 6 buah buku karangan Torey Hayden. Judul buku-buku tersebut: Shiela: Luka hati Seorang Gadis Kecil; Kevin: Belenggu Masa Lalu; Jadie: Tangis Tanpa Suara; Murid Istimewa: Jerit Lirih Seorang Sahabat; Mereka Bukan Anakku: Jalinan Kasih yang Tersisih; Venus: Duka Lara Si Anak Cantik. Ada sebuah rasa kekaguman ketika membaca buku-buku tersebut. Sebagian besar waktu yang beliau punya didedikasikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus, terutama anak-anak penderita mutisme elective. Mutisme elective adalah keadaan dimana orang yang sebenarnya bisa berbicara tetapi tidak mau berbicara karena tekanan psikologis. Kelainan tersebut antara lain disebabkan oleh kekerasan pada anak (child abuse) dan trauma kekerasan seksual.

Sheila, Kevin, Jadie, Venus adalah anak berkebutuhan khusus yang beruntung karena mereka mendapatkan pendidikan yang baik. Acara diskusi pagi yang memberikan orientasi kepada murid ketika masuk di pagi hari untuk menceritakan kejadian setelah sekolah hari sebelumnya, persiapan untuk masuk ke pelajaran, serta membangun solidaritas kelompok. Sedangkan diskusi sore untuk mempersiapkan murid kembali ke rumah.

Dari buku-buku tersebut kita juga bisa melihat bahwa system pendidikan di negeri paman sam itu mapan. Setiap warga Negara yang masih berusia wajib belajar diberikan haknya untuk mendapatkan pendidikan, walaupun anak-anak tersebut berkebutuhan khusus maupun bermasalah. Keadaan di Indonesia jauh dari keadaan pendidikan di sana. Di sini jangankan anak yang mempunyai kebutuhan khusus, anak normal pun banyak yang tidak mengenyam pendidikan karena mahalnya biaya yang harus dibayarkan.

Friday, June 17, 2005

5 Langkah Membaca Berkinerja Tinggi

Disadur dari buku "How to be twice as smart, karangan Scott Witt)
Jalani selangkah demi selangkah. Jangan mengambil langkah selanjutnya hingga kita telah merasa mahir dengan langkah yang sedang dipelajari.

1. Kembangkanlah ketrampilan berkonsentrasi

  • Hentikan kebiasaan membaca kata per kata. Kembangkanlah kebiasaan menggabungkan beberapa kata dan membacanya sebagai satu kesatuan.
  • Kembangkanlah kebiasaan menggabungkan beberapa kata dan membacanya sebagai satu kesatuan.
  • Usahakan pengalihan pandangan sejarang mungkin (dengan latihan kita akan memperbesar cakupan pandangan kita)

2. Usahakan Jadilah pembaca yang aktif

  • Sementara kita membaca, berkonsentrasilah menangkap pemikiran-pemikiran yang tertulis
  • Carilah ide-ide yang penting, deskriptif dan bermakna
    Jangan membaca ulang hal-hal yang telah dibaca

3. Jangan membaca ulang hal-hal yang telah dibaca

Kebanyakan orang dalam membaca dihabiskan untuk membaca ulang. Walaupun sulit menghilangkan kebiasaan yang tidak produktif tersebut, hasilnya sungguh tidak percuma. Gunakan secarik kertas kecil untuk menutupi kalimat yang telah kita baca

4. Bacalah menurut paragraf

  • Bacalah bagian pendahuluan, judul dan subjudulnya, indeksnya dan rambu-rambu lainnya untuk menangkap inti tulisannya
  • Pandang isinya sebagai serangkaian paragraf, dimana masing-masing paragraf mempunyai pesan sendiri
  • Apabila substansinya telah ditangkap, segera lanjutkan ke paragraf berikutnya

5. Perkuatkan apa yang telah kita baca

Segera mungkin setelah selesai membaca, gunakan teknik S.M.A.R.T untuk mengingatkan apa yang telah kita baca tertanam dalam ingatan kita

  • Subject (Subyek) : tentang apakah tulisan tersebut
  • Material (bahan bacaaan) : informasi penting apakah yang dikemukakan
  • Assertions (Pernyataan2) : opini-opini apa saja yang dikemukakan penulis
  • Reaction (reaksi) : bagaimana opini anda sendiri tentang tulisan tersebut
  • Trademark : sebutkan ciri-ciri khas tulisan tersebut

Wednesday, June 15, 2005

Pinky

Alhamdulillah hari ini name tag sudah berganti warna jadi Pink, ga beda-beda jauh sama P' Eddy, he he.. Siapa tahu beberapa tahun lagi bisa ganti merah atau malah orange. Waallahua'lam. Yang jelas kehidupan terus berubah, tidak ada yang kekal di dunia fana ini. Mudah-mudahan kita bisa bermetamorfosa seperti ulat, yang selalu berubah untuk menjadi lebih baik. Dan akhirnya kita bisa menjadi kupu-kupu cantik yang bisa terbang bebas di taman yang indah.
Salute untuk teman-teman PTU 2005. Buat Yudith di Jayapura, semoga keputusan yang diambil menjadi pilihan terbaik hidupmu di masa depan.

Friday, June 10, 2005

Tanggal Kadaluwarsa Tabung LPG

Apakah anda mengetahui bahwa ada juga suatu tanggal kadaluwarsa untuk tabung LPG. Tabung yang sudah kadaluwarsa tidaklah aman untuk digunakan dan bisa menyebabkan kecelakaan.

Mengenai hal ini berhati-hati ketika menerima tabung LPG dari penjual manapun. Berikut adalah bagaimana kita dapat memeriksa masa kadaluwarsa dari tabung LPG, tanggal kadaluwarsa ditulis dalam alfa coded sesuai nomornya sebagai A atau B atau C atau D dan sekitar dua digit angka mengikutinya, contohnya D06.

Abjad mewakili empat bulanan (1 kwartal),
A = Maret, B = Juni, C = September, dan D = Desember.
Dua digit angka berikutnya merupakan tahun kadaluwarsa.
Makanya D06 berarti Desember 2006.

(Sumber : Badan Metrologi Indonesia)

Wednesday, June 08, 2005

Pemulung naik krl untuk mengubur anaknya

Sebuah berita yang sangat tragis..

Salemba, Warta Kota

PEJABAT Jakarta seperti ditampar. Seorang warganya harus menggendong mayat anaknya karena tak mampu sewa mobil jenazah.Penumpang kereta rel listrik (KRL) jurusan Jakarta - Bogor pun geger
Minggu (5/6). Sebab, mereka tahu bahwa seorang pemulung bernama Supriono (38 thn) tengah menggendong mayat anak, Khaerunisa (3 thn). Supriono akan memakamkan si kecil di Kampung Kramat, Bogor dengan menggunakan jasa KRL. Tapi di Stasiun Tebet, Supriono dipaksa turun dari kereta, lantas dibawa ke kantor polisi karena dicurigai si anak adalah korban kejahatan. Tapi di kantor polisi, Supriono mengatakan si anak tewas karena penyakit muntaber. Polisi belum langsung percaya dan memaksa Supriono membawa jenazah itu ke RSCM untuk diautopsi.

Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa Khaerunisa sudah empat hari terserang muntaber. Dia sudah membawa Khaerunisa untuk berobat ke Puskesmas Kecamatan Setiabudi. "Saya hanya sekali bawa Khaerunisa ke puskesmas, saya tidak punya uang untuk membawanya lagi ke puskesmas, meski biaya hanya Rp 4.000,- saya hanya pemulung kardus, gelas dan botol plastik yang penghasilannya hanya Rp 10.000,- per hari". Ujar bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolong perlintasan rel KA di Cikini itu. Supriono hanya bisa berharap Khaerunisa sembuh dengan sendirinya. Selama sakit Khaerunisa terkadang masih mengikuti ayah dan kakaknya, Muriski Saleh (6 thn), untuk memulung kardus di Manggarai hingga Salemba, meski hanya terbaring digerobak ayahnya.

Karena tidak kuasa melawan penyakitnya, akhirnya Khaerunisa menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (5/6) pukul 07.00. Khaerunisa meninggal di depan sang ayah, dengan terbaring di dalam gerobak yang kotor itu, di sela-sela kardus yang bau. Tak ada siapa-siapa, kecuali sang bapak dan kakaknya. Supriono dan Muriski termangu. Uang di saku tinggal Rp 6.000,- tak mungkin cukup beli kain
kafan untuk membungkus mayat si kecil dengan layak, apalagi sampai harus menyewa ambulans. Khaerunisa masih terbaring di gerobak. Supriono mengajak Musriki berjalan menyorong gerobak berisikan mayat itu dari Manggarai hingga ke Stasiun Tebet, Supriono berniat menguburkan anaknya di kampong pemulung di Kramat, Bogor. Ia berharap di sana mendapatkan bantuan dari sesama pemulung.

Pukul 10.00 yang mulai terik, gerobak mayat itu tiba di Stasiun Tebet. Yang tersisa hanyalah sarung kucel yang kemudian dipakai membungkus jenazah si kecil. Kepala mayat anak yang dicinta itu dibiarkan terbuka, biar orang tak tahu kalau Khaerunisa sudah menghadap Sang Khalik. Dengan menggandeng si sulung yang berusia 6 thn, Supriono menggendong Khaerunisa menuju stasiun.

Ketika KRL jurusan Bogor datang, tiba-tiba seorang pedagang menghampiri Supriono dan menanyakan anaknya. Lalu dijelaskan oleh Supriono bahwa anaknya telah meninggal dan akan dibawa ke Bogor spontan penumpang KRL yang mendengar penjelasan Supriono langsung berkerumun dan Supriono langsung dibawa ke kantor polisi Tebet. Polisi menyuruh agar Supriono membawa anaknya ke RSCM dengan menumpang ambulans hitam.

Supriono ngotot meminta agar mayat anaknya bisa segera dimakamkan. Tapi dia hanya bisa tersandar di tembok ketika menantikan surat permintaan pulang dari RSCM. Sambil memandangi mayat Khaerunisa yang terbujur kaku. Hingga saat itu Muriski sang kakak yang belum mengerti kalau adiknya telah meninggal masih terus bermain sambil sesekali memegang tubuh adiknya.

Pukul 16.00, akhirnya petugas RSCM mengeluarkan surat tersebut, lagi-lagi Karen atidak punya uang untuk menyewa ambulans, Supriono harus berjalan kaki menggendong mayat Khaerunisa dengan kain sarung sambil menggandeng tangan Muriski. Beberapa warga yang iba memberikan uang sekadarnya untuk ongkos perjalanan ke Bogor.
Para pedagang di RSCM juga memberikan air minum kemasan untuk bekal Supriono dan Muriski di perjalanan.

Psikolog Sartono Mukadis menangis mendengar cerita ini dan mengaku benar-benar terpukul dengan peristiwa yang sangat tragis tersebut karena masyarakat dan aparat pemerintah saat ini sudah tidak lagi perduli terhadap sesama. "Peristiwa itu adalah dosa masyarakat yang seharusnya kita bertanggung jawab untuk mengurus jenazah Khaerunisa. Jangan bilang keluarga Supriono tidak memiliki KTP atau KK atau bahkan tempat tinggal dan alamat tetap. Ini merupakan tamparan untuk bangsa Indonesia", ujarnya.

Koordinator Urban Poor Consortium, Wardah Hafidz, mengatakan peristiwa itu seharusnya tidak terjadi jika pemerintah memberikan pelayanan kesehatan bagi orang yang tidak mampu. Yang terjadi selama ini, pemerintah hanya memerangi kemiskinan, tidak mengurusi orang miskin kata Wardah

Apakah kita benar-benar sudah melakukan kebaikan?

QS Al Baqarah ayat 177:
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir dan orang-orang yang meminta-minta; dan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar ; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."

Tuesday, June 07, 2005

MURNI

Entah kenapa hari ini aku teringat dengan sosok Murni, gadis remaja yang tinggal di depan kostku. Kami warga kost mengenal dia dan keluarganya, selayaknya mengenal tetangga. Pertama kenal dia seperti anak kelas 6 lainnya, ceria, lincah, suka bercanda.

Tapi keceriaan itu tidak bertahan lama. Kurang lebih tiga bulan sebelum UAN dia jadi pendiam, bahkan tidak mau masuk sekolah. Ketika ditanya alasan tidak mau sekolah dia bilang teman-temannya selalu mengancam dan menggunjingnya. Setelah dicek di sekolahnya ternyata tidak ada teman yang seperti itu.

Aku sempat tidak percaya ketika mendengar berita dari kakaknya bahwa Murni mencoba bunuh diri dengan memakan obat nyamuk bakar dan menyayat pembuluh darah di nadinya. Untung nyawanya masih bisa diselamatkan. Setelah peristiwa itu kami semakin dekat dengan dia. Mencarikan tempat berobat, menjadi teman untuk berbagi cerita, menjadi pendengar yang baik. Bahkan menghubungi Rifka Annisa untuk mendapatkan pelayanan psikologi gratis. Aku sendiri punya waktu yang paling sedikit untuk bisa menemaninya. Paling ikut urun rembug ketika teman-teman sekost membahas masalahnya, atau sekali waktu mendengarkan ceritanya dan jalan-jalan di UPT II.

Setelah beberapa hari, akhirnya dia mau kembali ke sekolah dan mengikuti UAN, walaupun hasil yang dia capai tidak maksimal. Kemudian dia melanjutkan sekolah ke sebuah SMP Negeri. Dia pun berobat ke Puri Nirmala, tapi karena biaya berobat terlalu mahal untuk seukuran keluarganya akhirnya pengobatan pun terhenti. Akhirnya dengan bantuan sebuah LSM dia mendapatkan pengobatan yang lebih murah.

Terakhir aku berkunjung ke kost dia sudah keluar dari sekolah dan menikah dengan pelayan di warung tetangganya. Ketika aku berjumpa dengannya dia lebih pendiam,tatapan matanya kosong. Aku berharap suaminya bisa membahagiakan dan membimbingnya dengan baik.

Wednesday, June 01, 2005

MREANIK !! ??

Murenut sautu pelneitian di Uinervtisas Cmahbridge, utruan hruuf dlaam ktaa tiadk pinetng. Ckuup huurf petrama dan trekahhir ynag ada pdaa tepmatyna, siasyna bsia dtiluis bernataakn, teatp ktia daapt mebmacayna. Ini dsieabbkan kaerna oatk ktia tdiak mebmcaa huurf per hruuf, nmaun ktaa per ktaa. LAUR BISAA KAN??

Kita lebih beruntung

Dari OPRAH SHOW ada dua cerita yang ingin aku share

Cerita pertama,
Tentang cerita seorang peneliti yang datang ke kota yang paling maju di India. Di sana masih ada tradisi pembakaran pengantin wanita yang tidak bisa membayar mas kawin. Setiap hari pasti terjadi hal tersebut dan sudah dianggap sebagai hal yang biasa. Kalau di papan-papan kecelakaan lalu lintas di India tertulis jumlah korban kecelakaan yang terjadi di jalan-jalan yg berbahaya, tapi jumlah pembakaran wanita tidak pernah diberitakan.

Biasanya kalau keluarga pihak pria mengalami kebangkrutan, atau pihak keluarga wanita kurang/ tidak bisa melunasi mas kawinnya, maka si istri akan dibakar hidup-hidup di dalam rumahnya. Ada yang meninggal, tapi ada juga yang selamat (berhasil menyelamatkan diri) tapi keadaannya sangat menderita. Sedangkan mereka yang selamat, datang ke rumah sakit dengan tidak pernah memberikan alasan yg sebenarnya, karena kalau mereka berani bicara maka mereka/ keluarganya akan dibunuh. Oleh karena itu, alasan yang mereka berikan pasti kecelakaan di dapur, kompor meledak, dsb Tidak pernah menggunakan alasan sebenarnya karena mereka takut.

Dan yang memperburuk keadaan, suami-suami mereka berkumpul di depan pintu rumah sakit dan memaksa masuk hanya untuk mengancam istri-istri mereka.(note: ruangan untuk istri-istri mereka ini adalah ruangan khusus karena mereka semua yang dirawat adalah korban yang dibakar,sehingga bau menyengat selalu memenuhi ruangan)

Sewaktu di India, si peneliti ditemani oleh seorang wanita India yang berkerja di bagian organisasi wanita yang menangani masalah-masalah seperti ini. Dia mengatakan bahwa alasan-alasan wanita ini dibakar kadang bukan hanya karena mas kawin saja, tapi ada juga karena hal sepele, misalnya : sewaktu suami pulang, masakan belum siap, kemudian si suami menuangkan bensin ke istrinya dan membakarnya.. Pernah ada suami yang marah dan membakar istrinya, anak perempuannya yg masih kecil ikut terbakar karena berusaha menyelamatkan ibunya. Keduanya selamat, tapi cacat dan si anak trauma dengan kejadian itu.

Karena tradisi inilah, maka banyak sekali bayi-bayi perempuan di india yang digugurkan karena keluarga hanya menganggapnya sebagai beban jika ia dewasa.

Kejadian terakhir yang bisa memberikan sedikit harapan. Adalah pernikahan seorang gadis yang ayahnya telah menabung 10 tahun demi mempersiapkan mas kawin untuknya. Tapi pada hari pernikahan tetap saja mas kawinnya kurang dan keluarga pria menghina ayahnya dan meludahi ayahnya. Sang gadis langsung melaporkan kejadian ini ke polisi dan keluarga pria ditahan.

Sejak saat ini, barulah ada yang mulai berani mengikuti jejaknya. Karena sebenarnya jika mereka berani melaporkan ke pihak yang berwajib pasti keluarga pria akan ditindak. Jika kita melihat ke sel tahanan di sana kita akan melihat dalam satu sel ada yang berisi satu keluarga. Hanya saja sebagian besar masyarakat masih takut dengan ancaman, sehingga sedikit sekali yang berani melapor.

Pada akhir acara ini, si peneliti mengatakan berita dukanya, saat ini,seluruh korban di rumah sakit yang tadi ditayangkan tidak dapat diselamatkan karena kondisi mereka terlalu parah.

Cerita kedua,
Cerita tentang seorang dokter yang telah mendedikasikan kehidupannya untuk para wanita di ethiopia yang menderita fistula. Di ethiopia, terdapat para keluarga yang tinggal di daerah pinggiran, jauh dari jalan besar. Ada tradisi di sana di mana anak perempuan yang baru berumur 8-9 tahun sudah dinikahkan dan tinggal bersama keluarga anak lelaki.Pada saat si anak perempuan sudah mendapat menstruasi, barulah si anak akan 'bersetubuh'. Maka itu pada usia yang sangat muda mereka sudah mengandung.

Sayangnya proses kelahirannya tidak dibantu apa-apa bahkan tidak ada bidan di sana. Ada yang melahirkan prosesnya berhari-hari bahkan sampai 6 hari. Akhirnya bayinya meninggal karena terlalu lama. Proses melahirkan yang sulit dipicu oleh kondisi jasmani ibu muda yang belum cukup umur tsb, seringkali menyebabkan rusaknya saluran kemih dan saluran BAB sang ibu. Akibatnya, pasca melahirkan si ibu tidak dapat mengontrol saat buang air kecil dan air besar . Ia dapat buang air kecil dan air besar setiap saat tanpa disadari dan menetes terus dr saluran yang rusak tersebut. Belum lagi luka akibat melahirkan yang tidak diobati sampai akhirnya bernanah dan berbau.

Tidak tahan dengan bau tersebut, maka suami akan mengusir istrinya ke rumah orang tuanya. Orang tua si istri dengan tangan terbuka menerima anaknya kembali dan membuatkan gubuk kecil di depan / belakang rumah mereka, agar si anak bisa tinggal di sana sampai sembuh.(karena bau sang anak tidak memungkinkan untuk tetap tinggal bersama orangtua ) sayangnya mereka tidak pernah sembuh dan selamanya hidup terasing.

Sampai si dokter wanita ini muncul di sana. Awalnya dokter ini datang hanya untuk kunjungan, tetapi setelah melihat keadaan di sana dia memutuskan untuk tetap di sana dan akhirnya mendirikan rumah sakit khusus untuk para penderita fistula ini.. Dia merawat dengan kasih sayang dan memberikan kembali rasa percaya diri para wanita ini. Dia melakukan operasi untuk menyembuhkan para wanita ini tanpa dikenakan biaya sepeser pun. Para wanita yang datang pun dengan pengorbanan yang luar biasa. Ada dari mereka yg berjalan bermil-mil. Ada yang menjual ternaknya. Ada yang menjual harta bendanya, demi sampai di rumah sakit

Jika mereka punya ongkos untuk naik kendaraan pun tidak ada kendaraan yang mau mengangkut mereka karena mereka bau dan tidak bisa menahan untuk buang air sehingga akhirnya mereka terpaksa berjalan..

Di rumah sakit yang didirikan bersama suaminya, sang Dokter selain melakukan operasi untuk fistula tersebut dia juga memberikan kehidupan baru bagi mereka. Setelah selesai operasi dan penyembuhan, para wanita ini akan pulang dengan pakaian baru dan tentu saja harapan akan kehidupan baru.

Suatu sharing yang luar biasa yang dibagikan dalam acara tersebut. Saatnya kita syukuri anugrah yang telah kita dapatkan dalam kehidupan kita. Anda dan para wanita di sekitar kita mungkin memiliki kehidupan yang jauh lebih baik. Terlepas dr berbagai cobaan dan beban hidup yang dialami. Namun nun jauh disana, di bawah sinar matahari yang sama, di bumi yang sama dengan yang kita pijak saat ini.. ada wanita-wanita lain yang memiliki kehidupan yang berbeda. Penderitaan yang mungkin lebih berat dari yang dapat kita bayangkan